07

938 128 3
                                    

Pagi hari di sebuah kediaman itu tak pernah berubah. Masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Para pelayan yang ada di sana pun mulai menghidangkan makanan bagi para Tuan dan Nyonya mereka yang ada di sana.

"Dimana putramu?"

Sang Tuan Besar bertanya pada istrinya. Terlihat dari sang Nyonya Besar yang kini mengalihkan pandangannya pada salah satu pelayan yang sedang menuangkan segelas air pada gelasnya.

"Panggil dia kemari."

"Baik, Nyonya."

Sang pelayan akhirnya mengangguk. Mengikuti perintah sang Nyonya. Sedikit mempercepat langkahnya untuk menaiki tangga. Hingga akhirnya ia sampai pada sebuah kamar di hadapannya. Mengetuknya terlebih dahulu.

"Tuan Muda, Tuan dan Nyonya sudah menunggu anda di meja makan."

Tak ada jawaban di dalam kamar itu. Membuat sang pelayan memilih kembali untuk mengetuk pintu kamar sang Tuan Muda.

"Tuan Muda..."

Akhirnya, setelah berperang dengan pikirannya, sang pelayan memilih untuk beranjak membuka pintu kamar di hadapannya.

"Biar aku saja."

Sang pelayan berbalik. Menemukan sang Nyonya yang kini sudah mendekat pada pintu kamar milik putranya.

"Kau bisa kembali."

"Baik, Nyonya."

Dan tersisalah sang Nyonya di sana. Kini kembali mengetuk pintu kamar milik putranya itu.

"Taehyung, kau sudah bangun, sayang?"

Sama seperti sebelumnya. Tak ada jawaban apapun di dalam sana. Membuat sang Ibu memilih untuk membuka pintu kamar putranya. Menemukan sang putra masih bergelung di balik selimut yang menutupi tubuhnya.

"Sayang, ayo bangun. Ini sudah pagi."

Taehyung sedikit terusik dengan usapan di kepalanya. Tapi bahkan dirinya tak membuka kedua matanya. Malah semakin menyamankan dirinya dan kembali tidur.

Sang Ibu hanya tersenyum melihat bagaimana kelakuan putranya itu. Masih berusaha untuk menarik selimut yang menutupi tubuh Taehyung.

"Bangun, sayang. Kau juga harus pergi ke kantor untuk menemani ayahmu. Bukankah ini hari pertamamu untuk pergi ke kantor bersama ayahmu?"

Kedua mata itu perlahan terbuka. Mendengar ucapan Ibunya entah mengapa hanya membuatnya mengingat kejadian semalam.

"Apa eomma yakin, jika appa akan menyerahkan jabatannya padaku begitu saja?"

Sang Ibu tampak bingung dengan apa yang baru saja Taehyung katakan. Pun dengan dirinya yang kini mulai beranjak dari berbaringnya. Sedikit merenggakan tubuhnya yang baru saja terbangun.

Senyuman itu ia berikan pada Ibunya dan beranjak turun dari atas tempat tidurnya.

"Taehyung, apa maksudmu tadi? Tentu saja ayahmu akan memberikannya padamu. Kau putranya."

Taehyung menghentikan langkahnya. Kembali menatap pada Ibunya disana.

"Jika eomma tak lupa, aku bukanlah satu-satunya putra di keluarga ini."

Ny. Jung nampak mulai menerka apa yang dimaksud oleh Taehyung. Hingga ia mulai mengerti dan kini beranjak dari duduknya.

"M-Maksudmu--"

"Kakakku sudah pulang, eomma."

Ny. Jung beranjak mendekat pada Taehyung. Wajahnya nampak sangat panik saat ini setelah mendengar ucapan Taehyung. Berbeda dengan Taehyung yang malah tampak tenang saat mengatakannya.

rose ❌ hoperoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang