09

777 129 2
                                    

Pintu mobil itu dibanting dengan kerasnya. Pun dengan langkah kaki yang cepat itu tak bisa membuat para pelayan yang melihat Tuannya itu mengeluarkan sedikit ucapan mereka. Takut menjadi pelampiasan dari kemarahan sang Tuan yang nampak sangat jelas di wajah tampannya.

"Taehyung..."

Panggilan dari Ibunya sama sekali tak digubris olehnya. Terus berjalan menaiki setapak demi setapak anak tangga di rumah itu dengan cepat. Sementara sang Ibu hanya menghela napasnya dengan raut wajah khawatir. Apalagi mendengar pintu kamar yang tertutup dengan keras, semakin meyakinkannya jika putranya dalam keadaan yang tak baik.

Kemarahan itu muncul begitu saja dalam dirinya. Setelah melihat berita pagi ini. Yang membuat tidak hanya dirinya mungkin yang terkejut, namun mungkin hampir seluruh orang di Seoul saat ini. Mengetahui jika seorang petinggi perusahaan yang sangat cukup terkenal, disegani, dan kaya tersebut, memiliki seorang putra yang tak pernah dipublikasikan sebelumnya.

Kang Si Yoon.

Nama itu terpikir olehnya sekarang. Bergegas mengambil ponselnya dan mencari kontak nama tersebut di ponselnya. Menunggu dengan perasaan yang marah yang masih mengerubungi hatinya saat ini.

"Yeoboseyo? Nyonya membutuhkan saya?"

Panggilan itu terangkat akhirnya. Dan suara yang begitu sopan dan lembut itu menyapa indra pendengarannya.

"Ya. Aku membutuhkanmu. Sekarang juga."

"Tapi maaf, Nyonya. Bukannya saya tak ingin menuruti permintaan anda. Hanya saja, saya sedang bersama dengan Tuan Muda Hoseok."

Mendengar nama itu, membuat Ny. Jung tak bisa untuk tak terkejut. Ternyata, keberadaan pria itu memanglah benar. Jika dia sekarang berada di Seoul.

"Dimana kau sekarang? Aku ingin bertemu dengan anak itu."

Kang Si Yoon hanya diam. Kini pandangannya beralih pada sosok Hoseok di sana. Yang terduduk dengan pandangan yang tertunduk. Mungkin, Tuan Mudanya itu masih belum bisa menerima apa yang ia katakan sebelumnya.

"Si Yoon, kau mendengarku? Aku bilang, katakan padaku dimana kau berada sekarang. Aku ingin bertemu dengan anak itu sekarang juga."

Helaan napas itu keluar begitu saja dari pria paruh baya itu. "Kami berada di kawasan dekat dengan sekolah taman kanak-kanak dimana Tuan Muda Hoseok pernah belajar."

Ny. Jung nampak berpikir sejenak. Berusaha mengingat tempat itu dengan baik. Panggilan itu berakhir begitu saja olehnya. Bergegas mengambil salah satu kunci mobil di antara banyaknya yang tergeletak di laci sebuah meja yang tak jauh darinya.

Pandangannya sedikit melirik ke atas sana. Tepatnya pada kamar milik Taehyung. Sebelum akhirnya memilih untuk melanjutkan langkahnya. Ia harus menyelesaikan ini semua. Tak ada yang bisa menyakiti putranya. Dan ia akan melakukan apapun agar putranya menjadi satu-satunya sang pewaris.

.

.

Hoseok mengangkat kepalanya. Merasakan sebuah sentuhan di bahunya. Dan mendapati seseorang yang selalu ia sebut Paman Kang kini berdiri di hadapannya.

"Anda harus bersiap sekarang juga, Tuan Muda. Atau anda ingin saya menyuruh beberapa orang untuk membantu anda bersiap?"

Hoseok menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Kini beranjak dari duduknya dengan helaan napas yang keluar bersamaan setelahnya.

"Kenapa ayah melakukan ini semua?"

Si Yoon nampak tak mengerti dengan apa yang Hoseok katakan.

"Maksud anda apa, Tuan Muda?"

rose ❌ hoperoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang