Mesin mobil telah ia matikan. Pun dengan Hoseok yang terlihat terburu saat ini. Membawa serta sebuah buku milik Hong ssaem, dimana di dalam buku itu pula ia perlahan mulai mengetahui semua kebenaran yang selama ini ia cari.
Saat memasuki rumah, keadaan rumah dalam keadaan sepi. Tapi pandangan Hoseok menangkap salah satu pelayan rumah mereka, menghampirinya dengan cepat.
"Bibi.."
"Tuan Muda Hoseok? Anda baru saja pulang?"
Hoseok hanya menarik segaris senyumannya. "Ne. Aku menginap di rumah temanku semalam."
Bibi pelayan itu tampak menghela napasnya. "Anda membuat Tuan Besar dan Nona Jisoo khawatir. Anda bahkan tak menjawab pula panggilan dari Nona Jisoo."
Ah, benar. Masalahnya dengan Jisoo belum selesai. Tapi pria itu memilih untuk mengesampingkannya lebih dulu. Tujuannya saat ini adalah Ayahnya sendiri.
"Kemana semua orang?"
"Tuan Muda Taehyung sudah pergi setelah sarapan pagi. Begitu juga dengan Nyonya Besar yang pergi bersama Nona Jisoo."
Hoseok tampak mengerutkan keningnya. "Jisoo? Pergi bersama ibunya? Kemana?"
"Untuk itu, saya tidak tahu, Tuan Muda."
"Kalau begitu, dimana appa?"
"Tuan Besar ada di ruang kerjanya, bersama dengan sekretaris Kang."
Hoseok hanya mengangguk sekali, tersenyum pula sebagai ucapan terima kasihnya dan beranjak pergi setelahnya.
"Tuan ingin saya siapkan sarapan pagi?"
"Tidak perlu. Aku sudah sarapan tadi."
Dan Hoseok kembali melanjutkan langkahnya, kali ini ia berusaha untuk terlihat tenang. Walaupun di dalam hatinya sedang merasa marah dan juga kecewa. Marah pada Ayahnya sendiri dan kecewa pada dirinya sendiri.
Pintu ruang kerja itu ia buka dengan cukup keras, membuat kedua orang yang berada di dalam sana sedikit tersentak. Tapi Tn. Jung menghela napasnya, mendapati putranya di sana yang semalam tak memiliki kabar sama sekali.
Belum sempat ia berbicara, Hoseok sudah berjalan dengan cepat. Menyentak buku yang ia bawa sebelumnya pada meja kerja milik Ayahnya. Dan pandangan Tn. Jung kini beralih pada buku itu, menatap kembali pada Hoseok di sana.
"Apa ini?"
"Aku sudah tahu kebenarannya."
Tn. Jung tentu saja bingung dengan apa yang dimaksudkan putranya itu. "Apa maksudmu?"
"Hong Joo Yi. Guru taman kanak-kanakku ternyata adalah ibu kandungku."
Untuk beberapa saat, hanya ada keheningan yang mengisi ruangan itu. Sedangkan tatapan ayah dan anak itu tak pernah lepas, menjelaskan semua kemarahan Hoseok pada Ayahnya yang menyembunyikan hal ini.
Helaan napas itu menjadi pemecah keheningan, dengan Tn. Jung yang beranjak perlahan untuk bangun dari duduknya. Mengambil buku yang sebelumnya Hoseok letakkan di hadapannya, menyadari pula jika itu adalah sebuah buku harian.
"Kau akhirnya mengetahuinya."
"Anda telah memisahkan saya dengan ibu kandung saya sendiri. Bahkan anda tak pernah menceritakan pada saya siapa ibu kandung saya sendiri disaat beliau ada begitu dekat dengan saya."
Tn. Jung menatap pada Kang Si Yoon di sana, dimana pria itu mengerti dengan tatapan dari tuannya. Beranjak setelah memberikan penghormatannya pada Tn. Jung dan juga Hoseok, meninggalkan kedua orang itu di dalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
rose ❌ hoperose
Fanfiction[18+] ✔ Cintaku seperti mawar merah Mungkin indah sekarang Tapi duri yang tajam akan menyakitimu Cintaku seperti mawar merah Ya, aku mungkin harum Tapi semakin kamu mendekat, semakin aku akan menyakitimu. ----- ©iamdhilaaa, 2018