"Appa, kita akan kemana?"
Pertanyaan itu membuat sang Ayah yang berada di sampingnya hanya tersenyum. Menatap pada sang putra yang masih terlihat bingung menatap sekelilingnya.
"Kita akan bertemu dengan teman appa."
"Tapi kenapa kita hanya berdua saja yang pergi? Kenapa Jisoo juga tak ikut dengan kita?"
Sang Ayah kembali tersenyum. Mendengar pertanyaan polos dari putranya yang berusia lima tahun.
"Hmm. Hanya kita berdua. Bukankah kau bilang pada appa kemarin jika kau ingin pergi jalan-jalan?"
"Tapi kenapa kita kemari?"
"Tenang saja. Hoseok akan bertemu dengan teman baru nanti. Kalian berdua bisa bermain nantinya."
Wajah bocah laki-laki itu begitu berbinarnya. "Benarkah? Akan ada teman baru nanti?"
Sang Ayah hanya mengangguk menjawabnya. Ikut tersenyum ketika melihat putranya tersenyum.
Keduanya pun melanjutkan langkah mereka. Kali ini, sang putra terlihat bersemangat dari sebelumnya. Membuat sang Ayah tentu saja ikut bahagia melihatnya.
"Itu dia teman appa. Kita kesana sekarang."
Bocah laki-laki itu hanya mengangguk. Pun dengan keduanya yang kini mendekat pada salah satu meja yang telah diisi oleh satu keluarga.
"Hyungnim, aku datang."
Panggilan itu membuat pria yang sedang bermain dengan putranya itu membalikkan tubuhnya. Tersenyum bersamaan dengan dirinya yang beranjak dari duduknya untuk menyambut sahabatnya itu.
"Taewoo, lama tak bertemu denganmu."
Dan kedua sahabat itu saling bertegur sapa. Menyampaikan kerinduan mereka dalam sebuah pelukan hangat.
"Wah, siapa ini? Apa ini putramu yang sering kau bicarakan?"
"Ne. Ini dia putraku."
Ia merunduk, menyamakan tingginya dengan bocah laki-laki yang masih menggenggam tangan Ayahnya.
"Senang bertemu denganmu, Hoseok."
"Paman tahu namaku?"
Tawa pelan pria itu keluarkan, menyukai bagaimana gemasnya bocah laki-laki di depannya.
"Tentu saja. Kau bisa memanggilku dengan paman Jaehyuk"
"Ne, paman Jaehyuk."
.
.
Kedua mata pria itu terbuka, terbangun dari mimpi yang entah mengapa menyerangnya saat ini. Pun dengan tubuhnya yang perlahan beranjak dari berbaringnya, menyadari jika hari telah berganti dengan pagi hari.
"Mengapa aku memimpikan hal itu tadi?"
Hoseok memilih untuk tak terlalu memikirkannya. Beranjak dari sana untuk membersihkan dirinya. Tak butuh waktu yang lama, pria itu telah siap untuk pagi itu.
"Paman Jaehyuk. Aku tidak pernah mendengar atau bertemu lagi tentang dirinya sejak hari itu."
"Kenalkan. Ini putra paman. Ayahmu punya jagoan sepertimu, maka paman juga mempunyainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
rose ❌ hoperose
Fanfiction[18+] ✔ Cintaku seperti mawar merah Mungkin indah sekarang Tapi duri yang tajam akan menyakitimu Cintaku seperti mawar merah Ya, aku mungkin harum Tapi semakin kamu mendekat, semakin aku akan menyakitimu. ----- ©iamdhilaaa, 2018