Tok Tok
Ketukan pintu itu membuat seseorang yang sedari tadi menundukkan kepalanya karena gugup mendongak, menatap pada seseorang yang kini memunculkan dirinya di balik pintu itu. Membuatnya tersenyum setelahnya, dibalas hal yang sama oleh gadis lainnya.
"Jisoo eonni..."
Jisoo mendekat saat itu, memeluk Rose dimana gadis itu membalas hal yang sama. Sebelum akhirnya Jisoo menjadi orang pertama yang lebih dulu melepaskan pelukan di antara keduanya.
"Kau terlihat sangat cantik, Rose. Kau pasti bahagia karena hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi dirimu."
Rose memasang senyumnya. "Terima kasih, eonni."
"Jadi, sudah merencanakan dimana kalian akan berbulan madu?"
"Eonni..."
Rose merengut kesal, ditambah dengan Jisoo yang kini malah mengeluarkan senyumnya ketika menatap pada wajah kesal Rose sekaligus wajah meronanya. Rose menundukkan kepalanya, memainkan jemarinya untuk setidaknya menghilangkan kegugupannya.
Ya, Rose benar-benar tak menyangka, jika hari ini ia akan menikah. Dengan seseorang yang begitu sangat ia sayangi dan cintai. Seseorang yang selama ini selalu menjaganya dari awal mereka bertemu hingga sekarang. Semua kejadian itu seolah berputar bagaikan rolling film di kepalanya. Pertemuan pertama mereka, tawa dan canda yang sering melakukan, hal-hal yang manis sang kekasih berikan padanya, semuanya.
Dan dimulai hari ini, ia akan membentuk memori lainnya dengan sang kekasih. Tentunya memori bahagia bersama dengan orang-orang terdekat keduanya yang pastinya akan berdoa untuk kebahagiaan keduanya.
"Hey, kau melamunkan apa, hmm?"
Rose mengalihkan kembali pandangannya pada Jisoo di sana. Dan hanya tersenyum sembari menggeleng menjawabnya.
"Jangan bilang jika kau tengah membayangkan bagaimana malam pertama kalian bagaimana nanti."
"Eonni, berhenti menggodaku."
Dan Jisoo kembali mengeluarkan tawanya akan reaksi Rose yang seperti itu. Memang, Rose baru menyadari bagaimana jahilnya Jisoo, atau sesekali akan menggodanya yang akan membuatnya kesal. Dan semakin bertambah menyebalkan ketika hari pernikahannya akan dekat.
"Oh ya, bagaimana dengan Taehyung?"
Jisoo menghela napasnya, setelah sebelumnya menetralkan dirinya akan tertawanya tadi. "Ya, begitulah. Dia memang sudah di usia dewasa, tapi otaknya tetap saja seperti anak kecil. Dia sendiri yang memilih untuk pergi wajib militer. Tapi ketika menelpon ke rumah, dia akan menangis karena tak kuat dan ingin cepat pulang. Ck, bocah tengik itu benar-benar."
Rose tak mengatakan apapun, hanya memasang senyumnya. Sebelum keduanya mengalihkan pandangan mereka ketika pintu ruangan itu terbuka, menampakkan Ny. Park dan Jimin di sana. Sementara Taehyung yang mendorong kursi roda milik Jimin membuat Jisoo maupun Rose cukup terkejut dengan kehadirannya.
"Ya, bagaimana bisa kau ada di sini, huh?"
Taehyung hanya mengendik ketika pertanyaan dari Jisoo ditujukan padanya. Pun dengan ketiganya yang kini berjalan masuk untuk mendekat pada kedua gadis itu setelahnya.
"Kau bilang jika kau tak bisa datang kemari." Ucap Jisoo kembali, mendekat pada Taehyung di sana.
"Aku berbohong." Lalu menatap pada Rose di sana. "Mana mungkin aku tak datang ke pernikahan kakakku sendiri? Benar kan, kakak ipar?"
Rose hanya mendengus, sebelum tersenyum di sana. "Terima kasih karena sudah datang, Taehyung."
"Tak masalah. Apalagi, kau terlihat sangat cantik hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
rose ❌ hoperose
Fiksi Penggemar[18+] ✔ Cintaku seperti mawar merah Mungkin indah sekarang Tapi duri yang tajam akan menyakitimu Cintaku seperti mawar merah Ya, aku mungkin harum Tapi semakin kamu mendekat, semakin aku akan menyakitimu. ----- ©iamdhilaaa, 2018