"Bisa kita menemui eomma lebih dulu?"
Hoseok melirik ke arah Rose sekilas, sebelum akhirnya mengangguk dan tersenyum setelahnya. "Baiklah."
Dan Rose membalas senyum itu, mengalihkan kembali pandangannya pada jendela mobil untuk menatap pada pemandangan di luar sana.
Namun gadis itu mengerutkan keningnya, ketika mobil yang dikendarai oleh Hoseok saat itu berhenti. Membuatnya kembali menatap pada pria itu setelahnya.
"Kita beli sesuatu untuk eomma lebih dulu."
Dan Rose pun menyadarinya, menatap pada sebuah toko bunga di hadapan mereka saat ini. Gadis itu bahkan hanya mengikuti ketika Hoseok kini menariknya bersamanya untuk masuk ke dalam toko itu.
"Kau tunggu di sini, hmm?"
Rose hanya mengangguk, dan Hoseok di sana memilih untuk meninggalkannya. Sementara dirinya kini menatap pada beberapa bunga yang dipajang, membuat gadis itu tersenyum menatap pada bunga-bunga yang tampak indah di matanya saat itu.
Langkah gadis kecil itu berlari menuju sang Ibu di sana, yang kini tersenyum ketika menatap pada putrinya saat itu yang berlari mendekat padanya.
Lalu pandangannya tertuju pada apa yang sang putri berikan padanya, dengan masih menampakkan senyum di wajahnya menatap pada sang Ibu.
"Apa ini untuk eomma?"
Gadis kecil itu mengangguk dengan semangatnya. Membuat senyuman sang Ibu semakin lebar dan menerima setangkai bunga pemberian putrinya itu.
"Paman itu bilang, jika aku menyayangi eomma, maka aku harus memberikan sebuah bunga untuk eomma."
"Paman?"
Gadis kecil itu mengalihkan pandangannya. Namun kerutan di wajahnya terbentuk, ketika tak menemukan paman yang memberikannya bunga itu padanya. Membuat sang Ibu mengikuti arah pandang putrinya itu.
"Rose, kau baik-baik saja, nak?"
Pandangannya kembali pada sang Ibu. "Tadi ada seorang paman yang memberikanku bunga itu. Dia bilang, jika bunga ini untukku. Dan dia juga bilang padaku, jika aku bisa memberikan ini pada seseorang yang aku sayangi. Jadi, aku berikan bunga ini pada eomma."
Sang Ibu hanya menghela napasnya, berlutut untuk menyamakan dirinya dengan sang putri dan tersenyum setelahnya.
"Terima kasih, sayang. Tapi, jika bertemu dengan orang asing lagi, Rose harus berhati-hati. Eomma hanya khawatir akan terjadi apa-apa pada putri cantik eomma ini. Kau mengerti?"
"Ne, eomma. Maafkan aku."
"Tidak perlu. Sekali lagi, terima kasih bunganya. Eomma menyukainya."
"Hey, ada apa?"
Rose terkesiap dari lamunannya saat itu, menatap pada Hoseok di sampingnya saat itu. Menggeleng sebagai jawabannya.
"Oppa, bisa tunggu di sini sebentar?"
Walaupun terlihat bingung, namun Hoseok tetap mengangguk. Pun dengan Rose yang berlalu setelahnya. Dimana pria itu akhirnya memilih untuk menunggunya.
Tak kurang dari sepuluh menit, Rose telah kembali. Dan Hoseok bisa melihat jika Rose telah kembali dengan setangkai bunga mawar merah di tangannya.
Belum sempat dirinya bertanya, Rose sudah menyerahkan bunga mawar merah itu padanya. Sedikit membuat bingung pria itu yang kini menatap pada gadis itu setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
rose ❌ hoperose
Fanfiction[18+] ✔ Cintaku seperti mawar merah Mungkin indah sekarang Tapi duri yang tajam akan menyakitimu Cintaku seperti mawar merah Ya, aku mungkin harum Tapi semakin kamu mendekat, semakin aku akan menyakitimu. ----- ©iamdhilaaa, 2018