PROLOG

1.8K 169 117
                                    

Sebelum baca, cek trailernya dulu👆🏻👆🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, cek trailernya dulu👆🏻👆🏻

~Selamat Menikmati Cerita Ini~

Cuaca siang ini cukup terik. Matahari berada tepat di atas kepala. Semua yang melangkah mestilah menyipitkan matanya karena silau. Beberapa murid baru yang sedang mengikuti kegiatan MPLS sudah bubar dari lapangan.

Nasya bersama empat temannya berjalan beriringan menuju papan pengumuman. Mereka terlihat cemas dengan tangan yang saling berpegangan. Hari ini adalah hari terakhir kegiatan Perkenalan Lingkungan Sekolah dilaksanakan. Yang mana artinya hari ini pula pembagian kelas diumumkan.

Nasya khawatir tidak bisa masuk ke jurusan yang diinginkannya, dan juga berpisah dari sahabat-sahabatnya. Nasya bukanlah seseorang yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan orang baru. Oleh sebab itu Nasya yang terlihat paling cemas saat ini.

Gadis bersurai coklat dengan iris mata senada itu mencoba menerobos kerumunan orang yang juga ingin melihat nama dan kelas mereka. Ia sesekali tersenggol dan terjepit sesaknya kerumunan.

154. Nasya Shienna G. X IPA 4

Nasya tertegun antara senang dan takut. Ia senang bisa masuk ke kelas yang lumayan, tetapi juga takut tidak ada salah satu dari sahabatnya yang sekelas dengannya.

"Kelas berapa, Sya?" tanya salah satu temannya.

"X IPA 4," jawab Nasya.

"Wuah, sekelas sama Dinan, dong," ujar seorang cewek berambut pendek sebahu.

"Oh, yah?" tanya Nasya.

"Iya!!" Dinan muncul tiba-tiba dan langsung menjawab dengan antusias.

Nasya bernafas lega dan merasa tidak cemas lagi. Walaupun ia tidak sekelas dengan ketiga temannya yang lain, setidaknya ia punya Dinan. Ia tidak perlu khawatir tidak ada seorangpun yang mau berteman dengannya di kelasnya yang baru.

Setelah itu, Nasya dan teman-temannya segera melangkah pergi menjauhi papan pengumuman.

Di sisi yang lain, seorang cowok menghembuskan nafas berat. Ia kemudian berjalan meninggalkan keramaian papan pengumuman dengan ponsel berposisi landscape di salah satu tangannya, dan tangan yang lain berada di saku celananya.

"X IPA 4," gumamnya disertai helaan panjang.

ToBeContinue

New story~~
Don't forget to read my other story, don't forget to vote and comment ^^

See you next part~~

♥Love From Cute Author

First Tuesday In September✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang