07. Who's She?

459 89 23
                                    

Suara deru motor masih terdengar. Langit cerah dan awan putih bagai kapas memayungi sepasang anak adam yang masih membelah jalanan kota yang padat. Tidak ada yang bersuara sejak sepuluh menit yang lalu. Keduanya sama-sama menikmati perjalanan mereka.

Laju motor perlahan melambat dan berbelok ke sebuah toko buku ternama di Indonesia. Saat motor itu sudah diparkir dengan benar, Nasya mencoba turun. Tapi, ia terlihat bingung dan kesusahan sendiri.

“Ka, gue nggak tau gimana cara turunnya,” ucap Nasya yang sudah melepas helmnya lebih dulu.

Tiba-tiba Raka mengulurkan tangan kirinya, “Sini pegangan.”

Nasya melirik Raka yang menatapnya melalui spion. Kemudian cowok itu mengodenya dengan alis yang dinaikkan sebelah, agar segera menerima uluran tangan itu.

Nasya menurut dan menggenggam tangan Raka. Kemudian dengan cepat ia turun dari motor dan disusul oleh Raka setelahnya. Raka pun menyangkutkan helm mereka ke besi belakang motor. Kemudian langsung melangkah masuk tanpa aba-aba.

Nasya mengekor di belakang. Cewek itu mengecek notifikasi yang masuk ke ponselnya sekilas, kemudian langsung memasukkan kembali ponsel itu ke dalam tas. Saat Raka mendorong pintu kaca itu, suasana dingin langsung menyambut Nasya. Cewek itu tersenyum sambil menikmati aroma buku yang menyapa penciumannya.

“Surga dunia,” ucap Nasya dalam hati dengan mata yang terpejam.

Nasya adalah tipe cewek yang sangat mencintai buku. Ia bisa menghabiskan waktu seharian di perpustakaan umum hanya untuk membaca buku. Ia juga kerap kali menghabiskan tabungannya untuk membeli novel-novel keluaran terbaru. Yang pada akhirnya novel-novel itu menjadi benda berharga yang slalu dijaganya dengan baik.

“Lo mau nyari buku apa?” tanya Nasya kepada Raka yang berjalan di depannya.

“Komik,” jawab Raka singkat.

Nasya mengangguk paham dengan mulut membentuk huruf 'O.' Setelahnya ia melihat Raka membelok menuju bagian khusus komik. Nasya tidak lagi mengekor dan memilih untuk membaca buku ringan di bagian khusus novel.

Saat sedang sibuk menelusuri buku yang akan dibaca, Nasya kembali teringat dengan notifikasi dari Theo. Cewek itu kembali membuka tasnya untuk mengambil ponsel. Kemudian ia duduk di lantai dan bersandar pada dinding yang ada di dekatnya.

Theo 💀 : Kabur kemana lo?
Theo 💀 : Gw ke rumah, katanya lo dh cabut
Theo 💀 : Woy!
Theo 💀 : Woy!
Theo 💀 : Woy!
Theo 💀 : Woy!
Theo 💀 : Maimunah!
Theo 💀 : Gw dh disini
Theo 💀 : Ibra gans, pasti nyesel lo gk ikutan
Theo 💀 : Woy! Kemana sih nih bocah?!

Kgn ya?

Theo 💀 : Pd gile
Theo 💀 : Dimana lo?

Kepo

Theo 💀 : Serius bos

Kan udh gw bilang di grup
Gw ke toko buku
Bareng pacar, ehe

Theo 💀 : Akibat ditolak cinta, seorang cewek SMA mengidap penyakit kejiwaan karena terlalu sering menghayal punya gandengan

-_-

Theo 💀 : Jdi lo kabur kemana?

Toko buku wahai baginda raja
Bareng pacar, ehe

Theo 💀 : Halu lo kurangin

First Tuesday In September✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang