Part 44

306 22 0
                                    

3 Hari berlalu Cecil dan Dika dibandung untuk olimpiade dan stu guru pendmping.

Dika dan Cecil saat ini berada di warung pinggir jalan.

"Cil kamu mau makan apa?" tanya Dika, sedang sibuk membolak balikan buku menu.

"Nasi goreng, sama Teh hangat aja deh" ucap Cecil yg kemudian mengecek hpnya.

"Mbaa" panggil Dika pada pelayan

"Iyaa mas, mau pesan apa?" tanya seorang pelayan itu

"Saya pesen nasi goreng dua, teh hangat sama air putih".

"Baik ada yg mau ditambahkan?".

"Ngga makasih mba" pelayan itupun segera pergi menyiapkan pesanan yg sudah dipesan Dika.

Dika melihat novel yg berada disamping Cecil novel yg berjudul "My Death" itu selalu Cecil bawa Dika yg penasarn pun mengambil buku itu.
"Dia kan Ngga suka novel" ucap Cecil dalam hati. Dan kembali sibuk kepada handphonennya.

Dika mulai membaca bagian 1.

"Kematian tak bisa dihindari,
Mati!!! Mati!!!! Sudah tak ada lagi kehidupan setelah itu, Kita hanya akan dipertemukan kepada dua tempat Surga dan Neraka. Itu semua Tergantung Amal Perbuatn kita." seperti itulah awal novel itu.

Dika sedikit berkerut membaca novel Cecil kali ini kenapa Cecil memilih My Death yg berarti Kematian Ku.

"Cil kenapa baca buku ini" ucap Dika

"Hm, penasaran aja" ucap Cecil

Dan tak lama makananpun datang.

*****

Angel sedang berjalan dilorong kelas, sahabat sahabatnya sudah terlebih dlu kekelas.

Lalu tiba tiba ada seseorang memanggilnya "Angelista" ucap orang itu.

"Iyaa? Ada apaa?" tanya Angel memasang raut wajah bingung.

"Emm.. Kamu sahabatnya Dika kan? Aku mau minta no hp Dika boleh ngga" ucap laki laki itu yaitu adalah Raka.

"Ohh iya boleh sebentar" ucap Angel dan mengeluarkn hpnya.

Setelah selesai memberi no hp Dika.
Angel hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Raka.

"Emm maaf" lalu Raka melepas tangan Angel

"Gue Raka, gue teman sebangku Dika"sambungnya sembari menjulurkan tangan berharp Angel membalas aluran tangannya.

"Gue Angelista,panggil aja Angel" ucap Angel menymbut aluran tangan Raka sembari tersenyum.

"Ohh iyaa gue boleh minta no hp lo ngga?" Tanya Raka dengan sedikit ragu

Angel yg mendengarpun segera memberi nyaa dan pergi kekelas "Gue dluan ya" ucap Angel.

Raka hanya tersenyum sembari memegangi telapak tangannya yg bekas bersalaman dengan Angel tadi dam segera menuju kelas.

****

Hari ini hari dimana Dika dan Cecil jalan jalan setelah menyelesaian 6 hari dengan fisiki dan biologi.

Cecil Dan Dika memilih untuk pergi ke Alun-Alun bandung.

Waktu menunjukan pukul 10.00 Wib Cecil dan Dika pergi menggunakan taksi.

Hingga akhirnya sampailah mereka di Alun Alun Bandung, Cecil dibuat takjub dengan pemandangannya.

Cecilpun meminta seseorang untuk meminta memfotokan Cecil dan Dika.

Kemudian mereka duduk ditaman tersebut meskipun matahari mulai naik namun cuaca bandung tak begitu terik seperti jakarta, ahh berbicara jakarta Cecil rindu dengan sahabat sahbatnya.

Dika yg sedang membeli Ice cream bingung melihat Cecil yg sedang melamun melihat burung burung yg sedang hinggap ditanah.

Dika berjalan kearahnyapun Cecil tak peduli "Cil" namun tak ada jawabn dari Cecil.

"Cecil" ucap Dika dengan nada sedikit keras. Membuat lamunan Cecil buyar.
"Iyaa?" ucap Cecil menoleh ke Dika

"Ini ice creamnya" sembari menjulurkan ice cream ke Dika.

"Makasih" ucap Cecil.

"Hm, kamu mikirin apa?".

"Ngga kok aku cuma kangen sama sahabat sahabat aku" ucap Cecil.

"Besok kita pulang, ohh iyaa kita harus gedung kemarin kan hari ini diumumin siapa pemenangnya kamu ngga lupa kan" ucap Dika, Cecil hanya mengangguk.

1 jam perjalanan menuju gedung yg sudah disampaikan oleh guru pendamping.

"Ayoo Cil" ucap Dika sembari mengaet tangan Cecil, Cecil hanya tersenyum.

Cecil dan Dika duduk di kursi paling depan ini keinginan dari Cecil, sebenarnya Dika ingin dibelakang namun dia harus mengalah dengan wanitanya yg satu ini.

"Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat siang bapak ibu guru, dan ank ank yg sudah mengikuti Olimpiade ini. Baiklah saya tidak akan berlama lama" ucap ketua pelaksana itu.

"Pemenang Olimpiade Ipa dimenangkan Olehh...

Hati Dika dan Cecil berdegup sangt kencang, Cecil tidak ingin mengecewakan sekolah begitupun dengan Dika.

"Cecilia Andriana salshabilla dan Andika Dwi Bagaskara perwakilan dari SMA Harapan 3 kami persilahkan untuk maju kedepan"

Cecil dan Dika pun menebar senyum tak henti dan melangkah kedepan

"Saya ucapkan terimakasih kepada pelaksana acara ini, saya hanya bisa memberi ini untuk sekolah saya" ucap Dika dan Cecil.

Piala dan uang sebesar Rp.50.000.000,00 Juta rupiah itu diserahkan kepada Cecil dan Dika.

Lega? Jelas sangat lega, Cecil dan Dikapun segera memeluk guru pendampingnya.

Dan memutuskan untuk pulang kehotel karna harus packing besok subuh mereka harus berangkat ke bandara.

****

Cecil sudah rapih dengan kopernya begitupun Dika. Mereka sedang menuju bandara

Cecil sudah membawa beberapa oleh oleh untuk sahabatnya yg Cecil beli di Alun Alun Kemarin.

Kini Cecil dan Dika sudah berada didalam pesawat.

Dika memegang tangan Cecil dengan sangat erat seperti takut untuk kehilangan Cecil, Cecil hanya tersenyum.

Pesawat Take Off, hingga akhirnya Cecil memilih untuk tidur.

2 jam kemudian

Cecil sudah sampai jakarta ketika turun dari pesawat nampak lah Keempat sahabatnya dan ada Raka juga.

Sahabat sahabat Cecil langsung berhamburan memeluk Cecil "Akhirnya lo balik" ucap Angel.

"Cil ngga lupa oleh olehnya kan?" tanya Shella

"Iyaa ngga, ini ada ditas gue" ucap Cecil.

"Gimana Dik sekolah kita menang ngga?" tanya Raka dan membuat semuanya tegang.

"Emm sebenernya sekolah kitaa..
Dika sengaja menggangtung kalimatnya, karna Dika dan Cecil sudah buat kesepakatan untuk mengerjai para sahabatnya.

"Sekolah kita menang" ucap Cecil cekikikan melihat wajah sahabatnya yg sudah tegang.

"Alhamdulillah" ucap mereka serentak.

"Yauda balik yuk gue capek, Dik gue pulang dluan yaa" ucap Cecil, Dika hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan pulang kerumah Cecil bersama keempat sahabatnya.

****
Selamat membaca:') Terimakasih..

Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang