Setelah pulang sorre tadi Vano dan sahabat sahabatnya mulai merencanakan misinya.
Kini Vano sedang duduk di halaman belakang Villa yg lebih tepat dibilang mirip taman.
Vano mulai memetik gitarnya.
****
Airin sedang ada dikamar seorang diri, Airin sedang sibuk dengan perasaannya.
"Kayaknya gue jatuh cinta sama tu biang kerok" batin Airin.
"Tapi masasi gue suka sama dia, tapi yg gue rasain sekarang itu kayak orang lagi jatuh cinta! Ahh tau ah pusing gue" batin Airin kemudian beranjak keluar kamar.
Diruang tv ada Cecil yg sedang asik bercanda dengan Dika, Karin dan Shella yg sedang sibuk membuat kue didapur, Angel yg sedang berbincang dengan Raka kekasih barunya ituu.
Revan yg sedang bermain Ps. Tapi satu Airin tak menemukan sosok yg membuat jantungnya tak karuan Vano.
"Vano kemana?" batin Airin bertanya tanya.
Kemudian Airin berjalan menghampiri Shella dan Karin yg sedang sibuk dengan kuenya.
"Shell, ngeliat Vano ngga?" ucap Airin.
"Dihalaman belakang kali" ucap Shella dingin, dan Airin langsung berjalan kebelakang."Tuh kan Rin, kayanya Airin itu sama sama ada rasa deh" ucap Shella yg masih sibuk dengan adonan kue.
"Yaa emang iyaa" ucap Karin.
****
Airin berjalan kehalaman belakang dan benar saja Vano sedang duduk sembari memegang gitar.
Airin pun berjalan menghampiri "Hai" ucap Airin kemudian duduk di samping Vano.
Vano hanya membalas dengan senyuman. Dan itu membuat Airin sedikit bingung.
Karna biasanya Vano jika sudah bertemu dengan Airin pasti tingkah jailnya keluar, namun kali ini tidak.
"Ngga dingin?" ucap Airin memperhatikan Vano yg sedang sibuk dengan gitarnya.
"Ngga" ucap Vano dingin.
Dan lagi lagi membuat Airin jengkel.
Airin menikmati permainan gitar Vano begitupun dengan Vano.
"Gue masuk dulu ya Van" ucap Airin.
Namun ketika hendak pergi tangannya ditahan oleh sang pemilik hatinya saat ini.
"Tetep disini" ucap Vano masih dengan nada dingin.
Namun membuat hati Airin menghangat dan membuat sudut bibir Airin terangkat.
Airin terus memperhatikan Vano bermain gitar hingga akhirnya Airin mengantuk dan menaruh kepalanya dibahu Vano.
Vano baru sadar ternyata Airin sudah terlelap kealam mimpi.
"Maaf ya Ai tadi gue nyuekkin lo, jujur gue ga bisa diem kaya tadi kalau dideket lo tapi ini misi gue Ai, tunggu 2 hari lagi ya Ai" ucap Vano mengelus kepala Airin dan mengangkat nya ala bridlestly.
*****
Ketika Vano masuk para sahabatnya melongo melihat Airin digendong Vano.
"Ehh Van, Airin lo apain" ucap Revan menggoda.
"Ini dia ketiduran tadi" ucap Vano
Dan yg lain hanya ber"oh"
"Tolong dong Cil, bukain pintu kamarnya" ucap Vano.
Cecil segera beranjak dari posisinya dan berjalan kearah pintu kamar.
Vano berjalan dibelakang Cecil.
Kemudia Vano menidurkan Airin dan mengucapkan selamat malam.
Lalu Vano keluar kamar dan ikut bergabung bersama sahabat sahabatnya.
"Gimana Van" ucap Dika penasaran.
"Ngga secuek biasanya" ucap Vano memakan kue yg dibuat Karin dan Airin tadi.
Yg lainnya hanya tertawa mendegar ucapan Vano.
"Siapa yg bikin" ucap Vano.
"Shella sama Karin" ucap revan
Vano hanya ber"oh".
"Yauda gue kekamar duluan ya" ucap Vano pergi berjalan kekamar.
"Rin kebelakang yuk liat bintang" ucap Dev.
"Ehh Shell ayo kebelakang juga" ucap Revan mengajak Shella kebelakang.
"Ehh Rin, Shel gue ikut" ucap Angel mengejar Karin dan Shella.
"Ngel kok aku ditinggal si" ucap Raka mengejar Angel yg sudah meninggalkannya.
Dan kini tersisa lah dua insan ini.
"Mau kebelakang" ucap Cecil.
"Ngga ah, kan kita jarang jarang berdua kaya gini" ucap Dika, Cecil hanya tersenyum.
"Mereka semua udah dewasa yaa, aku ngga nyangka bisa ketemu mereka lagi diSMA" ucap Cecil sembari membenarkan posisi duduknya.
"Kan mereka tumbuh sayang, masa iya mau segitu gitu aja kamu mah aneh, iyaa aku juga ngga nyangka satu SMA lagi sama kalian. Tapi bedanya sekarang udah ngga sama Alvin sama Renal" ucap Dika menaruh kepala dibahu Cecil.
"Hmm, Mereka apa kabar ya" ucap Cecil.
"Telfon yuk" ucap Dika.
Cecil hanya mengangguk.
"Kamu mau telfon siapa dulu" ucap Cecil.
"Renal, soalnya kalau Alvin udah pindah ke berlin 3 bulan yg lalu" ucap Dika kembali menaruh kepalanya dibahu Cecil dan duduk disamping Cecil setelah mengambil hpnya.
Cecil sedikit terkejud dengan kabar Alvin pindah.
"Hallo Dik" ucap Renal.
"Hay Renal, apa kabar" ucap Cecil.
"Cecil, baik lo apa kabar Cil? Kok bareng sama Dika lagi holiday ya" ucap Renal.
"Iyaa, Renal lo ngga kangen sama gue" ucap Cecil, Dika hanya tertawa mendengar ucapan Cecil
"Kangenlah, kangen banget malah" ucap Renal.
"Kalo kangen main lah kerumah" Ucap Cecil.
"Gue udah ngga dijakarta Cil, nanti kalau ada libur gue kejakarta deh. Btw sekarang lo lagi holiday kemana sama Dika?" Ucap Renal
"Oke ditunggu, Dibali" ucap Cecil.
"Ohh, gue tutup ya Cil telfonnya ada yg harus gue kerjain soalnya. Salam buat yg lain" ucap Renal
"Iyaa" ucap Cecil.
Piip...
Sambungan terputus.
"Udah tidur liat tuh udah jam 11.00 katanya besok mau jalan jalan lagi" ucap Dika.
"Iyaa" namun ketika Cecil hendak bangun Dika tiba tibe memeluk Cecil.
"Khmmm tidur tidur" ucap Dev.
"Haha iyaa iyaa" ucap Dika dan melepas pelukannya.
Cecil,Angel,Shella,Karin segera berjalan kekamar dan tidur begitupun dengan Dika, Raka, Revan, Dev.
****
Selamat membaca:')Jgn lupa tingglkn Vote, terimakasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa
Teen FictionAku adalah tipe orang yg tidak suka menunggu, tetapi demi kamu aku rela menunggu.. Namaku Cecilia Andriana Salsabilah aku sekolah di Smp Permata. Aku menyukainya sejak Masa orientasi Siswa atau yg di singkat dengan sebutan MOS. Siapa kah dia? Dia a...