Part 32.

333 19 0
                                    

Setelah Dika pulng dari rumah Cecil, Dika masih memikirkn kejadian tadi entah siapa yg bersama Cecil tadi.

Dika kembali kejakarta, Karna Neneknya meninggal 1 tahun yg lalu Dika kembalipun hanya untk Cecil.

Sebenarnya org tuanya tidak setuju awalnya untuk kembali kejakarta namun apalah daya Dika tetap akn pergi kejakarta akhirnya mereka memilih untuk kejakarta.

Dika memang putus komunikasi dengn sahabt sahbtnya Alfin, dan Renal karna hp Dika hilng dan Dika tak afal satupun nomer mereka.

****

Tetttt.. Tettttt.. Tettt

Jam istirahat berbunyi cecil sedng merapihkan bukunya, dan hendak pergi kekantin bersama dua sahabtnya Airin, dan Angel.

"Maura lo mau ikut ngga?" ajak Cecil Maura tersenyum "Ngga dlu deh Cil, aku bawa bekel" ucap Maura Cecil hnya mengangguk.

"Maura kita kekantin dlu ya" Ucap Angel, Maura Hnya mengangguk.

Ketika keluar dari kelas, koridor sangat sepi entah apa yg terjadi.

"Kok sepi bangt ya" ucap Angel

"Mungkin dikantin semua" ucap cecil sembari mengibaskan rambutnya.

"ehh tunggu kok itu di lapangn rame bngt ya" ucap Angel, Cecil yg sedng sibuk membenarkn jam tangannya pun segera melihat kearah lapangn

Ada murid yg mau pergi ke lapangn namun di tahan oleh Airin "Lo mau kelapangan?" ucap Airin psda gadis itu ya sama sama kelas X.

"Iyaa" ucap gadis itu "Emangnya ada apaan?" tanya Angel.

"Itu Kak Vano tanding basket sama sekolah sebelah" ucap gadis itu, medengar nama Vano, Cecil langsung melirik ke arah lapangn lagi.

"Ohh thanks ya" ucap Airin, gadis itu langsung pergi. "Cil sana yuk" ucap Angel.

"Udah lah ngga usah kekantin aja" ucap Airin karna menurutnya sangt tidak penting. Namun ketika Cecil hendak berjalan ke arah kantin.

Dari arah lapangan terdengar suara Vano "Sebelum gue tanding gue minta seseorang buat hadir disini, Cecilia Andriana Salsabilah dari Kelas X Ipa 2" ucap vano yg terdengar ke seantero sekolah, Cecil yg medengarnya pun terkejud.

"Kayanya kita harus kesana nama lo di panggil Cil" ucap Angel sembari senyum senyum, sedngkn Airin Hnya memutarkn bola matanya malas.

Cecil berjalan dengan kedua sahabatnya, banyak pasang mata yg kagum dengan tiga gadis ini. Cecil memang cantik tingginya yg ideal, matanya yg sipit, kulitnya yg putih, hidungnya yg mancung dan bibirnya yg tipis itu sangat sempurna.

Tidak jauh dari Cecil, Angel pun sama namun Angel lebih pendek dari Cecil, dan Airin lebih tinggi dari Cecil namun Airin lebih tomboy.

Ketika Cecil berjalan menuju arah lapangan bnyk yg kagum padanya, dengan senyumnya yg bbrpa hari imi selalu terpancar di wajahnya.

Kini Cecil sudah di lapangan. Pertandinganpun di mulai Vano membawa bola menuju ring dan yahh Vano pun memasuknnya, bnyk penggemr yg meneriaki namanya Vano melihat ke arah Cecil lalu mengedipkn kedua matanya.

Pertandingan dimenangkn oleh Vano dengn Scor 5-2, Vano langsung menghampiri Cecil "Thnks udh mau liat tadi" Cecil hnya tersenyum lalu memberi sebotol air mineral.

"Khmm" Airin berdehem sembari memutarkn matanya males.

"Yaudh Kak gue dluan ya" ucap Cecil bersama kedua sahabtnya lalu pergi ke kantin.

Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang