(ii) sogokan

9.4K 1K 47
                                    

“Sekian, terimakasih,” ucap sang dosen.

Berakhirlah kelas ini.

Berakhirlah kelas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Oh, iya. Untuk yang telat tadi, silahkan ambil tugas tambahannya di ruangan saya,” tambahnya.

Hmmm, kok mager ya?

Ya, gue tadi telat.

Dan jangan tanya ini salah siapa_-

Gue pun mengemasi barang-barang gue dan keluar dari kelas.

“Cha!” panggil Kak Doyoung.

Gue pun menoleh. Kayaknya Kak Doyoung nungguin di depan kelas gue daritadi.

Kayaknya.

“Maaf, tadi...” ucap Kak Doyoung.

Hmm, perlukah gue ngambek?

Sepertinya iya:)

“Hh,” gue pun langsung membuang muka dan berjalan pergi. Kak Doyoung pun berjalan mengikuti gue.

Kayaknya para fans Kak Doyoung bakal ngehujat gue.

“Kamu marah?” tanya Kak Doyoung.

Ngga kuat:(( pengen ngetawain Kak Doyoung:((( Suara melasnya:(((

Gue tak menjawab. Gue terus berjalan, ke ruang dosen.

Gue masih inget tugas gue.

“Sha,” Kak Doyoung kini berjalan di samping gue.

“Sha, kamu mau apa? Makan? Minum? Aku traktir,” katanya.

Dia nyogok gue?

Tolak tidak ya? Dompet gue menipis:)

“Hm,” gue hanya berhem, tak menjawab.

“Ayo, kamu mau apa? Es krim? Sushi? Pizza?” tawar Doyoung sambil menarik tangan gue. Gue pun berhenti berjalan.

Kok sogokannya gini😭

Tak kuat iman ini untuk menolak😭😋🍣🍕

Gue pun berusaha menahan diri dan kembali berjalan.

“Sha!”

“Resha!” Kak Doyoung menghentikan gue.

“Ih,” gue pun melepas genggaman tangan Kak Doyoung dan kembali berjalan.

“Mau kamu apa sih, Sha?” ucap Kak Doyoung sambil menghentikan gue lagi.

“Duh, apa sih, Kak? Aku mau ke ruang dosen!” sentak gue yang membuat Kak Doyoung langsung merenggangkan genggamannya.

Seketika gue pengen ngetawain Kak Doyoung lagi😂

Gue pun melanjutkan perjalanan ke ruang Dosen. Kak Doyoung pun mengikuti dari belakang. Bagai anak ayam mengikuti induknya.

Ngerjain Kak Doynya dilanjutin tidak ya?

🕓🕖🕙

“Masih marah?” tanya Kak Doyoung dengan senyum di wajahnya.

Masih, tidak ya?:)))))))

“Hn,” gue hanya mengerucutkan bibir singkat lalu melanjutkan makan.

Janjinya tadi, Doyoung mau beliin sushi atau pizza. Nyatanya?

Dia bilang, uangnya ketinggalan, jadi dia beliin bubur ayam. Cih, alasan.

Awalnya dia kayak nggak yakin gue bakal maafin dia dengan sogokan bubur ayam. Tapi setelah liat gue makan dengan lahap, dia merasa sogokannya berhasil.

Tapi gue emang suka bubur ayam:(

“Tadi berangkatnya gimana?” tanyanya di sela-sela gue menghabiskan bubur ayam. Btw, Kak Doyoung nggak makan. Dia pesen bubur buat dia, tapi nggak disentuh sama sekali.

“Ya berangkat sendiri, t-“ gue berhenti sejenak untuk meanjutkan makan. Gue laper, guys.

“Jalan kaki?” tanyanya.

Ya nggak mungkin, lahh.

Gue ke rumah lo bisa aja jalan kaki, tapi kalo ke kampus ya ke jauhan_-_-_-_-

“Awalnya jalan dulu, terus mau pesen ojek onlen, tapi,” gue berhenti lagi untuk makan.

“Tapi?” Kak Doyoung menunggu kelanjutan pernyataan gue.

“Tadi ketemu Kak Taeyong, terus diajak bareng. Yaudah,” lanjut gue. Gue pun kembali makan setelahnya.

“Sama Taeyong? Naik motor?” tanyanya.

“Iya.”

“Pegangannya gimana?” tanya Kak Doyoung yang membuat gue terdiam.

Pertanyaan macam apa itu😭😭😭😭

“Pegangan motor,” jawab gue.

“Oh, yaudah.”

Apaan coba😭😭😭😭

“Telat?” tanyanya.

Lah lu kira?

“Hm,” jawab gue sambil meneruskan makan.

“Hmm, masih laper?” tanyanya ketika melihat mangkuk gue sudah kosong.

Laper sih... tapi gengsi...

“Nih, makan aja,” kata Kak Doyoung sambil memberikan mangkuk buburnya ke gue.

“T-terus Kak Doy makan apa?” tanya gue. Sebenernya sih, gue dengan senang hati menerima.

“Yaa nanti kalo laper tinggal pesen lagi,” katanya dengan senyuman di wajah.

Sebenernya.

Alasan gue ngerjain Kak Doyoung dengan pura-pura ngambek ini bukan hanya sekedar iseng.

Bukan juga karna gue emang marah.

Tapi karna gue pengen liat sisi lain dari Kak Doyoung.

Biasanya Kak Doyoung nggak kayak gini.

“Makan aja yang banyak, nggak usah mikirin gue,” kata Kak Doyoung tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.

🕓🕖🕙

Doyoung terkekeh pelan.

“Kenapa?” tanya Resha sambil menatap Doyoung dengan pandangan bingung.

“Nggak papa. Makan aja yang banyak, nggak usah mikirin gue.”

Alasan Doyoung terkekeh barusan adalah karna ia baru sadar jika gadis di hadapannya ini hanya berpura-pura marah.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang