Sebuah hubungan itu, belum tentu seperti yang kita bayangkan.
Kita pikir, dia adalah jodoh kita di masa depan. Belum tentu itu benar.Doyoung pikir, setelah balikan, hubungannya akan semakin membaik. Nyatanya, yang terjadi berbeda dari yang ia bayangkan.
"Huft!" Doyoung menghela napas. Ia benar-benar tak bisa berkonsentrasi. Pikirannya melayang kembali pada kejadian kemarin sore.
Bagaimana jika mereka tidak juga berbaikan?
Bagaimana jika mereka akhirnya berpisah lagi?
Bagaimana jika akhirnya gadisnya malah bersama dengan lelaki itu? Siapa namanya? Woojin?
Taeyong, Jungwoo, dan sekarang Woojin?
"Ck!" Doyoung menutup laptopnya. Otaknya tak mau diajak mengerjakan tugas-tugasnya yang menggunung.
Doyoung mengambil ponselnya. Mengecek jam.
Sebentar lagi ia harus ke kampus. Mengisi kelas siangnya.
Doyoung mengecek aplikasi chat. Tak ada satupun pesan dari gadisnya.
Argh, salah memang. Marah pada gadis dengan harga diri tinggi sepertinya. Bukannya menghubungi, gadis itu hanya diam menunggu Doyoung yang menghubunginya.
"Halah, bodo," Doyoung meraih tongkat bantunya. Ia beranjak, keluar dari kamarnya dan menemui saudaranya.
"Kak Myung, gua ada kelas habis ini. Anterin," kata Doyoung.
"Loh? Mau ngampus? Tu kaki buat jalan aja susah. Bolos lagi aja," balas Gongmyung. Padahal ia hanya menolak untuk mengantarkan Doyoung.
"udah berapa lama gua bolos, Kak. Nggak lulus ntar, malah makin repot."
"Makanya, titip absen."
"Halah. Anterin, Kak," pinta Doyoung.
"Gak bisa gua, Doy. Ini kerjaan gua lagi numpuk. Harus dikirim sebelum malem," Gongmyung menunjuk laptopnya.
"Duh, terus gua berangkatnya gimana?"
"Bolos, lah, bolos. Belom nyampe bates aja, kok. Udah ngerjain tugas, kan lu? Ntar kumpulin, nitip ato gimana kek. Kali aja bisa dinego tu dosen."
Doyoung memutar bola matanya, "naik taksi online aja lah," ia melangkah pergi dengan tongkatnya.
"Lah? Mending minta jemput siapa, kek, yang bisa."
Doyoung kembali menghadap pada kakaknya, "siapa?!" Ia membalas dengan ketus.
"Cewe lu, kek."
"Kok Echa?" Doyoung mengernyit. Yakali dia dibonceng oleh gadisnya.
"Lah emang kenapa?" Gongmyung ikut mengernyit.
"Echa kaga punya motor, Kak," jelas Doyoung. Yang ia tau, gadisnya sudah mendapatkan SIM C. Namun motornya dijual karena memenuhi garasi. Padahal di garasinya ada 2 mobil yang makin memenuhi tempat.
"Ya pake mobil lah," balas Gongmyung.
"Echa mana bisa nyetir mobil," kata Doyoung. Sewaktu akhir SMA, gadisnya telah mendapatkan SIM A. Namun karena sebuah kecelakaan, Resha mengalami trauma dan tak ingin mengendarai mobil lagi. Dan setau Doyoung, gadis itu memang tak pernah mengendarai mobil.
"Lah terus si Resha setiap hari jenguk lu itu naik apa kalo bukan mobil?" Balas Gongmyung.
"Loh?" Doyoung membelalak, "sejak kapan dia nyetir lagi?"
Gongmyung hanya mengangkat bahu.
"Huft," Doyoung menghela napas, "udahlah gua bolos kelas aja, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless; k.doyoung, nct✔
Fanfiction[Doyoung x OC] Tak ada hubungan yang abadi. Start: Sept'18 End: Jun'19