(xxxxx) Him

4.3K 441 14
                                    

"Dia kecelakaan."

"Kok bisa?!"

"Nggak tau, cuma dibilangin gitu."

"Aku ikut ke rumah sakit."

"Are you sure?!"










Dan berakhirlah Kak Johnny menggantikan gue dan mengemudikan mobil hingga ke rumah sakit. Kebetulan rumah sakit tersebut berada tak jauh dari tempat kami berada.





Remember it! Room twenty seven B,” ucap Kak Johnny sambil berlari mencari lift atau tangga. Gue mengikuti di belakang.

/Aku bingung kamar rumah sakitnya kek gimana. Kalo dibuat kamar mawar melati kek di rs ku biasanya kan kurang elit:v Aku tu ga pernah merhatiin rumah sakit kek gimana😭/


Twenty seven? Then, the floor?” tanya gue. Gue butuh keterangan lebih, kawan. Otak gue lagi nggak bener ini.

Just in second floor. That is twenty seven room, TWENTY!” ucap Kak Johnny, sedikit kesal. Sementara gue langsung menampar pipi gue sendiri, menyadari ketotolan gue.

Padahal lebih bagus kalo di lantai satu. Jadinya, lantai 1 kamar 27:"> 127

Sampainya di lantai dua, terlihatlah dari kejauhan, teman-teman Kak Doyoung sedang menunggu diluar kamar bernomor dua puluh tujuh. Gue dan Kak Johnny segera berlari kesana.

“Udah dari dua jam yang lalu, gue baru bisa nelpon lo,” ucap Kata Kak Taeyong pada Kak Johnny.

“Cha, gue tadi nelpon lo loh, tapi nggak lo angkat. Untungnya lo lagi sama Bang Johnny,” kata Kak Ten yang membuat gue menyernyit.

Oh, jadi yang nelpon tadi—

Eh, Dia nelpon gue? Dia nelpon gue?

"Ngapain lo nelpon gue, Kak?” tanya gue.

“Ya buat ngabarin kalo si Duyung kecelakaan,” kata Kak Ten.

“Ngapain lo ngabarin ke gue?”

“Ngapain lo dateng ke sini?” balas Kak Ten, tak mau kalah. Gue hanya menyengir lebar sebagai balasan.



“Gimana keadaan Doyoung?” tanya Kak Johnny.

“Lumayan parah, sih, katanya,” jawab Kak Taeyong.

“Kaki kanannya retak, lebam dahi kanannya, tangan kirinya patah. Nanti Besok dioperasi." jelas Kak Yuta dengan detailnya.

Kampret emang Kak Yuta. Malah dijelasin rinci.

Gue nggak bisa bayanginnya:((

Kok bisa kecelakaan sih:((((

“Gimana bisa kecelakaan?” tanya Kak Johnny.

“Katanya tadi, waktu dia naik motor ada mo-“

“Jangan dilanjutin, Kak, jangan dilanjutin,” potong gue sambil menutupi kedua telinga gue dengan tangan, “nanti gue kebayang.”

Kak Taeyong terkekeh, meski dengan wajah sedikit sendu.

“Lo ngapain ikut ke sini, Cha?” tanya Kak Taeyong.

Gue menoleh bingung.

“Kan udahan,” ucapnya dengan kekehan.

Gue hanya bisa menatap Kak Taeyong dengan senyuman kesal di wajah.

Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang