(xxxi) last schedule

3.5K 413 13
                                    

Gue udah ngambil tiga siaran. Tinggal satu. Dan itu gue serahin ke Kak Yunhyeong, terserah mau ditaruh dimana, dipasangin sama siapa, berapa lama.

Kini Kak Yunhyeong dan Kak Doyoung yang bekerja. Mereka mengatur jadwal serapi mungkin, mengisi yang kosong, dan menghapus yang sudah terlalu banyak.

Meskipun tak berguna, anggota yang lain tak boleh pergi. Katanya, meski mereka berdua yang mengatur, mereka juga perlu keterangan bisa atau tidaknya dari orangnya langsung.

Ruangan ini diisi oleh beberapa orang yang mengobrol. Juga ada yang memperhatikan Kak Doyoung dan Kak Yunhyeong. Ada juga yang mengerjakan tugas. Ada yang bermain ponsel. Ada yang tidur.

Harusnya, gue ngobrol sama Kak Joy sekarang. Sayangnya Kak Joy udah pulang duluan, dan dia bilang ke Kak Doy dan Kak Yoyo kalo dia nggak bisa nambah siaran lagi.

Bisa aja gue ngobrol sama Miyeon. Sayangnya Miyeon fokus memperhatikan diskusi Kak Yoyo dan Kak Doy. Mungkin dia berharap-harap dipasangkan dengan seseorang. Hayo siapa.

"Cha!" panggil Kak Yoyo, gue menoleh.

"Kenapa, Kak?"

"Hari minggu pagi, bisa?" tanyanya yang langsung gue jawab dengan cepat.

"Nggak."

Gue nggak mau siaran waktu weekend. Menghabiskan waktu gue. Apalagi hari Minggu pagi. Biasanya, saat siaran minggu pagi dimulai, gue masih mengelilingi dunia di alam mimpi.

Selain itu, siaran minggu pagi adalah siaran fix-nya Kak Doyoung sejak tahun lalu.






Eh?

Bentar?

Kok tiba-tiba gue tadi ditawari Minggu pagi?

Jangan-jangan

Kak Doyoung

Sengaja

???




Oke, Echa, berhenti berhayal.

Kamu sudah terlalu banyak berhalu.

"Yaudah," Kak Yoyo kembali memandangi kertas dihadapannya.

"Jeong, bisa?" tanyanya pada Kak Sejeong.

Loh?

Kok jadi sama Kak Sejeong?

"Ha? Apa?" Kak Sejeong menoleh bingung.

"Hari Minggu pagi, bisa?" tanya Kak Yoyo.

"Minggu pagi? Nggak bisa, Kak," kata Kak Sejeong.

Syukur nggak bisa:(

Eh, kenapa gua bersyukur??

"Cha, lo tinggal satu, bisa dimana?" tanya Kak Yoyo.

"Terserah," kata gue.

"Tadi gue tawarin hari Minggu pagi, lo nggak bisa," ucap Kak Yoyo, sedikit kesal.

Oh, jadi ditawarin Minggu pagi tadi cuma gara-gara gue sisa satu.

"Emang tinggal apa aja, Kak?" tanya gue.

"Tinggal Hari Minggu pagi, sama Hari Senin siang."

Dan sesungguhnya jadwal kuliah gue hari Senin itu padet.

Hmm, inikah yang dinamakan jodoh?

Atau,

Jangan-jangan

Kak Doyoung sengaja.

Bisaajakandianyaritaujadwalkuliahgueterussengajanyisahinyangguenggakbisagitubiarguebisasiaransamadia.

HALU.

"Nggak bisa, Kak. Hari Senin padet," jawab gue.

"Kan," Kak Yoyo tersenyum membatin.

Kok gue ngerasa nggak enak sama Kak Yoyo, ya?

Atau gue ngambil Minggu pagi aja ya?

Oke Cha, janganbuatitualasanbiarbisabarengkakdoyounglagi_-

Pada akhirnya, gue bertukar siaran dengan Kak Hoshi. Kak Hoshi ngambil siaran Senin siangnya, gue ngambil Selasa sorenya.

Jadi gue siaran di hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu.

Hanya empat dan gue nggak berniat untuk menambah.

Lagian, yang kosong cuma Minggu pagi. Kalo gue mau nambah, mau nggak mau gue harus ngambil Minggu pagi.

Padahalsebenernyaguemaumauajakalosiaranbarengkadoy:)

MUSNAH AH MUSNAH.

MUSNAH AH MUSNAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang