(xxxxiv) Setan

3.5K 423 24
                                    

Gue terbangun dari tidur. Gue mengernyit sejenak.

Hal yang gue ingat terakhir kali– gue sedang menonton televisi dan—

Ah, gue ketiduran.

Gue masih ada di sofa, tapi posisi gue udah bukan duduk lagi. Terlentang.

Seingat gue, gue ketiduran dan masih dalam posisi duduk, dengan televisi masih menyala yang memperlihatkan si kotak dan bintang yang sedang menangkap adudu—eh? Kok adudu? Siapa si anying namanya?! Sampe lupa kan.

Namun sekarang, televisi-nya udah mati.

Sepertinya Kak Johnny udah pulang:)

Gue nggak bakal diomelin gara-gara tidur dengan tv nyala, kan?:">

Gue terdiam sejenak, berusaha menyadarkan diri.

Setelah nyawa gue bener-bener utuh, gue pun beranjak dari sofa dan berjalan pelan ke lantai dua.

Sebelum ke kamar gue, gue menyempatkan diri untuk mengintip kamar Kak Johnny yang berada di sebelah kamar gue.

Dan,

Kosong. Lampunya juga mati.

Hm, mungkin Kak Johnny pulang, habis itu balik keluar lagi.

Seringnya sih gitu.

Baguslah, gak jadi diomelin kalo gini.

Gue pun kembali berjalan ke kamar gue, tak lupa menyalakan lampunya yang mati.

Padahal seinget gue, tadi gue ninggalin kamar dengan lampu masih nyala.

Gue pun masuk ke dalam dan mengambil ponsel gue di nakas.

Sebelum itu, gue terkejut mendapati sesuatu di meja gue.

Ada sebuah buku, cukup tebal, di nakas gue. Dan buku itu menimpa ponsel gue.

Kesian ntu hape gua kejepit:(

Gue mengambil buku itu.

Kayak pernah liat🤔

Buku itu masih tersegel rapi. Judulnya berbahasa Inggris dan sinopsisnya pun begitu.

Gue berusaha mengingat. Sepertinya gue pernah melihat buku ini sebelumnya. Tapi gue lupa.

“Ini punya siapa, sih? Buat gue? Dari Kak Johnny? Tumben baik.”

Gue menyimpulkan bahwa buku tersebut diberikan oleh Kak Johnny. Yaaa siapa lagi? Lagian, buku ini berbahasa Inggris. Mungkin aja Kak Johnny beliin ini biar gue nggak lupa sama bahasa asal gue.

Gue duduk di ranjang gue. Gue meletakkan buku tersebut kembali ke nakas lalu meraih ponsel gue.

Gue membuka apa pun yang ada di ponsel gue. Hanya untuk mengecek notifikasi. Mulai dari aplikasi chat, ig, wp, sampai game-game santai gue.

Karena tak ada notif yang gue anggap penting, gue pun kembali gabut.

Gue melihat postingan-postingan di home instagram. Namun, tak ada yang seru.

Gue melihat snapgram, dan tak ada yang menarik sama sekali.

Gue membaca beberapa cerita di wattpad, dan gue nggak bisa memahami apa pun yang gue baca. Yang ada, gue malah pusing karena cahaya dari ponsel.

Tiba-tiba gue pengen membaca sesuatu yang berbau bahasa inggris—

Oh, iya.

Gue meletakkan ponsel gue di nakas dan meraih buku yang ada di nakas gue.

Dengan perlahan, gue membuka segel buku yang merupakan novel ini.

Setelah sepenuhnya terbuka, gue memperhatikan setiap sudut cover dan sinopsisnya.

Kayaknya bagus

Gue pun membuka buku tersebut dan mulai membaca.

Ceritanya kayak nggak asing. Rasanya kayak gue pernah baca atau ada yang pernah nyeritain ke gue.

Entahlah, aku amnesia:(

🕓🕖🕙

Gue terus membaca hingga tak sadar saat Kak Johnny masuk ke kamar gue.

Have you eat for dinner?” tanya Kak Johnny yang membuat gue tersentak, kaget akan kehadiran seonggok setan di sebelah gue.

“Ha? Not yet,” jawab gue.

“Hm, good. I have some food for us,” kata Kak Johnny sambil beranjak, berjalan keluar kamar gue.

“Eh, iya, Kak,” gue menghentikan Kak Johnny. Kak Johnny pun berhenti dan menoleh dengan pandangan bertanya.

“Ini dari Kak Johnny?” tanya gue sambil menunjukkan buku yang gue bawa dan gue baca sedari tadi. Kak Johnny menyernyit lalu menggeleng.

“Lah?” gue menyernyit bingung, “terus dari siapa?”

Who knows,” ia mengangkat kedua bahunya lalu berjalan pergi.

“Oh, iya,” gue menghentikan Kak Johnny sekali lagi, “tadi Kak Johnny sempet pulang?” tanya gue.

“Ha? Nope. Ini aja baru selesai,” Kak Johnny menggeleng.

Oke, jadi yang matiin tv tadi siapa?

Kok jadi serem ya?

Gilak, penghuni rumah gue nggak suka gue boros kali ya:(

Lah terus bukunya masa dari penghuni rumah gue?!

Keren bat setan bisa baca buku:(

Bukunya mahal juga. Hm, kayaknya setannya mantan sultan🤔

Eh enaknya aku bikin chapter khusus Doyoung lagi nggak ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh enaknya aku bikin chapter khusus Doyoung lagi nggak ya?

Sebenernya kan cerita ini dah tamat, tinggal di publish. Kalau bikin chapt doyoung, kudu ngetik lagi.

Aku udah ngetik setengah tapi kayaknya malah bikin makin jelek.

MINTA SARAN DONG INI ENAKNYA AKU BIKIN ATAU ENGGAK?!

Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang