Gue menghentikan langkah gue ketika melihat Kak Doyoung dengan santainya menonton televisi di sofa ruang keluarga rumahnya.
Gue menatap Kak Gongmyeong, meminta penjelasan.
Kak Gongmyeong tersenyum dengan sebelah alis terangkat, “tadi ada di kamar. Sekarang udah pindah, berarti,” bisiknya tanpa dosa.
Duh, Echa, sungguh pelonya dirimu ini, Nak.
Ini tuh rumahnya Kak Doyoung. Tadi, Kak Doyoung bisa aja ada di kamar. Tapi dia juga bisa pindah tempat semaunya.
Tolol kamu, Cha.
“Langsung ke belakang aja, mamah di dapur,” kata Kak Gongmyeong.
Gue pun mengangguk dan berjalan pelan ke dapur. Melewati belakang sofa.
Gongmyeong duduk di sofa, di samping adiknya.
“Sana!” ucapnya pada Doyoung.
“Nggak mau,” tolak Doyoung tanpa menoleh, fokus menonton televisi.
Gongmyeong menghela napas, “udah gue bawa kesini padahal.”
Doyoung menoleh dengan wajah datar, “gue nggak minta. Lo aja yang tiba-tiba ngundang, Kak.”
“Ya kan gue berusaha bantuin lo.”
“Bantuin?” Doyoung mendengus sambil kembali menonton televisi.
“Itu si Echa laper banget kayaknya,” ucap Gongmyeong tiba-tiba sambil melihat ke arah Resha.
Tanpa sadar Doyoung menoleh ke arah Resha.
“Ciee noleh,” goda Gongmyeong yang membuat Doyoung langsung menatapnya dan melemparkan bantal sofa ke arahnya.
“Dasar kakak durhaka.”
🕓🕖🕙
Gue tahan kepala gue biar nggak noleh. Gue fokuskan mata gue ke arah mamahnya Kak Gongmyeong yang sedang menyiapkan masakannya.
“Sini, Te, Echa bantuin,” kata gue.
“Nggak usah, kamu duduk di situ aja. Atau kamu ngobrol-ngobrol aja dulu sama Donghyu—eh, Gongmyeong sama Dong– Doyoung, di sofa sana,” katanya.
Nggak makasih:)
Mari kita ucapkan terimakasih pada Kak Gongmyeong yang dengan baiknya ngundang gue kesini.
Hhhft, pertama, disini ada Kak Doyoung.
Kedua, gue masih canggung di depan mamahnya Kak Gongmyeong. Apalagi sejak putus sama Kak Doyoung.
Ketiga, masakannya mamahnya Kak Gongmyeong emang enak, baunya menggiurkan. Yakali gua numpang makan di rumah mantan gini, KENAPA GUA BARU KEPIKIRAN HAH?
Drrtt..
Ponsel gue bergetar.
Incoming call from Kajohn
“Halo?” gue berkata pelan.
“Where are you now?”
Hmm punya rasa peduli juga ternyata Kak Johnny:)
“Kak Gongmyeong’s house.”
“What?”
What what what what firetruck_-
“What are you doing in there?”
“Taste some food,” jawab gue, “but I'm full,” gue memelankan suara gue agar tak terdengar siapapun kecuali Kak Johnny.
“Huh? Terus lo ngapain kesana, Sha?”
“Nggak tau.”
"..."
“Jemput diriku ini, ku tak kuat di sini,” gue memelankan suara gue.
Terdengar suara dengusan dari balik telpon. Gue yakin, Kak Johnny sekarang lagi geleng-geleng kepala.
“Okay, I’ll be there for five minute.”
“One minute.”
“Crazy.”
tut
Ku akan menunggumu, Kak:(
Ututu penyelamatku. Berguna juga kamu, Kak.
Kini Kak Gongmyeong duduk di samping gue. Untungnya Kak Doyoung masih di tempat yang sama. Dan Kak Johnny belum dateng juga.
Ponsel gue sedikit bergetar. Sebuah pesan masuk.
Kajohn
| I’m arrived
| Come outSyukur:”
“Eh, Kak, gue pulang duluan, ya. Ada urusan mendadak, itu udah dijemput,” kata gue pada Kak Gongmyeong.
“Loh, kan belom makan,” kata Kak Gongmyeong.
“Nggak usah, deh, Kak. Maaf, ya, Kak. Penting soalnya, hehe,” ucap gue.
“Yaudah, gapapa.”
“Tante, Echa pulang duluan, ya. Maaf ngerepotin,” ucap gue pada mamahnya Kak Gongmyeong.
“Loh? Kok pulang sekarang? Ini makanannya udah jadi, loh. Nggak mau makan dulu?”
“Enggak, Te. Makasih.”
Dan akhirnya gue terbebas dari semua ini.
Gue keluar dari rumah itu tepat saat Kak Doyoung akan beranjak ke meja makan.Hari ini gue tolol banget sih ah:(
Udah updatenya, wetpedku eror, gabisa ngetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless; k.doyoung, nct✔
Fanfiction[Doyoung x OC] Tak ada hubungan yang abadi. Start: Sept'18 End: Jun'19