(xviii) b-

4.1K 521 18
                                    


"Kemana?" Tanya Kak Doyoung yang membuat gue menyernyit.

"Kemana apanya?"

"Habis ini mau kemana?" Tanya ulang Kak Doyoung.

"Yaa terserah," jawab gue.

"Nggak ada tempat yang namanya terserah," ucap Kak Doyoung.

"Duh, terserah Kak Doyoung," ucap gue, sedikit kesal.

"Yaudah, pulang," kata Kak Doyoung. Kak Doyoung pun berjalan mendahului gue.

Baru beberapa langkah kita berjalan, gue tiba-tiba teringat sesuatu.

"Eh, eh, Kak, aku mau ke toko buku dulu," ucap gue pada Kak Doyoung yang membuat Kak Doyoung berhenti.

Yaa gue mau beli novel. Atau komik. Atau mungkin dua-duanya.

"Mau beli apa?" tanya Kak Doyoung.

"Nnn... Novel," jawb gue, jujur.

"Yaudah," kata Kak Doyoung. Gue tersenyum senang karna dibolehkan.

Baru saja gue bersiap untuk berjalan ke toko buku, Kak Doyoung tiba-tiba menatap gue dan melanjutkan perkataannya, "kamu ke toko buku, aku pulang."

Entah kenapa gue kesel.

Emang, sih, beli novel itu nggak terlalu pent-

Enggak, ding, beli novel itu penting. Buat mengisi kegabutan gue:)

"Lah- Ko-"

"Jadi beli?" tanyanya.

"Iy-" gue berpikir sejenak.

"Yaudah, Kak Doyoung pulang aja, aku mau beli buku," ucap gue sambil berjalan pergi meninggalkan Kak Doyoung.

Ini bukan hal besar, tapi entah kenapa gue jadi kesel.

Gue mengipasi wajah gue dengan tangan. Panas. Gue nggak mau membesar-besarkan emosi gue sekarang.

🕓🕖🕙

"Hmm," gue terdiam. Memilih antara dua buku yang ingin gue beli.

Biasanya, kalo lagi kayak gini, Kak Doyoung bakal bilang,

"Nggak usah beli dua-duanya."

Padahal biasanya cowok lain bakal bilang,

"Beli aja dua-duanya."

Kak Doyoung memang beda dari yang lain😃👍

"Hmm," gue menghitung-hitung lagi uang gue. Cukup kah untuk membeli tiga komik dan satu novel.

Yaa cukup sih cukup... tapi yaaa you know lah...

"Hmm, beli komik satu lagi cukup lah, yaa, buat makan malem," gumam gue.

"Hmm... novel yang ini kok bagus, ya?"

"Duh, gue pengen beli yang ini juga..."

"Loh, ini kan novel penulis yang itu..."

Gue semakin bingung memilih. Kalau ada Kak Doyoung, gue bisa aja tanya novel mana yang bagus. Meski akhirnya gue malah makin lama milihnya.

"Gaada yang bagus."

"Alay, masa digituin aja sampe mau bunuh diri."

"Ceritanya mainstream."

"Seleramu buruk."

Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang