"Mau makan?" tanya Kak Doyoung yang langsung gue jawab dengan anggukan.
"Makan apa?" tanyanya yang membuat gue berpikir sejenak.
Hmm, tadi nontonnya udah dibayarin Kak Doy. Jadi makannya gue bayar sendiri...
Hmmmm cari yang murah.
"Kfc, yuk," ajak gue.
Rice box lima belas ribuan:)))
"Yaudah, ayo," ajak Kak Doyoung sambil berjalan mendahului gue. Gue pun berjalan mengikuti di belakangnya.
Tau orang pacaran, kan?
Biasanya, kalo udah keluar kata 'ayo', si cowok bakal nggandeng tangan si cewek terus jalan bareng.
Lah ini?
Hmmm apa gue terlalu membandingkan hubungan gue dengan hubungan orang?
Tapi yaa kenyataannya emang gitu.
Bukannya gue nggak bersyukur, tapi ada rasa envy di dalam hati gue:' Gue juga pengen kayak mereka:'
🕓🕖🕙
"Mau kamu yang ngantri, atau gue aja?" tanya Kak Doyoung.
"Ngantri bareng aja," jawab gue.
"Nanti malah nggak dapet tempat duduk," kata Kak Doyoung.
"Tapi aku mau milih-milih dulu," ucap gue.
"Yaudah, kamu yang ngantri."
Tau orang pacaran, kan?
Hmmm biasanya, kalo orang pacaran, si cowok bakal langsung nawarin buat ngantr-
Sudahlah, sepertinya gue harus berhenti membandingkan.
Gue nggak mau hubungan gue rusak hanya karna envy gue:)
"Yaudah, sih," ucap gue pada akhirnya, setengah ikhlas.
"Kalo nggak ikhlas, bilang. Yaudah, biar gue yang ngantri. Kamu cari tempat duduk," kata Kak Doyoung yang membuat gue langsung tersenyum senang.
Kak Doyoung pekanya emang telat, ya:)
🕓🕖🕙
"Eh, oh iya, Kak. Ini makanannya aku bayar sendiri," ucap gue sambil emnyerahkan sejumlah uang pada Kak Doyoung.
"Nggak usah, gue bayarin," kata Kak Doyoung.
"Ih, mumpung baik, nih," paksa gue sambil meletakkan uangnya di hadapan Kak Doyoung.
"Maaf, nggak nerima uang kecil."
Kampret emang:"
Padahal itu gue udah susah payah nyari uang pas di dompet:(
"Dih, jahat," gumam gue yang masih bisa di dengar oleh Kak Doyoung.
🕓🕖🕙
"Dih, jahat," gumam Resha. Meski begitu, ia tetap meninggalkan uangnya di hadapan Doyoung.
Doyoung terkekeh pelan, membuat Resha menatapnya dengan pandangan antara bingung dan menyelidik.
"Udah, dimakan. Keburu dingin," kata Doyoung yang juga mulai memakan makanannya.
Resha pun mulai memakan makanannya. Awalnya, semua tampak biasa saja.
Hingga,
"Ih, kok jadi pedes. Padahal tadi nggak kerasa pedesnya," keluh Resha.
"Kan kamu tadi mintanya yang pedes," kata Doyoung.
"Yaa tadi rasanya kayak nggak terlalu pedes. Sekarang jadi tambah pedes," ucap Resha. Selanjutnya, ia kembali memakan makanannya.
Mereka makan dengan tenang, hingga Resha kembali mengeluh.
"Huhh, pedess," Resha mengambil minumannya dan langsung meminumnya untuk menghilangkan rasa pedas.
"Kamu makan pedes-pedes kok minumnya soda, sih?" tanya Doyoung.
"Yaa mau gimana lagi. Ini yang murah," kata Resha.
Doyoung terdiam sebentar, "jadi kamu beli ricebox juga karna murah?"
"Hehe, iya. Hehe."
Doyoung menghela napasnya pelan.
"Aku nggak nyuruh kamu buat bayar sendiri. Ini uang kamu. Kamu pesen makanan sama minuman lagi, yang bener makanannya," ucap Doyoung, tanpa ekspresi yang jelas, sambil menyodorkan kembali uang Resha dan memberi sejumlah uang dari dompetnya.
"Ih, nggak mau. Meski aku beli karna murah, ini juga enak. Lagian, aku juga pengen makan yang pedes-pedes," tolak Resha sambil mengembalikan uangnya ke hadapan Doyoung.
"Kamu itu nggak tahan pedes. Nanti kalo kamu sakit perut, ngeluh-ngeluh lagi, tambah makin repot," omel Doyoung yang membuat Resha tertunduk diam.
"Yaudah, deh, aku beli lagi," ucapnya sambil mengambil uang yang diberikan Doyoung padanya. Ia pun berdiri dan berjalan menuju antrian.
.
Namun, setelah beberapa detik, Resha kembali lagi.
"Males, ah. Antrinya lama," katanya sambil mengembalikan uang Doyoung.
Dulu saya bagi2 foto di chapt ini, tapi fotonya nggak muncul ya
Mau saya tunjukin fotonya, tapi belum dipotong:( foto yg udah dicrop kependem:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless; k.doyoung, nct✔
Fanfiction[Doyoung x OC] Tak ada hubungan yang abadi. Start: Sept'18 End: Jun'19