(Last)

5.2K 455 78
                                    

Ini adalah hari kedua Kak Doyoung menginap di rumah sakit. Malam ini, gue dan Kak Johnny berniat menemani Kak Gongmyeong untuk menjaga Kak Doyoung hingga jam besuk berakhir.

Nggak sih, awalnya Kak Johnny cuma niat jenguk doang. Gue nya yang pengen ikut.

Saat ini, Kak Gongmyeong sedang terlelap di atas ranjang sebelah yang seharusnya dipakai oleh pasien lain. Sebelum ada pasien, Kak Gongmyeong memanfaatkannya dulu untuk tidur.

Sementara itu, Kak Johnny pergi keluar, membeli beberapa snack dan minuman untuk menemani malam kita.

Gue sedang memainkan ponsel gue sambil duduk di kursi panjang yang digunakan tamu untuk duduk saat menengok pasien.

Kak Doyoung belum tidur, ia terbaring bosan di atas tempat tidurnya.

Waktu itu Kak Yuta hanya melebih-lebihkan, tangan kiri Kak Doyoung bukannya patah tapi sedikit tergeser begitu. Ya meski gitu, tetep aja berdampak, kan?

Sekarang tangan kiri Kak Doyoung diperban. Baru saja dioperasi pagi tadi. Tentunya tangannya akan sakit jika digerakkan.

Tangan kanan Kak Doyoung masih bisa berfungsi, namun dipasangi jarum infus. Membuat Kak Doyoung tidak bisa menggerakkan tangannya dengan leluasa.

Bahkan untuk mengambil ponsel untuk bermain saja ia tak bisa. Malangnya:(

Ingin rasanya gue mengajak Kak Doyoung untuk mengobrol atau melakukan sesuatu agar ia tak merasa kebosanan. Namun status gue saat ini hanyalah mantan dan adiknya teman. Rasanya terlalu canggung. Maka dari itulah sedari tadi gue hanya bermain ponsel tanpa berani menoleh ke arah Kak Doyoung.










“Cha?” panggil Kak Doyoung tiba-tiba. Sepertinya ia benar-benar bosan sampai tak ada pilihan lain selain memanggil gue.

“Y-ya?” gue menoleh.

"Cuma manggil," ucapnya tanpa menoleh.

Yakan, gabut ni orang:">

"Hish!" Seru gue, kesal. Lalu kembali menatap layar ponsel gue.

Sebenarnya gue ingin mengobrol dengan Kak Doyoung lebih lama. Namun apa daya diriku:"<




















"Nggak pegel?"

"H-ha?" Gue mengernyit, tak paham maksud perkataan Kak Doyoung tersebut, "pegel apa?"

"Nunduk terus," ucapnya, kali ini ia melihat ke arah gue.

"E-enggak, kok."

"Tiduran aja kalo capek," kata Kak Doyoung.

"H-ha? Tiduran?"

"Tiduran di situ 'kan bisa," Kak Doyoung menunjuk ke arah kursi panjang yang gue duduki, "Atau mau tidur di sini?" Lalu menunjuk ranjangnya dengan tatapan mata.

"HAH?!"

Bisa-bisanya dia bercanda di saat kayak gini.
Nggak mungkin juga gue tidur di ranjang Kak Doyoung.

Pertama, itu ranjang pasien.

Kedua, YAKALI GUA SERANJANG SAMA KAK DOYOUNG. APALAGI NTU RANJANGNYA KECIL BANGET.

Gila emang Kak Doyoung_-





Gila emang Kak Doyoung_-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang