Sudah satu minggu lebih berlalu.
Dan gue sudah tak terlalu memikirkan soal Kak Doyoung.
Ya, karena gue harus mikirin soal ujian.
Sekarang, gue menjalani masa ujian akhir.
Masa-masa paling melelahkan di dunia perkuliahan, serta paling melegakan.
Gimana enggak, bentar lagi liburan:'
Saat liburan, gue akan mudik tentunya.
Kalau biasanya orang mudik ke perdesaan, gue enggak.
Ya gimana lagi ya, kampung halaman gue Chicago guys.
Bye Indo, Hi Chica-
—oke, liburan masih lama. Ujian dulu.
🕓🕖🕙
"Are you okay?" tanya Kak Johnny.
"No. I'm tired. I wanna go home," rengek gue.
"Do you want to skip your broadcast? I will take your place," kata Kak Johnny dengan baiknya.
"Really? Okay, I'll back to home," ucap gue dengan riang gembira.
Kak Johnny baik deh:)
Dan itulah yang gue lakukan di hari Rabu ini. Membolos siaran. Gue nggak mau melihat-nya lagi.
Beda dengan hari Rabu dan hari Sabtu sebelumnya.
Di hari Rabu, saat Kak Doyoung siaran tepat sebelum gue, gue datang sedikit telat. Dan gue langsung kena marah sama temen sesiaran gue:)
Seenggaknya nggak ketemu dia.
Di hari Sabtu, saat Kak Doyoung siaran tepat setelah gue, awalnya gue mau cepet-cepet pergi tepat setelah siaran gue berakhir. Sayangnya, Kak Doyoung udah dateng saat gue masih di tengah siaran.
Gue lupa kalo Kak Doyoung itu orangnya rajin😢
Atau jangan-jangan Kak Doyoung sengaja mau liat gu— halah halu.
Jadilah gue pura-pura nggak liat Kak Doyoung.
Biasanya, sebelum putus, saat gue dan Kak Doyoung memiliki jadwal siaran yang bersebelahan, kita akan saling bertukar kabar sebentar. Tidak seperti hari Sabtu lalu.
Kita sama-sama pura-pura tak melihat ataupun mengenal.
Dan, karena putusnya hubungan kita belum tersebar luas—
"Tumben nggak nyamperin pacar lo?"
—dan begitulah Kak Joy bertanya pada gue.
Anjing kamu Kak:)
Dan karena gue nggak jawab–
🕓flashback🕙
"Young! Lo marahan sama pacar lo? Kasian, nih, si Echa diem mulu dari tadi."
Kampret emang Kak Joy. Nggak tau aja kalo kita udah—
—an
Kak Doyoung menoleh ke arah Kak Joy. Gue langsung menundukkan kepala gue, berpura-pura merapikan barang-barang gue.
Gue sedikit melirik.
Pernah baca cerita fiksi?
Biasanya, disaat kejadian ini terjadi, untuk membaperkan para pembacanya, si cowok bakal pura-pura perhatian, bagai mereka tak pernah putus. Lalu si cowok akan membawa si cewek pergi, mengantarkan pulang, dan mengajak untuk balik–
—balik kerumah:)
Sayangnya, Kak Doyoung nggak kayak gitu.
Lagipula, itu tipe cowok yang nggak rela putus sama ceweknya. Lah kalau Kak Doyoung? Hm, masih meragukan.
Kak Doyoung sedikit memutar matanya, mungkin bingung harus merespon apa.
Ia terdiam sejenak sambil melihat ke arah gue dan Kak Joy.
Namun setelahnya, ia langsung membuang muka dan kembali pada aktifitasnya sebelumnya. Menghafalkan naskah lalu masuk ke dalam ruang siaran.
Sedih:)
Kenapa gue sedih sih?
"Cha, lo sama Doyoung kenapa? Ada masalah?" tanya Kak Joy.
Haruskah gue jujur?
Gue pengen bilang dengan bangga 'udah putus'
TAPI APANYA YANG BISA DIBANGGAIN COBA????
Gue beranjak, memakai tas gue di satu bahu gue, lalu berdiri menghadap Kak Joy. Gue tersenyum. Senyum penuh arti. Lalu pergi.
Seakan telepati, Kak Joy langsung paham maksudnya dan meminta maaf pelan. Merasa tak enak.
Ku tak butuh belas kasihan, I just want to back-
🕓end🕙
Begitulah review singkat tentang kejadian di ruang radio. Gue nggak mau itu terulang, jadi gue memilih untuk membolos siaran hari ini.
Gue nggak bisa mengulang hari Rabu kemarin –sengaja dateng telat dan kena marah.
Dan untuk hari Sabtu besok, siaran siang dan sore dihentikan karna pensi.
Ya, hari Sabtu besok ada pensi. Pensi UKM seni dimana Kak Doyoung menjadi salah satu penampilnya.
🕓🕖🕙
"Yaa seharusnya hari ini Echa yang berada disini menemani kalian, but she's must study for their exam. She have a bad score, so she must to learn more, jadi dia harus belajar banyak."
Sialan Kak Johnny.
Gue hanya bisa mengumpat di tengah-tengah belajar gue saat mendengarkan siaran radio yang seharusnya gue bawakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless; k.doyoung, nct✔
Fanfiction[Doyoung x OC] Tak ada hubungan yang abadi. Start: Sept'18 End: Jun'19