"Makan yang banyak, gue suka cewek berisi biar enak dipeluk,"
-Lea
"Oh jadi lo nyeret gue tadi ada maunya, dasar lo ya!" Rara dengan kesal memasukan satu sendok penuh es krim yang baru saja ia pesan di sebuah restoran di mall.
"Hehehe ya maaf, soalnya gue bingung harus tanya siapa lagi," berbeda dengan lawan bicaranya, Lea justru tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Ketawa lagi, tapi lo bisa minta tolong baik-baik bukan asal gandeng tangan orang," suara Rara semakin mengecil saat mengucapkan kalimat terakhir.
Lea yang melihat Rara memalingkan wajahnya terlintas ide jahil untuk menggodanya.
"Kenapa emang kalo gue gandeng tangan lo? Hmm?" Kedua pipi Rara terlihat merona dibuatnya.
"A-apasi Le, udah ah gue mau pesen makanan. Gue laper," Rara mencoba mengalihkan topik, tidak sepenuhnya untuk mengalihkan pembicaraan karena apa yang dia katakan benar adanya.
Sejak tadi mereka berdua hanya duduk baru memesan es krim dan minuman, sebenarnya Lea sudah menawarkan makanan tadi. Tapi Rara mengatakan baru ingin memesan es krim.
"Ya udah gih pesen, biar nanti gue yang bayar," Lea terkekeh meihat raut malu milik Rara saat ia mengungkit kejadian tadi.
Mendengar kata 'biar nanti gue yang bayar' sontak dengan senang hati Rara akan makan sepuasnya.
"Yakin lo mau traktir gue?"
"Itung-itung sebagai ganti gue udah minta tolong lo cariin kado buat bunda gue," kata Lea sambil tersenyum tulus.
"Oke kalo gitu, tapi jangan salahin gue kalo lo pulang dompet lo jadi kaya kertas alias tipis," Rara menyeringai dalam hati sambil bersorak senang.
"Ngga masalah, emang badan sekecil itu bisa makan banyak?" Lea sengaja menekan pada kata kecil, menyebalkan secara tidak langsung itu menghina tubuh Rara.
"Enak aja lo, badan gue emang kecil. Tapi kalo urusan makanan gue juaranya," Rara memanyunkan bibirnya tidak suka atas ejekan Lea.
Lea yang melihat hal itu tersenyum tipis, ternyata gadis jutek seperti Rara sangat menggemaskan.
"Ya udah pesen aja, " Lea merogoh sakunya dan memainkan ponselnya.
Rara sudah memesan sekitar empat jenis makanan dan Rara rasa itu porsi yang banyak. Rara harap ia tidak akan ditipu oleh Lea dan disuruh membayar makanannya sendiri, karena jujur makanan yang ia pesan bukan makanan yang murah karena tujuannya memang menjahili Lea.
"Ini mbak pesanannya, selamat menikmati." Pelayan dengan name tag Vera itu tersenyum ke arah Rara yang juga tersenyum lebar setelah menatap makanan yang tersaji di meja makanan. Sungguh surga dunia.
"Makasih mbak!" tanpa sadar Rara berseru senang.
Suara Rara yang tidak bisa dibilang kecil membuat Lea yang sibuk bermain ponsel mengalihkan tatapannya dari ponselnya.
Sungguh Lea kaget dengan apa yang ia lihat, bukan makanan yang ada ataupun harga makanannya tapi porsi makanan yang Rara pesan itu bukan untuk porsi sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEARA
Teen Fiction"Gue udah pernah bilang kan, jangan mainin bibir lo atau gue bener bener khilaf kali ini," bisik Lea tepat di telinga Rara. Dan boom wajah Rara seketika memanas merah padam, sialan Lea benar benar membuatnya gila. Setelah perasaan kecewa juga kesa...