15 | Lea Sakit (1)

4.6K 196 12
                                    


Ide gue bener" udah mentok dan sorry kalau chapter ini ga dapet feel atau ga sesuai keinginan kalian.

Oke happy reading guys!!
Budayakan vote sebelum membaca:)

"Gue beruntung,"

-Lea

Sudah terhitung empat hari Lea tidak masuk sekolah, lelaki berparas tampan itu tidak masuk bukan karena ia membolos seperti biasanya melainkan karena sakit.

Kata dokter Lea sakit magh, akhir akhir ini Lea sering sekali begadang dan bermain game sampai ia lupa waktu kapan harus makan.

Bunda Lea sangat jengah dengan perilaku Lea yang sudah besar tapi masih saja seperti anak TK yang susah diatur. Masih dalam keadaan sakit saja Lea susah sekali disuruh makan padahal ia tau penyakitnya itu magh dan tidak boleh sampai telat makan.

Bahkan sampai Andi rela meninggalkan pekerjaannya di luar kota untuk membujuk anak semata wayang nya yang sangat susah diatur.

Meskipun Lea itu suka sekali membuat onar tetap saja kedua orang tuanya sangat menyayangi Lea.

Bahkan Andi yang gila dengan kesibukannya pun rela meninggalkan pekerjaan demi anak satu satunya itu.

"Ayok Lea, kamu ini harus makan. Kamu mau bunda bawa lagi ke dokter? Biarin aja kamu disuntik sama jarum segede jempol kaki kamu kalo kamu tetep ngga mau makan!"

Mendengar ancaman bundanya membuat Lea terperanjat dari tidurnya dan langsung mengambil piring beserta sendok yang ada di pangkuan Elice.

Sungguh rasanya Elice ingin sekali tertawa melihat putranya yang sudah beranjak dewasa tapi masih tetap takut dengan jarum suntik. Dasar bad boy ayam ayaman.

"Nih Lea udah makan, udah ya bunda jangan ancam Lea lagi!" Diam diam Elice mengulum senyum melihat tingkah putranya itu.

"Makan dari mana, itu baru dua sendok Lele," dengan sengaja Elice memanggil nama kecil Lea yang sangat Lea tidak suka, memangnya Lea ini ikan apa dipanggil Lele.

"Bunda jangan panggil nama itu lagi! Lagian ya bun, masih mending Lea mau makan yang penting intinya Lea udah makan," inilah sisi lain dari Lea, menyebalkan dan keras kepala.

"Iya iya, sekarang kamu minum obat terus tidur. Bunda mau arisan dulu, kamu hati hati di rumah. Ngga usah keluyuran!"

"Iya iya, bunda bawel," Elice terkekeh saat melihat Lea menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam selimut seolah tidak mau mendengar ocehannya.

Bukan Lea namanya jika ia tidak melanggar perintah, padahal sebelum Elice pergi sudah berpesan jika Lea harus meminum obat dan langsung tidur.

Tapi ini malah sebaliknya, Lea bersandar di bawah ujung kasur dan bermain PS sampai ia lupa jika itu sudah waktunya makan malam.

Lea sudah melewatkan dua kali makan dan satu kali minum obat. Sungguh seperti anak kecil yang tidak menuruti perintah orang tuanya.

Bisa dijamin, Lea akan kena marah jika Andi sedang ada di rumah. Beruntung sekali Andi baru saja berangkat tadi pagi ke Bandung dan Lea terbebas dari kemarahan ayahnya itu.

LEARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang