"Cinta itu bukan cuma soal persamaan tapi juga perbedaan"
"Duduk cepetan,"
Disentaknya pergelangan tangan Rara saat ketiganya sampai di kelas Rara.
Beberapa pasang mata di kelas memandang penasaran ke arah ketiga gadis yang kini tengah duduk di bangku Rara juga Sonya.
"Aduh Na sabaran dikit, ini tangan gue sakit ih."
"Ngga ada sabar sabaran. Lo tuh anggap kita apa sih sampe ngga cerita hal sebesar ini?"
"Iya Ra, tega banget lo. Kita bukan sahabat ya?" Sonya menambahi.
"Ya elah, baperan banget si lo berdua. Gue bukannya ngga anggep lo berdua bukan sahabat gue atau gue ngga mau cerita. Tapi karena emang belum ada waktu."
"Oke apapun itu alesan lo, sekarang gue mau lo cerita!"
"Lo pacaran sama ikan Lele Empang itu?"
Bibir Rara berkedut menahan tawa, mengingat Ravena adalah rival Lea sedari dulu.
"Iya," gadis itu mengangguk sambil tersenyum geli.
"Tuhhh kan Na apa gue bilang. Pacaran!" Suara toa Sonya berhasil membut semua telinga mendengarnya.
Dan heboh satu kelas, first time anak kelas unggulan kini heboh karena berita pacaran salah satu murid di sekolah.
Hello, bagaimana tidak heboh jika yang berpacaran itu ratu kecerdasan dan apa tadi? Lea? Raflea cucu pemilik yayasan? Si Badung dari kelas sebelah? Oh no!
"Ra lo serius pacaran sama anak sebelah?"
"Eh jangan bercanda lo, lo pacaran sama Lea tukang keluar masuk BK?"
"Aje gile, gue kira selera lu kaya gue Ra. Rajin dan tampan," ucapan Galang salahbsatunteman lelaki Rara sontak mendapat sorakan satu kelas.
"Huuuu pede banget bang!"
"Mana mau Rara sama modelan panci cilok kaya lo Lang,"
"Wah bakalan heboh ni berita!"
Dan masih banyak lagi ocehan yang membuat Rara meringis, Rara kira anak kelasnya tidak akan seheboh ini menanggapi berita tentang dirinya.
"Iya gue pacaran sama Raflea,"
Sontak semuanya menghembuskan napas, sungguh tidak di duga!
"Kapan pdkt nya? Kok lo ngga keliatan lagi deket sama dia ya? Ya meskipun sekali dua kali gue pernah liat sih," Riska salah satu teman Rara bertanya.
Memang selama ini tidak beredar gosip ataupun rumor tentang kedekatan mereka bahkan jika bertemu pun terlihat biasa saja eh taunya malah langsung jadian.
"Ehe udah lama si, cuma ngga ngumbar aja."
"Bukannya lo deketnya sama Kak Dev ya?"
Kali ini Rara terdiam, gadis itu baru mengingat Devano. Lelaki itu dulunmemang gencar sekali mendekatinya, bahkan sampai ada yang menyadari kedekatan mereka.
Tiba-tiba pertanyaan Sonya juga Ravena saat malam api unggun membuat hatinya merasa tidak enak, terutama pada Sonya yang notabene nya sebagai sepupu Devano.
"Ng-nggak kok,"
"Eh buset, bubar sana lo pada. Ini kenapa jadi lo semua yang interogasi," Ravena yang melihat wajah tegang Rara seketika membubarkan kerumunan teman-teman kelas Rara.
Ingatkan Rara untuk berterimakasih pada gadis itu nanti.
"Sonya," panggil Rara lirih.
Sonya menatap sahabatnya, ia tahu apa yang akan dikatakan sahabatnya. Entahlah feeling Sonya mengatakan ini tentang Devano sepupunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEARA
Novela Juvenil"Gue udah pernah bilang kan, jangan mainin bibir lo atau gue bener bener khilaf kali ini," bisik Lea tepat di telinga Rara. Dan boom wajah Rara seketika memanas merah padam, sialan Lea benar benar membuatnya gila. Setelah perasaan kecewa juga kesa...