16 | Lea Sakit (2)

4.2K 204 9
                                    

Budayakan vote sebelum dan comment sesudah membaca:)

Happy reading!!

"Gue rela sakit, asal lo yang jagain gue tiap hari"

-Lea

"Hai Le, lo udah sembuh?" Lea tersadar dari lamunannya, ia terpaku merasakan tangan lembut Rara yang ter ulur menyentuh keningnya.

Apa ini mimpi?

Wajah cantik dengan mata bulat milik Rara seolah membuat Lea membisu.

Tangan dengan telapak tangan lembut itu masih setia berada di kening Lea.

"Le, lo udah sembuh?" Pertanyaan itu menyadarkan Lea ke alam nyata sekaligus mengakhiri sentuhan nyaman pada dahinya.

"E-eh udah mendingan," bukan seperti seorang Lea, gugup dan gagap di depan cewek dengan notaben pujaan hatinya, ah ya pujaan hati entahlah ia sedikit geli menyebut Rara pujaan hatinya.

"Iler lo nyeces bos," di sudut ruang terlihat dua makhluk paling menyebalkan yang tengah menahan tawa melihat kedua pipi Lea merah padam.

"Najis si bos blushing Ga!"

"Hahahhahaha anjing, kek banci perempatan No!" Bisa dibayangkan betapa malunya Lea saat ini:(

Pandangan Rara beralih menatap wajah Lea memastikan apa yang dikatakan oleh Reno dan Gaga.

"Hahahhaha kok pipi lo merah Le, lo pake blush on?"

What the...

Bahkan Rara menyadarinya dan kini Lea benar-benar kehilangan harga dirinya. Sungguh itu sangat memalukan!

"Bacot lo ber... Huek...huekkk," semua orang menghentikan tawa mereka saat melihat objek bully an mereka tengah berlari ke kamar mandi memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Ehh Le lo kenapa?" Gaga berlari ke depan pintu kamar mandi, kepalanya menyembul ke dalam untuk melihat keadaan Lea.

"Haahh!" Wajah Lea sangat pucat, rasanya semua isi perutnya sudah kosong.

Yang lebih menyiksanya lagi yang ia muntahkan bukan berupa makanan tapi air dan itu sangat pahit.

"Lo pasti belum makan ya Le,"

"Belum Ra hehe," begitu ya kalau lagi jatuh cinta, sakit aja masih bisa haha hehe di depan doi dasar ikan Lele -,-

"Suapin Ra suapin itu bocah biar mau makan," kedua mata Lea menatap tajam Reno yang masih setia dengan ponselnya di sudut kamar.

"Gampar apa tendang No?"

"Hehe ampun bos, piss." Diam-diam Rara mengulum senyum melihat keduanya yang suka sekali adu mulut, sangat lucu.

"Le makan gih, tadi gue beli sate kesukaan lo di Mang Kasmin." Kali ini Gaga yang membujuk Lea untuk makan.

"Ga nafsu, bawaannya pen muntah. Apa lagi liat muka lo sama Reno,"

"Si babi ga tau terima kasih ya emang , masih untung gue bawain makanan," siapa yang tidak kesal, dimanja malah minta digampar.

"Tau gitu buat gue aja Ga tadi, ngapain lo bawain tu kambing makanan si."

"Le makan dulu, perut lo butuh diisi. Abis itu minum obat terus tidur," semuanya terdiam saat suara lembut Rara terdengar membujuk Lea persis seperti ibu membujuk anaknya.

"Ga nafsu, mual."

"Nafsu ga nafsu harus makan, aaaa.." Rara mengarahkan sendok berisi sate dengan nasi juga bumbu kacang kesukaan Lea ke mulutnya.

LEARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang