19 | Jealous

3.8K 157 13
                                    

"Ada rasa yang tidak kamu rasakan, hadir namun tidak disadari. Percayalah saat hal itu terjadi, kamu sudah tidak sehat lagi. "

-Unknown

"Anying sakit bego!" Suara berat itu terdengar lantang tepat arah jam tiga dari posisi duduk Rara.

Entah apa yang sedang terjadi yang jelas Rara dan Devano tidak menyadari akan hal itu.

Di ujung sana, setelah suara lantang Gaga yang berteriak akibat ulah Reno yang baru saja mendaratkan sepatu tercintanya tepat di kepala Gaga berdiri lelaki tampan yang mengarahkan pandangannya ke arah pojok ruangan luas nan sepi ini.

"Mampus, siapa suruh lo naruh permen karet di bangku gue!" Kali ini suara berat Reno yang terdengar kesal.

Bagaimana tidak kesal, celana seragam Reno kini terkena noda permen karet bekas Gaga yang sengaja ia taruh di bangku milik Reno.

"Kok gue, kan bos yang nyuruh. Noh salahin bos juga lah," segala bentuk kata-kata yang ingin Reno katakan kini hilang dalam sekejap saat melihat raut wajah milik bos besarnya merah padam.

"Apa lagi si," Gaga merasa begitu kesal saat es teh yang baru saja ia beli tumpah akibat senggolan dari siku milik Reno.

"Si bos kenapa? Kok mukenya merah gitu," bisikan Reno membuat pandangan Gaga tertuju pada lelaki tampan di samping Reno.

Kini keduanya mengarahkan pandangan mereka kemana arah Lea melihat.

Di pojok ruangan kantin, terlihat sepasang manusia yang entah mengapa terlihat sangat bahagia dengan tawa dia antara keduanya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Lea beranjak dari kantin meninggalkan kedua makhluk astral yang kini saling berpandangan tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan bos nya itu.

"Lah kok malah cabut, tadi katanya laper."

"Tau nih! Kaya anak perawan ah si bos, plin plan." Gaga tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu itu, mudah sekali mood nya berubah.

"Halah kutil! Di belakang bos aja lo berani ngatain, giliran di depan aja cari muka lo." Kesal sekali dengan lelaki tampan di depannya ini, tidak tanggung-tanggung Reno menonyor kepala Gaga yang sedang terkekeh atas ucapannya barusan.

"Ya elah, kaya lo ngga aja No."

"Bodoamat anying," sama seperti yang Lea lakukan tadi, Reno berlalu meninggalkan Gaga yang sudah kesal sekaligus dibuat heran.

Kenapa semua lelaki hari ini seperti cewek yang sedang PMS? Demi apapun sangat menjengkelkan!

"Tungguin gue woyyy!!!"

-------------------

Greett

Bunyi khas suara pintu besi berkarat terdengar di atas gedung paling tinggi di SMA Sastra Wijaya.

Kaki jenjang milik lelaki tampan itu membawanya menuju pagar pembatas roof top. Semilir angin menerpa rambut dan wajah milik Lea.

Sekilas pandangannya tertuju pada jam tangan di pergelangannya. Jarum jam mengarah tepat pukul 11.00 yang menandakan masih ada KBM berlangsung di semua kelas.

"Woy kenapa lo pada ninggalin gue huh huh!" Suara itu lagi, ingin sekali Lea melempar gelas tepat di kepala kedua orang yang kini tengah menghampirinya.

"Lo kena.."

"Bacot!" Belum sempat kata-kata Gaga terlontar, Lea sudah membentaknya dan beranjak menuju sofa di sudut pagar pembatas.

LEARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang