[A/N]: Bismillah dulu sebelum baca, oke lanjut kalau udah.
"Menarik"
Lea-.
Lea mengambil kunci motornya yang ada di ransel miliknya. Kakinya berjalan mendekati motor yang terparkir di depan garasi.
Lelaki itu kemudian menaiki motor dengan kecepatan di atas rata-rata, beginilah kelakuan Lea. Tidak ada waras-waras nya.
Tidak butuh waktu lama, hanya dalam waktu sepuluh menit Lea sampai pada tempat tujuannya mengingat kecepatan Lea mengendarai motor seperti orang kesetanan.
Sampai, gerbang dengan nama SMA Sastra Wijaya terpampang jelas saat motor besar Lea mulai memasuki area sekolah.
Motor berwarna hitam dengan pengendara ber hoodie itu memasuki area parkiran sekolah lebih tepatnya area parkir khusus, sebut saja parkiran VIP.
Siapa yang tidak kenal dengan Lea? Lelaki berparas tampan dengan pesona nya yang sulit ditolak ini adalah pentolannya SMA Sastra Wijaya.
Bayangkan saja setelah ini terdapat adegan dimana para gadis memusatkan perhatiannya pada Lea, terpesona dengan ketampanan seorang cucu pemilik yayasan.
Tapi sayang, Lea sebagai objek malah cuek cuek saja. Sebenarnya ia bukan tipe cowok super dingin, cool, cuek or something like that. Tapi Lea cenderung masa bodoh dengan hal hal yang memang tidak penting.
Salah satunya tatapan memuja para gadis saat ini, Lea tidak peduli akan hal itu. Selama itu tidak mengganggunya kenapa harus repot.
Dirasa sudah selesai dengan urusan parkir, lelaki itu turun dari motor kesayangannya dan berjalan memasuki koridor sekolah.
Mood nya pagi ini benar benar buruk, tahu penyebabnya? Keberangkatan ayahnya ke Surabaya, Lea tidak suka dengan ayahnya yang workholic.
Fyi, ini untuk pertama kalinya seorang Lea datang setengah jam lebih awal dari bel masuk sekolah. Biasanya lelaki itu sampai disekolah lima menit sebelum bel berbunyi. Sepertinya ini hari yang perlu diperingati, Lea datang ke sekolah tepat waktu! Catat itu.
Kalau kata Lea sih "Mending mabal daripada keringetan bersihin WC," memang benar setiap kali datang terlambat dapat dipastikan ia akan membolos entah itu seharian atau satu jam pertama. Dasarnya badung!
"Wihhhhh..... Ga! Ga! coba lo tampar gue, gue lagi mimpi apa nggak? Liat noh si Lea dateng jam segini! Gila ini hari bersejarah Ga cepet lo catet nih hari, tanggal, berapa dan jangan lupa jam berapa sekarang," ucap seorang lelaki dengan wajah oriental terkesan manis, Reno Ardiansyah namanya.
Gaga yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya mengikuti arah pandangan sahabatnya yang tengah mengamati Lea diujung koridor, berjalan ke arah keduanya.
Satu kata menggambarkan respon seorang Gaga Mahendra, shock! Bagaimana tidak? Ini Lea loh! Murid dengan nama penghuni buku catatan hitam BK, langganan telat dan juga bolos. Dan sekarang berangkat pagi! Astaga, tidak mau lebay tapi memang kenyataannya mengejutkan.
Namun setelah itu raut wajah Gaga yang terkejut berubah menjadi seringaian jahil.
Plakkkk....

KAMU SEDANG MEMBACA
LEARA
Fiksi Remaja"Gue udah pernah bilang kan, jangan mainin bibir lo atau gue bener bener khilaf kali ini," bisik Lea tepat di telinga Rara. Dan boom wajah Rara seketika memanas merah padam, sialan Lea benar benar membuatnya gila. Setelah perasaan kecewa juga kesa...