11 | Manusia Gila

5.4K 236 6
                                    

"Dengerin gue, gue ngga pernah main-main sama omongan gue. Gue pernah bilang kan mau PDKT sama lo? So, gue tau semua tentang lo dan lo ngga perlu tau gue tau darimana."

-Devano

Pagi ini Rara berangkat membawa mobil sendiri, padahal Rara merasa tubuhnya sedang tidak sehat.

Sepertinya efek begadang membaca novel semalam manjur hingga membuat kepala dan tubuh Rara sakit bahkan sekarang ia merasa demam.

Sejak pelajaran jam kedua sampai istirahat pertama Rara berbaring di UKS, sebenarnya Rara sudah menolak untuk ke UKS tetapi Pak Mushola guru Biologi menyuruhnya untuk beristirahat saja di UKS.

Apa boleh buat, akhirnya Rara mengikuti apa yang dikatakan oleh gurunya.

Sekarang waktunya istirahat pertama, kepala Rara rasanya sangat berat tapi perutnya kosong minta diisi.

Dengan gerakan lambat Rara menuju kantin sekolah yang sangat ramai di jam jam seperti ini. Dengan langkah cepat Rara segera menuju kedai jus bang Mamat untuk membeli jus alpukat.

Sepertinya maagh Rara kambuh, saat saat seperti ini perut Rara menolak untuk makan nasi dan memilih minum jus sebagai penggantinya.

"Bang Mamat! Jus alpukat nya satu ya," Rara berteriak memesan memanggil bang Mamat yang sibuk melayani siswa lain.

"Oke siap neng, ditunggu sebentar ya!" Rara mengangguk dan pergi menuju mencari meja kosong.

Sudah sekitar sepuluh menit ia menunggu.

"Neng Rara ini jus alpukat nya jadi delapan ribu," akhirnya pesanannya datang juga.

"Ohhh iya bang ini uangnya, makasih ya bang." Rara beranjak dari tempat duduknya setelah bang Mamat mengangguk dan tersenyum kepada Rara.

"Ra! Rara!"

Rara mencari asal suara yang memanggil namanya. Entahlah Rara merasa ada yang memanggil namanya.

"Rara ih gue panggil dari tadi juga," dia Davina anak XI IPS 2, ada apa dia memanggil Rara.

"Eh sorry sorry gue ngga denger, ada apa Dav lo manggil gue?"

"Emmm gue mau minta nomor lo Ra," Rara menaikan sebelah alisnya, setau Rara Davina bukan tipe orang yang tidak mau repot. Apalagi untuk meminta nomor hp seperti ini, aneh sekali.

"Buat apa?"

"Ehmm itu sepupu gue Devano minta nomor lo Ra, please boleh ya. Gue kalah taruhan sama dia, dan dia minta gue buat mintain nomor lo dan kalau sampe gue ngga dapet bisa bisa gue kena amuk sama dia,"

Devano?? Siapa dia, Rara bahkan tidak pernah mendengar namanya.

"Sorry, buat apa emangnya sepupu lo minta nomor gue? Kenapa bukan cewek lain aja kan masih banyak orang lain." Bukannya Rara tidak mau memberi, hanya saja Rara tidak kenal dengan Devano dan bukankah dia memang harus waspada dengan orang asing?

"Aduh Ra susah jelas-..."

" Ehmmm kenalin gue Devano Geandra anak 12 IPS 3, gue mau minta nomor sama id line lo," ucapan Davina terpotong oleh kedatangan Devano.

LEARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang