jennie kim, gadis itu tengah melamun di depan sebuah mesin fotocopy yang hendak ia gunakan, ia hanya memeluki berkas2 tebal dengan pandangan kosong, sudah ada sekitar 3 bulan setelah kim taehyung meninggal belakangan ini jennie kim yang ceria mendadak menjadi seorang pemurung.
jennie bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai seorang sekertaris pribadi untuk pria bernama song mino yang menjabat sebagai CEO.
ia menjadi seorang gila kerja semenjak kematian kekasihnya, niat hati ingin mengubur dalam2 rasa pahitnya, meskipun semenjak kematian kekasihnya tak jarang para pria di kantor itu mencoba mencuri perhatian jennie kim, berharap menempati tempat kosong yang taehyung tinggalkan dan menggantikanya.
termasuk song mino, CEO yang terkenal ganteng namun mesum itu juga sudah lama menyimpan rasa untuk jennie, namun karna dulu kendalanya adalah kim taehyung yang merupakan sahabatnya pria itu sedikit menahan diri, lain lagi kalau sekarang.
"jen..."
lamunanya buyar seketika saat seseorang menepuki bahunya,
"ah...park chayoung"
"kau melamun lagi, dari tadi aku memanggilmu"
jennie menggaruk tengkuk lehernya, lantas tersenyum tipis
"maaf aku melamun, ada apa?"
park chayoung adalah staff HRD di perusahaan itu, mereka menjadi akrab ketika mulai bekerja di perusahaan yang sama,
"sore ini senggang? pulang kantor nanti kau bisa ke rumahku?"
"seharusnya aku menemani CEO song sore ini, tapi aku jadi punya alasan untuk menolak, memangnya ada apa?"
"aku ingin mengenalkanmu pada sahabatku"
"wanita atau pria?" tanya jennie
"tentu saja pria, ah...kau mau berkencan dengan wanita? ah tunggu biar aku berfikir siapa kira2 wanita yang cocok untukmu"
jennie memukul kecil bahu chayoung, lantas memutar bola matanya,
"aku tidak ingin berkencan"
"ayolah, sampai kapan kau mau menangisi kekasihmu itu, lihat dirimu, kau jadi sangat berantakan karna terus larut dalam kesedihanmu, cobalah ya? sekali saja" bujuk park chayoung yang mulai gemas dengan keadaan menyedihkan sahabatnya itu, akhirnya jennie hanya mengangguk lesu ia lebih memilih menyetujui permintaan sahabatnya itu dari pada mendengar ocehan gadis itu sepanjang waktu.
○○○
Sore itu di kala senja menampakan dirinya. seorang gadis dengan nafas yang terengah tengah berlarian. tanpa alas kaki gadis itu terus menerjang jalan yang ia lewati dengan gelagapan.
"help me"
sudah berkali-kali gadis itu meneriaki kata itu berulang pada setiap orang yang ia jumpai di jalan, namun orang-orang itu justru tak menghiraukanya dan mendadak menjauhi gadis itu dengan menggidig kan bahu, diiringi tatapan jijik yang mereka lemparkan.
gadis itu terus berlari hingga menabrak seorang yeoja di depanya,
"auhhhh" keluh jennie , seketika ia tersungkur lantas memegangi kakinya dan sedikit meringis kesakitan, ia mendongkakan kepalanya menatap seorang gadis yang hendak menabraknya,
'astaga apa ia manusia?' pekik jennie dalam hati, mulutnya masih mengaga seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat di depanya.
sekilas jennie melihat gadis jangkung dan tubuh kurusnya yang di balut pakaian cumpang camping yang kusam,
'hey ! baju putih kusam itu ber merk Gucci' pekik jennie
rambut orange nya benar-benar berantakan bisa di bilang sangat kusut, bahkan ia tak mengenakan alas kaki disana, telapak kaki hitamnya terpampang nyata, lengkap dengan bau yang sangat menusuk penciuman jennie, namun wajah gadis itu tak begitu buruk, bahkan paras cantiknya masih bisa ia lihat meski penampilanya seperti itu.
tiba-tiba saja seorang pria berperawakan gendut ntah dari mana datang membuyarkan lamunan jennie akan gadis di hadapanya pria itu menyeret gadis berambut orange itu, bersamaan dengan park chayoung yang menepuk bahu jennie dan mengalihkan pandangan jennie dari gadis itu padanya.
"gwenchanayo?" tanya park chayoung
jennie bangun dari posisinya pandanganya kembali pada gadis berambut orange yang kini terus meronta, dan memberikan tatapan seolah minta tolong pada jennie, rasanya jennie pernah melihat gadis itu sebelumnya, tapi ntah dimana.
Baru saja jennie hendak melangkah ingin menghampirinya, tiba-tiba saja park chayoung menahanya dan menggelengkan kepalanya.
"boneka thailand" ucap rose tiba2 dengan jennie yang menaikan alisnya bingung
"gadis itu" tunjuk rose
"warga disini biasa memanggilnya begitu, kudengar dia dari thailand dan entah bagaimana ceritanya gadis itu menjadi tidak waras"
"Ne?"
"dia 'Gila' jadi biar saja" ucap park chayoung lagi
ntah mengapa disana jennie terus terlihat sangat kebingungan disisi lain chaeng bilang gadis itu orang gila, tapi tetap saja ia seorang wanita, sebagai sesama wanita hati jennie tergugah, ia tidak sampai hati membiarkan seorang wanita dilecehkan di depanya, ia rasa ia akan sangat berdosa dan dikutuki tuhan jika sampai ia membiarkan gadis itu meronta dan berteriak seorang diri.
jennie berlari menghampiri gadis itu dan seorang pria gendut yang kini mencengkramnya, jennie memungut batu berukuran sedang disana dan tanpa rasa ragu ia memukul keras batu itu tepat dikepala sang pria gendut yang kini mengaduh kesakitan, dan membuat chayoung membelalakan matanya tak percaya akan tindakan berani yang jennie lakukan.
jennie menjadi sangat brutal karna saat itu ia terus melempari batu-batu ke arah pria itu hingga pria itu mengumpat sambil berlari terbirit-birit dibuatnya.
jennie menatap gadis itu lagi, ia memeluki kakinya disana, jennie lantas mencoba mendekati gadis itu, namun gadis itu terus saja melemparkan tatapanya seolah ia ketakutan, dan begerak memundurkan tubuhnya menjauhi jennie dan park chayoung.
"hey..jangan takut" ucap jennie
"kurasa ia takan mengerti bahasa korea jen" ucap rose menyela
"ah don't be afraid (ah jangan takut)" ulang jennie
gadis itu menoleh, tampaknya ia mulai mengerti apa yang jennie ucapkan,
"hey kurasa dia mengerti jika aku mengatakanya dengan bahasa inggris" ucap jennie, ntah mengapa ia kegirangan dan menghentak-hentakan kakinya disana, park chayoung mengangguk seraya mengiyakan.
"gadis itu selalu berkeliaran disini dan berbicara dengan bahasa inggris, warga disini tak ada yang mengerti, dan tak ada satupun orang yang menghiraukanya" ucap rose lagi
jennie meraih dagu gadis itu dan menatapnya,
"are you ok? (apa kau baik2 saja)"
gadis itu mengangguk dan memegangi tangan jennie, tatapanya begitu nanar seakan meminta pertolongan, tampaknya gadis itu seakan mempunyai harapan setelah melihat jennie, dia pikir sangat beruntunglah ia bertemu orang yang bisa mengerti bahasa inggris, jennie merasa iba padanya, sungguh ia tak bisa membayangkan hal apa yang membawa gadis itu terdampar di pelosok desa di korea hingga ia menjadi tidak waras dan tak ada yang bisa mengerti apa yang ia ucapkan.
"help me (tolong aku)" lirih gadis itu, dan ntah mengapa jennie mengangguk disana.
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanficbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin