○○○
"dan bagaimana kabar mahkluk kecil di perutmu itu? mau ku bantu menghilangkanya?" tanya bambam sambil mengelusi perut rata gadisnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Raut wajah lisa yang semula berseri perlahan berganti menjadi datar, sepasang mata bulatnya ia arahkan ke langit-langit atap, diiringi bibir nya yang mulai melipat, kedua tanganya ikut serta dalam meremas kedua pahanya. bambam sudah sangat paham, jika gadisnya sudah mulai begitu, itu artinya lisa sedang menahan tangis.
"hyakk !! jangan menangis, kau pasti sudah sangat tahu apa yang akan terjadi setelah itu"
ucapan bambam sontak membuat gadis yang semula berkaca-kaca itu kembali memasukan paksa air matanya yang bahkan belum sempat keluar. gadis itu sangat tahu bahwa bambam tidak main-main dengan ucapanya, ia tak pernah memaafkan siapapun yang membuat lisa menangis, dan itu termasuk bambam sendiri, pria itu sudah gila hingga sangat mampu untuk melukai dirinya sendiri.
"kau masih mencintai pria brengsek itu?" tanya bambam yang nada bicaranya mendadak jadi sangat amat lembut dan di balas gelengan cepat dari lisa.
"aku...aku hanya tidak ingin kesakitan, ku dengar menggugurkan janin itu sakit" ucap lisa yang jelas-jelas berbohong.
"kau serius? setahuku melahirkan juga sakit" ucap bambam lagi,
"maaf sebelumnya, tapi kurasa biar lisa saja yang mengambil keputusan untuk mempertahankanya atau tidak, toh ini berkaitan dengan tubuhnya sendiri, terlepas dari alasan apa di balik keputusanya, itu tubuhnya, dia berhak atas itu" sanggah jennie yang sejak tadi mendengarkan perdebatan mereka.
"lihat siapa yang berbicara? apa kau malaikat yang menyamar jadi manusia atau bagaimana? kita semua sudah tau kaulah yang paling sakit disini" pekik bambam
jennie sudah sangat paham akan rasa sakit yang ia terima selama ini, gadis itu menyembunyikan luka di sekujur tubuhnya, sehingga tidak bisa merasa kesakitan lagi.
berkencan 7 tahun bukan waktu yang singkat, selama itu ia hanya membuang2 waktunya sia-sia. di tinggal nikah sekaligus meninggal bukan perkara yang mudah, terlebih di akhir penderitaanya gadis itu harus menelan fakta bulat-bulat bahwa prianya menghamili gadis lain. baik lisa maupun jennie, keduanya merasa sakit. dan jangan lupakan soal bambam, siapa bilang pria itu tidak merasa sakit juga? jika pria itu bilang bahwa ia baik-baik saja, itu artinya dia berbohong.
"baiklah, kali ini terserah padamu, tapi aku minta tolong pikirkan lagi baik2, termasuk tentang keluargamu, dan tanggapan mereka nanti"
"aku bisa saja mengakui anak itu sebagai anaku, tapi kau tidak akan senang jika kita dipaksa menikah cepat bukan?"
lisa kembali mencerna kata-kata bambam, ia mulai berpikir keras untuk itu, hingga membuat wajahnya kembali kusut.
"jangan di pikirkan terlalu keras, otakmu itu takan sanggup, biar aku yang berfikir arra?" ucap bambam sambil mengelus lembut puncuk kepala gadis itu sebelum ia melangkah berniat untuk pergi ia kembali bicara
"ahh...satu lagi, aku takan segan memaksamu menghilangkan mahkluk kecil itu jika dia membuatmu kesusahan"
"deg"
lisa tak bergeming disana, ia benar-benar sangat kesulitan menahan tangis nya kali ini ia kembali memastikan bambam benar-benar telah pergi dari thai tanic sebelum akhirnya gadis itu menangis, ntah apa yang ia tangisi, ia sangat kebingungan, usia nya boleh sudah kepala tiga, tapi gadis itu benar-benar tidak tahu apa-apa soal hidup, bahkan ia tak menyangka sama sekali ia bisa berada dalam kondisi seperti ini sebelumnya.
jennie diam, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, menghiburpun percuma, seperti nya gadis itu akan sedikit lega jika dibiarkan menangis sebentar, ia tidak lagi peduli tentang alasan lisa yang mungkin ingin mempertahankan kandunganya itu karna masih mencintai kim taehyung atau alasan lain, seperti yang dikatakanya tadi "itu adalah tubuhnya"
jennie mendekati lisa yang memeluki kedua lututnya, menenggelamkan kepalanya di sela2 lututnya, menagis dengan suara yang ia tahan.
"jangan ditahan, mukamu bisa merah seperti kepiting rebus" oceh jennie sambil memeluk erat lisa.
"bambam sudah pergi, kau boleh menangis" jennie terus menepuki punggung lisa, seakan-akan gadis itu menjelma menjadi seorang ibu bagi lisa.
"maafkan aku, jennie" ucap gadis itu terbata
"aku akan jadi lebih kuat untukmu, aku akan menggantikan posisi taehyung untuk menebus semua dosaku, aku berjanji setelah ini aku tidak akan menangis lagi, tapi tolong izinkan aku menangis sekali ini sekarang"
"arra, kau boleh menangis sekarang,"
"haruskah aku ikut menangis juga? kebetulan hari ini aku belum menangis" ucap jennie sambil memeluki lisa lebih erat.
"kau bicara seolah2 kau menangis untuk setiap harinya"
"itu benar, aku selalu menangis untuk hal-hal kecil, bahkan hanya untuk menahan pipis, aku benar2 akan menangis"
"aishhh...kau membuat mood ku tidak bernafsu lagi untuk menangis"
jennie menyunggingkan senyumnya kali ini, membuat lisa tidak jadi menangis merupakan salah satu dari rencananya juga.
○○○
jennie sebenarnya ingin berlama-lama menemani lisa, namun gadis itu perlu memenuhi kewajibanya untuk bekerja, sebelum bosnya yang bernama song mino itu membuat jennie bekerja lebih lama dalam artian "lembur" gadis itu sebenarnya tidak keberatan untuk sekedar lembur, bekerja lebih lama beberapa jam dan mendapatkan uang lebih, itu bukan masalah untuk jennie. gadis itu dengan senang hati bahkan akan lembur untuk tiap harinya.
namun jennie tidak ingin jika acara "lembur" nya hanya dijadikan kesempatan bagi song mino untuk mengganggu jennie, pria itu tak segan-segan memakai alasan jennie lembur untuk meloloskan niatnya ntah itu berdekatan atau bahkan mencuri satu atau dua ciuman dari jennie, sampai-sampai jennie takut jika song mino hilang akal dan berani menyentuhnya.
hari sudah mulai gelap kedua tangan lisa sibuk mengunci caffee thai tanic gadis itu berniat pulang dengan jungkook yang mengekorinya.
"aku bisa pulang sendiri, kau tidak perlu mengantarku" ucap lisa dingin
"ada yang ingin aku bicarakan"
"aku mendengar percakapan kalian, kau dihamili taehyung?"
lisa tak bergeming disana, gadis itu mendadak gemetaran, ia memutar otaknya untuk membuat alasan kali ini.
"dasar tidak tahu malu, kau masih punya nyali untuk melihat jennie? menumpang di rumahnya, bahkan di caffee nya"
"hebat" pekik jungkook dengan seringainya,
"siapa dirimu bisa menghakimiku? bahkan kau tak tahu cerita lengkapnya" sanggah lisa
"tetap saja, apapun alasanya kau telah menyakiti jennie"
"kuharap kau tahu diri dan menghilang diam-diam"
"mungkin jennie tak mengatakanya, tapi kurasa mungkin sedikitnya dia juga membencimu"
"ku mohon, pergilah diam-diam dan jangan sampai jennie menemukanmu, sebelum aku yang bertindak dengan caraku"
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin