○○○
"Saya melihat dan memandangnya,
dan saya tahu, sejelas saya tahu bahwa saya akan mati, kalau mengusiknya.
orang disampingnya tidak akan diam.
bahwa saya mengaguminya lebih dari apa pun yang pernah saya lihat atau bayangkan di bumi.
Dia hanya gema mati dari imajinasiku- tapi aku menyukainya.
Lalisa ini, gadis yang tercemar benih lelaki lain. dia dan tubuhnya tampak indah dengan perut besar nya.
- aku tidak peduli. aku menyukainya."
"pergi !"
Lisa hanya memandang lemah orang yang menatapnya, ia masih berusaha melempari barang apapun di dekatnya, meskipun kepalanya pusing, sangat pusing hingga ia kembali tergeletak diranjangnya, tampaknya alkohol yang ia minum bersama jennie semalam masih ketara efeknya, hingga orang didepanya itupun sadar dengan kondisi Lisa dan berfikiran untuk memanfaatkanya.
"per..gi !" ucap lemah Lisa sambil menahan mual.
"Lisa kau baik-baik saja ? kau pusing?" tanya orang itu menghampiri dan menyentuh wajah Lisa.
Lisa hanya terus menerus menepis tangan-tangan milik orang itu yang melulu menyentuhnya, sambil memberikan tatapan sengitnya.
"sangat pusing rupanya hmm?" seringai orang itu dengan secuil senyuman yang mulai tertoreh di wajahnya.
"mau ku beri tahu sesuatu? aku menyukai tatapanmu sinismu itu"
"sekarang diam....dengarkan aku, aku tidak akan menyakitimu, jadi tenanglah dan nikmati, arra?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."ahh.... nikmat sekali"
"memang harus mendesah begitu ya?"
tanya bambam pada jennie yang sedang menikmati kudapan yang baru saja bambam panggang, jisoo hanya terkekeh geli mendengar penuturan bambam, sementara jennie hanya mendelik sebal dengan terus menikmati makananya.
"anyway, kenapa park chayoung lama sekali diatas, dia hanya mengantar makanan pada Lisa, ini sudah 30 menit berlalu.." pekik jennie.
"kenapa hanya mengantar saja kalau dia bisa sekalian makan bersama Lisa disana? mungkin juga sekaligus menghindariku" jawab Jisoo tak ambil pusing.
jennie berfikiran mungkin benar saja apa yang jisoo katakan, toh ia pun menyuruh park chayoung ke atas bukan semata-mata hanya untuk mengantar makanan, gadis itu cukup iba dengan raut wajah park chayoung yang sedikit tidak nyaman berhadapan dengan Jisoo setelah masalah yang Jin buat, tentu saja kedua wanita itu agak canggung.
tiba-tiba terdengar suara mesin mobil yang tampaknya dihidupkan, dan tak lama kemudian melaju, menuju gerbang, itu artinya mobil itu meninggalkan Villa.
"mobil siapa itu?" tanya jennie menengadahkan kepalanya hendak melihat mobil berwarna biru yang melaju dari jendela.
"apakah warnanya biru?" tanya Jisoo yang kemudian diangguki jennie.
"hum"
"ah..lupakan saja, itu pasti Jin yang pergi karna muak terus-terusan aku abaikan"
jennie kembali mengangguk dan melanjutkan makan, tampaknya ia sangat lapar setelah terjaga sepanjang malam bersama Lisa, terlebih kepalanya masih agak penat karna alkohol semalam, ia bahkan berfikiran untuk menghabiskan dua porsi sekaligus pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin