○○○
Malam itu lisa hanya berjalan sendirian, menyusuri jalan trotoar di samping padatnya lalu lintas gangnam.
perkataan jungkook 10 menit lalu berhasil melekat di pikiranya bahkan hingga membekas, menorehkan luka yang cukup dalam disana.
lisa membenarkan semua perkataan jungkook, pria itu benar untuk semua perkataanya, apakah ia harus mengikuti saran jungkook untuk pergi diam-diam dari hidup jennie, bagaimana ini? ia bahkan belum melakukan apapun untuk menebus semua dosa nya pada gadis itu.
hingga tak sadar ia telah sampai di depan pintu appartemen jennie, gadis itu mengerenyitkan dahinya, menilik seorang wanita yang wajahnya sangat familiar di matanya, wanita itu berdiri di depan pintu appartemen jennie dan beberapa kali memijit bell di sisi kanan pintu.
"kim hyoyeon?"
wanita itu menoleh pada sumber suara yang merapalkan namanya, lisa mulai menerka-nerka apa yang seorang selebritis lakukan di malam hari di depan pintu appartemen jennie.
"kau mencari siapa?" tanya lisa
"jennie kim, dia masih tinggal disini kan?"
"benar, tapi dia sedang bekerja, setengah jam lagi baru pulang, tapi ngomong-ngomong anda siapanya jennie?"
"aku bibinya adik dari ibunya jennie"
"masuklah dulu, tunggulah di dalam, aku teman serumah jennie" ucap lisa sambil menekan pasword appartemen jennie.
○○○
lisa menilik semua toples yang berjejer di dapur, gadis itu berniat membuat secangkir cofee untuk tamu nya jennie, tiba-tiba satu pesan masuk, membuat gadis itu mau tidak mau menghentikan aktivitasnya sesaat.
jungkook jeon
kau akan pergi bukan ?lisa
pergi atau tidak bukan urusanmu.jungkook jeon
jangan buat kesabaranku habis.pergi sejauh mungkin agar jennie tak menemukanmu.
lisa
aku akan pulang ke thailand bersama bambam, jangan khawatir aku akan benar2 pergi.lisa mengerenyitkan dahinya, berusaha merubah raut wajahnya yang semula kesal dengan senyuman yang ia lemparkan pada kim hyoyeon.
lisa dengan nampanya berjalan, ia meletakan secangkir coffee di atas meja, dan beberapa kue kering yang jennie beli.
"aku terkejut saat pertama kali melihatmu, aku tidak menyangka bisa bertemu idolaku di sini" pekik lisa dengan mata bulatnya yang berbinar.
"benarkah? kau bisa memanggilku bibi juga kalau begitu, kau teman nya jennie, aku sangat berterimakasih padamu karna menemani jennie disaat-saat terpukulnya, kau tau kan jennie baru saja kehilangan taehyung" ucap hyoyeon sambil membungkukan tubuhnya berniat mengambil cangkir coffee yang lisa sediakan untuknya.
handphone lisa terus bergetar, menandakan pesan bertubi masuk, seketika lisa membuka pesan itu dan mendapati pesan jungkook disana,
jungkookjeon
kau bodoh ? kau berniat ingin ditemukan jennie dengan pulang ke thailand, kau pikir jennie tak mampu hanya untuk membeli tiket ke thailand?jungkookjeon
kau harus selalu memberi tahu bambam ya? kau seperti benalu yang menempelinya, sejauh mana kau akan memanfaatkan pria itu? kau pikir dia tidak merasa sakit untuk apa yang kau lakukan?lisa
sebenarnya kau tidak diposisi untuk mencampuri urusan bambam juga, kau baru menemuinya hari ini, kau tidak tau apa2 soal aku dan bambam.lisa
lalu kemana aku harus pergi kalau bukan pulang ke rumahku ?!saat kau memintaku untuk menghilang, kau tidak memintaku untuk bunuh diri dan menghilang kan?
lisa meremas handphone nya kesal, ia jadi tidak bisa mengontrol ekspresinya di depan hyoyeon, gadis itu kembali mendapatkan pesan lagi, dan itu membuat lisa mengerenyitkan dahinya.
jungkookjeon
aku punya rencana, kau tidak perlu pulang ke thailand,aku tahu tempat persembunyian dimana jennie tak bisa menemukanmu.
tiba-tiba pintu appartemen itu terbuka, menandakan bahwa pemilik nya sudah datang.
jennie kim, saat itu dia berteriak memanggil lisa dengan aegyo nya, ia tidak menyadari keberadaan hyoyeon saat itu.
"lalice....lihat apa yang ku bawa untukmu, pasti kau akan melompat-lompat karna kegira.....ngan"
sepasang mata kucing milik jennie menangkap keberadaan hyoyeon, diiringi dengan jatuhnya satu bungkus tteokbokki yang jennie bawa.
lisa tersenyum menyambut kedatangan jennie, wanita disampingnya pun mulai mendekati jennie, lantas memeluk tubuh mungil milik jennie saat itu.
"untuk apa anda kemari?"
"jennie, aku mengkhawatirkanmu"
jennie berdecak sebal disana, membuat lisa terheran-heran, apa jennie dan bibi nya sedang bertengkar? pekik gadis itu
"kau mengganti nomor telphone mu? aku mencoba menghubungimu berkali-kali"
"kenapa kau selalu mentransfer balik uang yang aku beri untukmu?"
lisa jadi tidak enak berdiam diri dan mendengarkan perdebatan mereka, lisa berniat pergi dari suasana tegang itu
"aku keluar dulu ya, selesaikan urusan kalian" pamit lisa, namun tangan jennie menahanya seakan meminta lisa untuk tetap tinggal.
"aku tidak butuh di sponsori olehmu nona kim, lagi pula rekeningku sudah aku tutup"
"jennie aku bukan sponsor, aku ibumu"
jennie berdecih kembali disana seakan meremehkan perkataan wanita di hadapanya dan mulai melirik lisa.
"lisa katakan, tadi wanita ini mengenalkan diri sebagai apa?"
kim hyoyeon tak bergeming, ia mengutuki dirinya yang terbawa emosi hingga tak sadar memanggil dirinya "ibu" di depan lisa. sementara lisa hanya menunduk, ia tak ingin memperparah situasi dengan mengatakan hal yang sebenarnya, bahwa wanita itu mengaku sebagai "bibi" nya jennie.
"bilang saja, aku sudah tau dia mengaku sebagai, teman ibuku?, atau adik ibuku?"
"aku sangat memahamimu nona kim, anda pasti sangat malu punya anak dari hubungan gelapmu dengan mendiang appaku, tidak perlu repot-repot mengurusiku aku sudah bisa menghasilkan uang sendiri sekarang, aku masih punya caffee dan aku juga bukan pengangguran"
"jennie, ibu sangat tahu kau sangat terpukul atas kematian kakakmu kim taehyung, jadi ibu khawatir"
okay, kata-kata terakhir dari mulut wanita bernama kim hyoyeon itu membuat lisa terkejut, ia tidak bermaksud menguping, tapi tentu saja itu sangat jelas terdengar, kim hyoyeon menyebut kim taehyung adalah kakak dari jennie kim? serius?
"haha...ayolah nona kim, pasti kau sangat senang kan kakak tiriku itu meninggal sehingga tak ada lagi yang menghalangi nasib rumah tanggamu saat itu, sehingga aku tidak jadi menikahi taehyung, sehingga kau tidak di ceraikan appa nya kim taehyung !"
"jennie ! kau tidak perlu membeberkan semuanya di depan temanmu !"
lisa tak bergeming, ia mematung, dan bertingkah seolah ia tak punya telinga, keadaan yang menjadi semakin tegang itu membuat lisa berpikir apa ia harus untuk pura-pura pingsan saja?
bagaimana ini?
"teman ? dia bukan temanku"
"nona kim tidak usah repot-repot mengkhawatirkanku dengan alasan aku akan terpuruk atas kematian kim taehyung"
"kenalkan dia lalisa, dia kekasihku"
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin