jennie cukup kewalahan menepuki punggung lisa, gadis itu meuntah-muntah setelah ia memakan 2 mangkuk ramyeon yang jennie buat.
jennie merasa bersalah memasak ramyeon untuk lisa, jennie pikir seharusnya ia memesan makanan di caffee nya saja, mungkin saja lisa sudah lama tidak memakan makanan sehat sehingga saat ia memakan ramyeon tubuhnya tak mau mencernanya.
lisa bilang tenggorokanya sakit, ia juga mengeluh pusing di kepalanya, ah..tentu saja barusan ia baru saja memuntahkan semua makanan yang ia makan.
setelah jennie menyuruh gadis itu berbaring di ranjang, akhirnya ia pun terlelap, sehingga jennie berfikiran untuk menelpon park chayong di saat-saat waktu senggangnya.
mereka membicarakan banyak hal, seperti kekesalan jennie pada tingkah bos nya song mino, yang semakin berani menggodanya terang2 ngan sekarang, atau tentang park chayoung yang punya lelaki idaman baru, park chayong bilang ia tertarik pada karyawan jennie di caffe Thai tanic yang bernama jeon jungkook, seorang mahasiswa hukum yang berkerja part time di caffee milik jennie, tampaknya park chayong sudah lupa akan usianya yang mulai menginjak kepala tiga, jennie hanya terkekeh geli mendengar pengakuan2 dari sahabatnya itu.
"eh anyway bukanya kau punya seorang teman yang bekerja di rumah sakit jiwa?" tanya jennie antusias
"maksudmu, kim jisoo? teman sebangku ku saat SMA?"
"siapapun namanya aku tak peduli, yang ku ingat dia perempuan culun yang paling pintar di kelas bukan?"
"kau benar, seorang jennie kim primadona di sekolah tak mungkin mengingat namanya bukan? kau sangat menyebalkan saat itu !"
"arraseo, aku menyesal sekarang, tolong kirimkan aku nomornya kim jisoo sekarang ne?"
"kau serius merawat gadis gila itu?" tanya park chayong semakin antusias
"jangan panggil dia seperti itu, namanya lisa, kau tak akan mengenalinya lagi jika melihatnya sekarang"
"wah, memangnya kau sulap jadi apa dia? aku benar2 penasaran sekarang"
"kalau begitu datanglah dan sapa dia, dia benar2 cantik seperti boneka barbie"
"jangan berlebihan begitu" gerutu chayong
"aku bersumpah ! eh kurasa dia sudah bangun, ku tutup ya, bye"
lisa mulai turun dari ranjang dan berlarian menghampiri jennie yang tengah duduk di sisi jendela, gadis itu tiba-tiba saja memeluk jennie sambil menghentak-hentakan kakinya kegirangan.
jennie menaikan alisnya kebingungan, hal apa yang membuat lisa kegirangan sampai-smpai ia menyunggingkan senyumnya tak henti2 seperti ini dan membuat jennie tak tahan untuk mencubit kedua pipi tembemnya itu.
"What happened ? what makes you happy lisa?" (apa yang terjadi? apa yang membuatmu senang lisa?)
lisa memegangi tangan jennie dan mengguncang2 kan kedua tangan mungil milik jennie.
"I don't feel dizzy anymore, and that's because of you" (aku tidak merasa pusing lagi sekarang, dan itu karenamu)
"ah.. jeongmal? that's good lisa" ucap jennie sambil mengusap lembut kepala lisa yang kini terus-menerus memeluki lengan jennie,
tiba-tiba saja ada yang membunyikan bell appartemen jennie, jennie bergegas hendak membuka pintu dengan lisa yang terus menempelinya karna ketakutan, lisa sangat sensitive pada orang baru, ia akan menjadi sangat was-was takut orang asing itu menyakitinya.
"ah kau siapa?" tanya jennie setelah membuka pintu dan melihat gadis dengan paras cantik seperti seorang dewi di hadapanya, gadis itu tersenyum dan memperkenalkan diri
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin