○○○
sudah ada mungkin sepuluh menit gadis itu masih berkutat dengan handphone milik jennie, rupanya obrolan mereka sedikit panjang hari itu, pria irit bicara itu belum mematikan telponenya sepihak lagi,
"dari mana kau tau nomor jennie?"
"serius kau bertanya padaku? kau seperti baru mengenalku kemarin saja, apa yang aku tidak ketahui tentangmu lice"
"Gangnam COEX Luxury Apartment unit 69 lantai dasar 500 meter dari Seven Luck Casino Seoul Gangnam Branch dan 1,5 km dari Cheongdam-dong. atas nama kim taehyung, disana kau tinggal benar?"
"aku sedikit terkejut, apa kata papa mu jika mengetahui, putri seorang koki istana sekaligus adik dari ratu sirikit bekerja sebagai pelayan di salah satu cafee thailand di korea"
"hyakkk oppa ! jangan campuri urusanku kali ini"
"santaiiii lice, aku tidak akan melukaimu"
"itu benar, tapi kau selalu melukai pasanganku"
"tentu saja tidak akan terjadi jika pasanganmu itu tidak menyakitimu"
"aku matikan telponya" ucap lisa sedikit membentak, gadis itu kembali mengatur nafasnya, setidak nya ia harus menenangkan dirinya dan terlihat tampak baik-baik saja di depan jennie dan jungkook, sebelum akhirnya jungkook yang balik menghampirinya dan menatap balik lisa tajam.
"pratttt"
lisa terhentak kaget karna tamparan yang mendarat di pipinya, ia sedikit meringis disana, menyadari hal itu sepasang bola matanya mengintari sekitaran, menelaah setiap sudut berharap tidak ada mata manusia sewaan bambam yang merekam kejadian tersebut dengan matanya, sebelum jungkook dalam bahaya nantinya.
ia tak menghiraukan alasan di balik jungkook yang menamparnya, itu urusan belakangan yang terpenting adalah bambam jangan sampai mengetahuinya.
"apa yang kau lakukan?!" tanya jennie sedikit membentak jungkook dan memegangi pipi lisa, menilik setiap inci wajah lisa takut-takut tamparan jungkook menoreh luka.
"noona, tolong nasihati adik mu untuk tidak menjual tubuhnya" ucap jungkook
"jaga bicaramu mana mungkin lisa menjual tubuhnya !" ucap jennie lantang
lisa mengerenyitkan dahinya, sembari mencurutkan bibirnya disana, seakan meminta dukungan dan perlindungan jennie ia memeluki jennie dengan wajah yang ia setting semenyedihkan mungkin.
"noona lihat lamborghini yang terparkir di depan cafeemu? seseorang mengirimi lisa mobil itu !"
jungkook menyibakan rambut panjang lisa kebelakang, membuat sang pemilik menengadahkan kepalanya heran,
"noona lihat bercak keunguan ini? tanda ini tidak muncul tiba-tiba atau di gigit nyamuk dan semacamnya, dia pasti menjual tubuhnya untuk ditukar dengan mobil itu!"
jennie sudah jelas tau akan bercak keunguan di leher lisa karna memang ialah sang pelaku pembuat bercak yang di maksud jungkook, namun tidak tau menau akan mobilnya.
jennie hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lantas berdehem gelagapan mencoba mencari alasan yang cukup masuk akal untuk menyanggah jungkook.
"kau ini kenapa jung? memangnya apa yang salah dengan bercinta dengan kekasihku sendiri lalu di belikan mobil" bohong lisa datar seakan kata-katanya itu bukan masalah besar,
namun lisa lupa ia sedang bicara dengan siapa, pemuda yang baru menginjak usia dua puluhan yang belum pernah pacaran sebelumnya itu jelas kaget dengan penuturan lisa,
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanficbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin