○○○
Sang malam, yang rasanya tak lengkap jika tak diselimuti kabut. mengingat mereka tengah berada di villa yang bisa dikatakan berada di daratan tinggi.
dingin...
semilir angin sukses menggelitik kulit Lisa yang hanya menggunakan pakaian alakadarnya, rok pendek sebatas paha dan kemeja putih milik seorang pria yang ia temukan tergeletak begitu saja di salah satu kamar villa.
hembusan angin perlahan menelusup dibalik rok yang Lisa kenakan, lantas menjalar naik ke permukaan pangkal pahanya hingga ia mendesah pelan karna sentuhan angin itu rasanya membuat ia ingin mengeluarkan sesuatu yang tak tertahankan di balik rok pendeknya.
"Ssshh~
Aroma daging dari panggangan yang menyeruak penciuman Lisa juga sukses membuat gadis itu menelan salivanya sendiri, perutnya pun ikut berdecit disana.
Lisa hanya berkacak pinggang memperhatikan jennie, jisoo dan park chayoung yang sedang sibuk memanggang daging yang akan digunakan untuk pesta barbeque kecil-kecilan di belakang villa di sisi danau tanpa ada niatan gadis itu untuk membantu sedikitpun.
"hyakkk !!! berhenti menjilati sausnya dasar jorok !" pekik jennie galak sambil memelototi park chayoung.
gadis bernama park chayoung itu tidak membantu sama sekali, lebih tepatnya ia hanya terus mencomoti makanan yang bahkan belum matang seutuhnya.
"jisoo eonni, kenapa semakin hari semakin cantik saja" celetuk lisa yang menyenggoli bahu jisoo pelan, sambil menyunggingkan senyuman nakalnya, jennie yang mendengarnya sontak menaruh atensi lebih sambil melirik lisa dan mendelik ke arah jisoo.
"ck..." decak jennie sebal, jennie harus mulai waswas karena gadis menyebalkan itu tengah mengaktifkan tanda-tanda nakal mode on.
sementara jisoo hanya melirik lisa dan menepuki bahu gadis itu,
"hum.."
"dengar gadis nakal, pertama aku masih menyukai pisang, dan kedua, aku masih waras. jadi berhenti menggodaku karna itu tak akan berhasil, arra ? " ucap jisoo dengan sangat percaya diri yang berakibat kekehan sinis dari jennie dan park chayoung bersamaan, membuat lisa mencurutkan bibirnya.
setidaknya seorang psikiater seperti jisoo harus menjadi waras ditengah orang-orang yang bisa dikatakan gila, jika tidak maka tak ada gunanya ia menjadi psikiater lantas siapa yang akan mengobati mereka.
lisa hanya mengendus kesal dan beralih menghampiri jennie yang sedang sibuk menyiapkan beberapa makanan yang sudah ia panggang.
"ahh..berhentii itu menggelikan.."
gadis itu menggidigkan bahunya berulang, karna seorang gadis nakal bernama lalisa terus-terusan menciumi lehernya dari belakang, jennie yang saat itu sedang memanggang tentu saja tak nyaman dengan sikap lisa terlebih bukan hanya mereka berdua yang berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin