○○○
"prattttttttt......"
satu tamparan mendarat di pipi Lisa, gadis itu baru saja 10 menit yang lalu tersadar setelah operasinya, namun Bambam yang baru saja datang itu menghampirinya tanpa basa-basi ia menampar Lisa dan membuat gadis itu meringis, memekik kesakitan, ini kali pertamanya Bambam menyakiti gadis itu.
"sakit ?" tanya Bambam datar.
"mau Lagi?" timpal pria itu yang kemudian kembali menampar Lisa, lagi...dan lagi.
"bukankah kau ingin menyakiti dirimu sendiri? untuk membalasku? agar aku ikut merasa sakit? biar ku bantu !" ucap Bambam yang terus-menerus menampar gadis itu, membuat Lisa yang semula hanya meringis itu seakan ingin menangis, namun tetap ia tahan.
"hentikan dad, sakitt..." ucapnya pelan, lantas menatap nanar pria di hadapanya itu.
"kalau begitu menangis !" teriak pria itu mengintrupsi ruangan.
"inginya begitu, tapi kau bahkan membuatku lupa caranya menangis! aku hanya tahu cara untuk menahan tagis, hanya itu ! dan itu karenamu !" teriak Lisa yang sama kerasnya dengan teriakan Bambam barusan.
"kau mengharapkan aku menangis sekarang? untuk membuatmu melukai dirimu sendiri karna aku menangis karena ditampar? olehmu?"
akhirnya Bambam menghentikan aksi tanganya itu dan menatap Lisa lekat-lekat disana, pria itu duduk di tepi ranjang yang Lisa tempati.
"aku tidak melarangmu menangis, Lalice..."
"kau memang tidak melarangnya, tapi kau memaksaku untuk melarang diriku sendiri menangis, dan itu karenamu !"
"aku Lelah ! aku juga ingin menangis !aku bahkan sangat iri pada anak kecil yang sedikit2 menangis, sementara aku? jika aku ingin menangis aku harus membeli ramyeon pedas atau menonton drama melow dulu agar kau tidak berulah"
"Maafkan aku tapi itu karena aku sangat mencintaimu..." ucap Bambam lagi yang kali ini menurunkan volume bicaranya,
"aku tahu, aku sangat tahu itu dad, aku banyak menerima cinta darimu, bagaimana aku tidak sadar akan hal itu? tapi caramu mencintaiku itu membuatku sedikit tidak nyaman..." ucap Lisa yang sedikitnya membuat Bambam menunduk.
"aku tidak memintamu membalas perasaanku Lice.. , kau boleh mencintai siapapun selain aku, aku sudah sering mengatakanya padamu" ucap Bambam lagi,
"Lupakan itu, kali ini masalahnya Lain, aku peringatkan sekali lagi kau, tidak boleh menyentuh jennie, aku tidak janji kalau aku tidak akan melakukanya lagi"
"jangan berfikiran untuk melakukanya lagi, aku bahkan sudah tidak berselera untuk menyakiti Jennie lagi"
"janji...."
"tentu saja, kapan aku pernah melanggar janjiku, apa lagi padamu"
Lisa akhirnya bernafas lega, gadis itu kembali merebahkan dirinya, bersandar pada bantal rumah sakit, sambil memegangi tangan Bambam membawanya kedalam dekapanya.
"kau boleh melakukan apapun padaku sekarang dad, menciumku? memeluk? ataupun meniduriku? aku akan melakukan semuanya untukmu, aku sangat berterimakasih karna kau tidak menyentuh jennie"
"aku ingin pulang, ke thailand, bersamamu..." ucap Lisa lagi, sorot mata nya sangat tajam dan tidak menampakan keraguan sedikitpun.
"bagaimana dengan jennie?" tanya Bambam.
"dia yang memilih mundur, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku tidak bisa memaksanya untuk tetap bersamaku" ucap Lisa,
"kau mencintainya, kau harus memperjuangkanya, bukankah dia memberikanmu pilihan?" tanya Bambam yang kemudia Lisa menjawabnya dengan sebuah tatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanficbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin