○○○
Hari itu tepat di pengujung malam, dimana menjadi malam yang cukup panjang untuk jennie dan Lisa, setiap detiknya begitu terasa kebersamaan mereka.
semua orang sibuk dengan urusanya masing-masing hingga pesta barbeque kecil-kecilan yang mereka persiapkanpun dengan mudahnya "batal".
Bambam yang sedang merajuk membuat dirinya terkurung sepanjang malam di dalam kamar. Jisoo dan Jin dengan pertengkaranya yang cukup serius dengan suara bising yang mereka buat. Sementara park chayoung yang kelelahan memaksakan dirinya tidur dengan kedua telinganya yang ia tutup agar tidak perlu mendengar sayup-sayup suara desahan jennie yang berasal dari ruangan sebelah.
"rencana liburan yang gagal, pesta barbeque gagal, bahkan kencan kita pun gagal" pekik lisa sambil menarik selimutnya menutupi tubuhnya sampai ke dada.
"maaf..." lirih Lisa lagi,
jennie menyunggingkan senyumnya, memunguti pakaianya dan bergegas memakainya kembali, ia melirik Lisa di sampingnya dan mendaratkan satu kecupan singkat di dahi Lisa.
"mungkin yang lainya memang gagal tapi tidak dengan kencan kita...." ucap jennie,
"dimanapun tempatnya, bagaimanapun kondisinya, asalkan ada kamu, itu sudah cukup, setidaknya untuku."
jennie melirik jam dinding yang menunjukan pukul 02.30 hampir dini hari, atau lebih tepatnya hari memang telah berganti.
"sekarang tidurlah, aku akan tidur di kamar park chayoung"
lisa mengerenyitkan dahinya lantas menarik lengan jennie, bibirnya mendadak mencurut serta menatap penuh tanya.
"kenapa tidak disini? kenapa harus pindah ke kamar chaeng?"
"kalau aku disini, kapan kau akan tidur? yang ada kau hanya terus-terusan menggodaku dan kita berdua akan terjaga sepanjang malam" jelas jennie lagi, yang membuat lisa seakan mengerti lantas mengangguk-ngangukan kepalanya.
"besok kita harus pulang, kau perlu istirahat yang cukup supaya bisa menyetir, arra?"
"kecuali kau mau aku yang menyetir dengan tujuan yang sudah jelas akan berakhir di rumah sakit, atau pemakaman" timpal jennie yang membuat Lisa terkekeh kecil.
"aku menyukaimu jen" ucap lisa lagi,
"hanya menyukai?" tanya jennie yang sontak mendapat gelengan cepat dari Lisa sambil terkekeh malu, ia membalikan badanya membelakangi jennie lalu...
"aku mencintaimu jen, selalu...."
jennie terkekeh kecil melihat tingkah lisa yang masih malu-malu untuk menyatakan apapun tentang perasaanya.
"aku juga Lice, aku juga mencintaimu, selamat tidur...ku tutup pintunya.."
"krieetttttttttttr"
Lisa menenggelamkan wajahnya itu pada bantal, bahkan kaki-kaki nya itu sempat-sempatnya menendangi ranjang karena malu.
Hari itu, tepat di pagi hari pukul 07.00 tepat, jennie yang baru saja terlelap selama kurang lebih empat jam, harus rela tubuhnya di guncang-guncangkan park chayoung yang sudah terlebih dahulu membuka matanya karna lapar.
"ayoo makan, jennie !"
jennie mengeliat lemah, tubuhnya mendadak menjadi pegal-pegal di seluruh bagian, pagi itu jennie memulai paginya dengan terus merutuki Lisa, ulah siapa lagi kalau bukan gadis barbar bernama Lalisa itu hingga membuat tubuhnya pegal.
"aku mencium aroma daging barbeque dari bawah.." pekik park chayoung, setelah mendengar ucapan park chayoung jennie juga ikut mengempotkan hidungnya mencari aroma yang park chayoung maksud, ternyata benar, aromanya menyeruak hingga menuntun mereka berjalan mengikuti aroma yang berasal dari arah dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin