○○○
"ya park chayoung !!!"
park chayoung yang merasa terpanggil itu menoleh ke arah lisa yang tengah berlarian dari Villa menuju ke arahnya.
Lisa yang terengah itu mencoba mengatur nafasnya, lantas melempar beberapa uang yang sedari tadi ia pegangi itu tepat ke wajah park chayoung.
semua orang bertanya-tanya dengan apa yang dilakukan lisa, terlebih park chayoung yang dilempari, ia menatap seakan menuntut penjelasan yang masuk akal atas apa yang Lisa lakukan padanya.
"hyakkkk !!!! apa-apaan ini ?" jerit park chayoung yang tidak terima, Lisa melipat kedua tanganya di dada sambil mendelik ke arah Park chayoung.
"kau yang apa-apaan sebenarnya? kau anggap apa bambam? kenapa kau membayarnya segala setelah kau menyetubuhinya?" jelas Lisa yang mendadak mengundang tawa jennie, jisoo maupun jin.
dan yang paling keras tertawa disana adalah "jin" tentu saja jin paling tahu untuk hal yang satu ini, karna ia pun pernah mengalaminya, di bayar park chayoung, dianggap gigolo.
"aigoo, berani sekali kau chaeng, kau tidak takut di panggang bambam? dijadikan daging sauce barbeque?" ucap jennie yang tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya itu sambil menyenggoli bahu park chayoung.
"begitulah park chayoung, ingat? kau membayarku jugaa malam itu?" pekik jin yang masih bersikukuh dengan tawaanya sambil tak henti memegangi perutnya, seketika mereka berhenti tertawa karna celetukan "jin"
"heol, apa yang pria itu lakukan dia tidak sadar dengan ucapanya sendiri?" pekik park chayoung dalam hati.
jisoo yang tadinya tenang-tenang saja melirik jin, memberi atensi lebih pada pria itu, memberi tatapan yang seakan mengintimidasi pria yang masih tertawa di sampingnya itu.
"hyak jin ! kau sedang menggali kuburanmu sendiri huh?" pekik jennie yang sedikit menurunkan volumenya setengah berbisik, menyenggoli jin agar menyadari tatapan maut jisoo.
"jin, apa tidak ada hal penting yang ingin kau katakan padaku?" tanya jisoo datar namun penuh penekanan di setiap kata nya, jin tersentak kaget, ia menyadari kebodohanya kala itu, ingin rasanya ia mengutuki dirinya sendiri lalu lenyap seperti buih di hadapan jisoo saat itu juga.
"kurasa kita perlu bicara, apa aku benar?" tanya jisoo lagi masih dengan penekanan kuat di tiap kosa katanya.
"kurasa akan terjadi perang dunia ke seribu disini..." pekik jennie yang mulai berbisik ke telinga Lisa, lisa yang yang di bisiki justru kegelian dan mengeliat-liatkan kepalanya.
"kurasa riwayatnya akan berakhir di rumah sakit jiwa..." jawab lisa yang juga berbisik pada jennie, mereka berdua menahan tawa nya mati-matian sambil saling menyenggoli kaki keduanya.
"chaeng benar-benar telah menjelma menjadi predator sekarang..." ucap Lisa yang seakan memperburuk suasana dan membuat Jisoo mendelik sebal kearah park chayoung yang menjadi salah tingkah disana.
"ahh...kurasa kalian perlu bicara, mari kita tinggalkan merekaa..." ucap jennie pada Lisa dan park chayoung yang kemudian terhenti karna kata-kata jisoo
"tidak perlu, lanjutkan saja membakar dagingnya rasanya aku perlu membakar sesuatu juga di tempat lain, aku yang akan pergi bersama Jin"
"Jin, ikuti aku !" titah mutlak Jisoo yang berjalan ke arah Villa.
"Jin...semangatt !!" celoteh jennie sambil mengepalkan tanganganya memberi semangat pada Jin, dan hal itu membuat Lisa mendelik sebal ke arah Jin, jennie seperti sedang mempedulikan Jin dan itu membuat Lisa tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin