○○○
Siang itu bambam menepati janjinya mengantar kedua gadis itu pulang ke appartemen, selama perjalanan jennie yang tidak tidur semalaman mendadak mendengkur di sepanjang jalan, membuat bambam menutup telinganya dengan headset, sementara lisa hanya terkekeh sambil memandangi wajah manis jennie yang sedang menjelajah alam mimpi, gadis itu semakin terkekeh ketika gadis itu mulai mengigau.
"ahh...lisaaaaa...ahhh"
(fuck)tawa lisa semakin pecah disana pikiranya mulai menerka-nerka gadis disampingnya itu pasti sedang memimpikan hal-hal kotor mengenai dirinya.
"what the fuck, dia mendesah?" tanya bambam yang mulai menengoki lisa yang tak berhenti tertawa.
"menurutmu?? "
"anyway lalice, kapan kita kembali ke thailand ? ayahmu terus mengancamku" celoteh bambam lagi
"kau tidak lihat perutku? bagaimana cara ku kembali dengan perut buncit begini, bisa-bisa ibuku bunuh diri karena malu" celetuk lisa lagi.
bambam menghela nafasnya lemah, menilik perut lisa yang semakin hari semakin membesar, kandunganya kira-kira sudah ada 6 bulan.
"ayah mu memasang pamplet dan iklan dimana-mana dengan berita bahwa aku menculikmu"
bukanya merasa bersalah gadis bernama lisa itu malah tertawa terbahak-bahak, mengingat pria semengerikan bambam hanya bisa menunduk jika diomeli ayah lisa.
"aku tahu kau pasti telah membereskanya bukan? kau pasti memblokir setiap iklan yang muncul"
"ya...itu hal mudah, tapi masalah utamanya adalah dirimu, siapa yang akan mengurus anak itu jika dia lahir"
"kau bilang kau ingin jadi ayahnya tempo lalu, aku akan berbaik hati memberikanya padamu"
(fuck)sementara bambam hanya menghela nafasnya kembali, dia cukup sabar selama ini membereskan semua masalah yang gadis itu buat, dia telah menduga bahwa ia akan kena batu nya. selalu.
mobil itu berhenti tepat di depan gedung appartemen jennie, dan membuat jennie sontak membuka matanya,
"sudah sampai ?" tanya jennie,
"tentu saja, bahkan kau sudah melakukan pelepasanmu dua kali"
"apa maksudmu?" tanya jennie tidak mengerti sambil memandangi lisa yang terus terkekeh
"apa kita bermain dua ronde di mimpimu?"
(fuck)jennie mengerenyitkan dahinya, mencoba mencerna kata-kata lisa sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu, pasti ia melakukan suatu kesalahan saat tidur.
'tidak mungkin kan aku mendesah sepanjang jalan ? di depan lisa terlebih bambam ? tolong katakan tidak ! '
"bicara apa sih, kau melantur ya?" tanya jennie dengan tawa yang sedikit dipaksakan karena menahan malu.
"justru kau yang melanturkan nama ku sepanjang jalan, perlu ku perjelas?"
"ahhh lisa ahhh....aku hampir sampai....ahh" ucap lisa sambil menirukan jennie, tentu saja ia sedikit melebih-lebihkan baik dari kata-kata maupun ekspresi.
jennie membelalak seketika, mulutnyapun ikut menganga melihat tingkah lisa, jennie juga menilik bambam yang sedang menertawai ekspresi lisa yang menirukan jennie dengan 'berlebihan' gadis itu sangat amat malu pipinya mulai memerah seperti kepiting rebus, ia menutupi wajah nya itu dengan tas yang ia tenteng sambil berlari menuju appartemenya.
![](https://img.wattpad.com/cover/162715803-288-k835790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT DOLL ! (jenlisa)
Fanfictionbolehkah aku jatuh padamu? orang bilang kau tidak waras, kurasa akulah yang tidak waras disini karna sangat amat menginginkanmu_________jennie kim WARNING !!!!! 18 + plus plus jangan dibaca kalau di bawah umur, apalagi di praktekin