"Bibi...bikinin mie goreng tiga bungkus ya"serunya dari lantai atas.
Bahtiyar berdecak saat suara cempreng itu sangat mengganggu telinganya.apa lagi suara tv yang cukup keras sangat mengganggu konsentrasinya.
Sudah dua hari ini Bahtiyar mulai sibuk lagi mengerjakan dokumen-dokumen kantornya.ya biarpun belum 100% sih,karena dia mengerjakan nya di dalam rumah.kondisi kakinya juga sudah mulai membaik,dia juga sedikit-sedikit berjalan di area rumah.ya walaupun sempat di ledek sama si kucrut katanya kaya bagong."Illy bisa gak sih itu tv di kecilin volumenya?"
"Gak bisa om,ini acara lagi rame.rasanya greget banget lihat cowo model gitu.pengen nyolok matanya rasanya" jawab Illyana sambil menatap acara alay 'katakan putus'.
"Mengganggu saya tau ly.lagian kamu mau makan kan?ya kebawah aja napa sih?"
"Ogah,kalo om keganggu ya om pindah lah"Illyana tak mau kalah.
Dasar gadis keras kepala "awas saja ya kalo kaki saya udah sembuh.saya angkat kamu dan saya gulingin ke sawah"
"Sok aja,Illy aduin om ke KPAI.biar di penjara dan om bakalan gak nikah-nikah sampai tua bongkotan hahaha"balas Illyana tak mau kalah dengan tawa yang cukup keras.
Dan sekarang Bahtiyar yang tertawa sampai terpingkal-pingkal.ia barusan menggulung kertas kecil dan melemparkan nya ke arah Illyana yang sedang tertawa lebar,sialnya kertas itu masuk kedalam mulut Illyana.
"OOOM..."
bughh...
Bughh..
Bugh...
Illayana menggebuk Bahtiyar dengan bantal yang berada di sofa "Illy,sakit tau"
"Om sudah ngerendahin gadis secantik Illy. Illy gak terima pokok na mah"
"Aduh ini ada apa?"kata bibi sambil membawa piring besar berisi pesanan tuan putri.
"Tuh gak usah ngamuk.makan aja dulu biar bibir kamu gak monyong-monyong.heran makan kok kaya kuli ya"
"Diem deh.makasih bibi,semoga dapat pahala dan amal ibadahnya di terima oleh Allah ya bi"
"iih ko tuan putri kaya doa orang mati ya"
"Tuan putri"gumam Bahtiyar.
"Iya kenapa?heran.kan Illy emang tuan putri,ya kan bi?" sang bibi hanya mengangguk lalu pamit.
Dengan lahapnya Illyana memakan mie goreng buatan pabrik yang di masak oleh bibi. Illyana gak sadar apa jika sedari tadi Bahtiyar sudah menahan air liurnya.rasa ingin pun menghampiri Bahtiyar, apa lagi melihat Illyana makan seperti enak sekali. Padahal itu cuma mie goreng?
Illyana mendongak lalu nyengir "om pengen ya?"
"Engga" tapi sebenarnya iya.Bahtiyar kan cowo yang anti mie instan katanya gak baik.
"Aah bohong.kalo mau Illy suapin deh om? Mumpung Illy lagi baek nih"Illyana menyodorkan sendok berisi mie goreng nya kearah Bahtiyar.
Sial..gara-gara mie saja Bahtiyar tergoda.
Dengan ragu dia membuka milutnya,ia mengunyah perlahan mie yang sudah didalam mulut.Bahtiyar memang sejak lulus SMA hingga kini gak pernah makan mie goreng instan.kalo bakso saja ia tak pernah pakai mi "enak kan om?" dengan polosnya ia mengangguk.
Pikiran Bahtiyar menerawang jauh.ia jadi teringat di mana masa-masa indah bersama kekasihnya dulu. Ia sering makan disuapin karena sangking sibuknya jadi lupa makan dan dengan senang hari Renata datang ke kantornya.
Kekasihnya itu sangat perhatian juga pengertian. Bahkan dia tak pernah membantah sedikitpun apa yang dirinya perintahkan,ya karena seorang Bahtiyar tak mau ada siapa pun yang membantahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYANA
FantastiqueBahtiyar sangat terpuruk saat sang kekasih meninggal karena kecelakaan. Sang mama,Amy yang melihat kondisi anaknya pun tak tega dan merasa sedih. Idenya untuk mendatangkan anak dari teman lamanya itu agar anaknya bisa terhibur akan kehadiran Illyana...