Illyana baru selelasi cek-up di rumah sakit ternama dan cukup mahal.
Tentu ia di antar oleh Bahtiyar.gadis itu juga harus izin tak masuk kuliah karena kondisi tangan nya dan Illyana juga masih merasa takut.
Ia masih ingat betul segimana panas dan perih nya saat tangan nya kena cairan sialan itu.
"Tangan Illy jadi jelek kan" ya sedari tadi Illyana sibuk mengomentari tangan nya yang kulitnya mengelupas saat perban tadi di bukak dan di ganti dengan perban yang baru.
"Nanti juga bakal balik kesemula.kalo perlu nanti kita terbang ke singapur,aku punya kenalan di sana.dia dokter kulit yang jangan di tanyakan lagi kinerja nya" jelas Bahtiyar sambil melajukan mobil nya dan berbaur bersama kendaraan lagi.
"Mas hafal banget kalo ada dokter kulit di sana.apa mas pernah oplas ya? Wah jangan-jangan mas muka nya ganteng gini karena oplas" ujarnya sambil terkekeh lalu ia mengaduh saat kening nya di sentil oleh Bahtiyar.
"Kalo ngomong ya,minta di cium banget gitu"
"Huuh,kita mau pulang kan mas?"
"Engga,mampir ke kantor dulu"
Illyana hanya mampu mengangguk dan nurut. Kalo gak nurut pastilah ada pak ustad dadakan yang nyeramahin habis-habisan.
Setiba nya di ruangan Bahtiyar,Illyana duduk selonjor di hadapan tv.bukan untuk nonton tv tapi mau nonton film di di laptop,mumpung ada wifi dengan kekuatan super kenceng.
Sejaman berlalu,Bahtiyar masih sibuk sama berkas nya,Illyana sibuk dengan film dan donat J.CO nya.
Keduanya menoleh saat pintu ruangan terbuka.
"Iyar..."
"Mona.." keduanya berucap bareng dan Illyana tak suka itu.
Wanita anggun yang katanya nama nya itu Mona langsung menghampiri Bahtiyar dan memeluk nya.
Illyana langsung kecut saat lelaki itu juga membalas pelukan nya.
Hellow disini ada manusia kali !!!
"Mona kamu apa kabar?"
"Kabar aku baik dan aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi" ujarnya sambil bergelayut manja.
"Kenapa kamu gak mengabariku dulu saat kamu mau kembali ke Jerman"
"Hehe,sory.waktu itu aku terlalu happy saat papa hijinin aku sekolah model di sana"
Bahtiyar mengangguk "kamu udah makan belum?"
"Belum,aku nyampe baru tadi dan langsung ke sini nemuin kamu"
Bom mana bom...rasanya ingin meledakan bom saja. Kaya gak di anggap apa emang Illy itu gak terlihat gitu. Illyana terus ngedumel.
"Ya udah ayo kita makan,aku juga lapar"
Sumpah demi apa,mereka berdua hanya melewati Illyana.
Begini amat ya rasanya? Illyana memegangi dadan nya yang terasa nyeri.
Oke,sebentar lagi ia akan nangis jadi alangkah baik nya ia pergi saja dari ruangan ini.
Saat Illyana membuka pintu,bertepatan juga dengan Bahtiyar yang masuk.rupa nya dia melupakan sesuatu "Ly,ayo ikut makan"
Illyana melongos saja melewati tubuh jangkung Bahtiyat.
"Ly,kamu mau kemana?"
Diam..
Itulah bahasa yang paling tepat.
Saat Bahtiyar akan mengejar Illyana,gadis itu sudah masuk ke dalam liff dan liff pun menutup.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYANA
МистикаBahtiyar sangat terpuruk saat sang kekasih meninggal karena kecelakaan. Sang mama,Amy yang melihat kondisi anaknya pun tak tega dan merasa sedih. Idenya untuk mendatangkan anak dari teman lamanya itu agar anaknya bisa terhibur akan kehadiran Illyana...