15

15.8K 637 2
                                    

Bahtiyar marah besar saat tau jika rumah peninggalan kedua orang tua Illyana akan di jual. Tentu ia marah,karena ia tau di sana lah terdapat banyak sekali memori indah gadis itu.

Bukan itu saja,Laki-laki itu juga kecewa atas gadis itu yang tak mau menceritakan permasalahan nya. Lalu di anggap apa dirinya? Ya memang dirinya bukan siapa-siapa nya gadis itu.akan tetapi apa salahnya jika ia membagi permasalahan nya pada dirinya.

"Terus apa kamu mau nikah sama pria itu Ly?"

Illyana menggeleng cepat "yang benar saja mas,gila kali.dia itu telalu tua sama Illy,di tambah dia punya keluarga.nanti Illy yang di cap pelakor lalu nama Illy jadi rame di akun lambe nyinyir apa lambe turah"

"Tapi kalo Illy gak jual rumah itu,nyari uang ke mana mas?"ujar nya lagi.

"Kan aku udah bilang,aku yang akan bayar hutang papa mu"

"Mas udah gila apa ya.itu hutang lima milyar mas, bukan lima juta.nanti mas kalo bangkrut gimana?" seru gadis itu sambil mencomot cilok yang baru ia beli.kesedak nyaho lu Ly.

"Kau meragukan ke kayaan ku"

"Sombong" lelaki itu terkekeh "kata Allah,manusia itu di larang keras untuk slmbong.karena yang wajib sombong itu gusti Allah,dzat yang paling tinggi"

Mama dedeh lagi ceramah.

"Apa kamu yakin mau menjual rumah penuh kenangan itu Ly" dengan cepat Illyana mengangguk.

"Tapi Illy bingung"

"Bingung kenapa?"

"Kalo mas lagi marah-marah,terus Illy mau menghindar dan kabur,nanti kabur ke mana? Weng udah gak ada rumah.masa ke kos'an Dini sih"

Bahtiyar terkekeh,gadis ini ya "ya itu sih urusan kamu Ly"

Illyana tiba-tiba menjentikan tangan nya seakan dia dapat ide "Illy ngungsi lah ke apartemen nya mas"

"Hahaha..kau itu.sudah lah Ly,terima saja.waktu mu untuk membayar hutang papa mu tinggal 8 hari. Apa kamu mau di nikahi dia secara paksa,lalu malam nya kau di ikat lalu di gagahi sama lelaki itu yang jelas lebih tua dari aku" Illyana langsung bergidik ngeri. Membayangkan adegan ranjang saja sudah membuat nya mual.

"Tapi mas,Illy gak bisa nerima segampang itu"

"Bagaimana kalo rumah itu aku yang beli" usulnya.

"Katanya rumah orang tua Illy gak boleh di jual"

Bahtiyar mendengus sambil sesekali memijat pelipisnya "yakan kalo aku yang beli kamu masih bebas tinggal di situ Ly"

"Benar juga yah mas.Illy bisa pulang ke rumah kalo lagi ngambek sama mas"balasnya sambil terkikik.

"Dasar"

"Tapi mau di bawar berapa mas?"

"Lima milyar dan bukan itu saja Ly.jadi om kamu tidak usah memberi mu uang"

"Apa?" tanya Illyana.

"Rumah kamu itu kan paling laku 1,5 milyar.aku kasih lima milyar itu gak cuma-cuma ya Ly"

"Maksud nya mas apa?"

"Kamu harus jadi asisten aku.baik di kantor atau di luar kantor"

Illyana membukatkan matanya "tapi kan Illy kuliah mas.masa berhenti kuliahnya sih"

"Kalo ada orang lagi ngomong jangan di potong dulu. Kamu jadi asisten aku kalo habis kuliah.hari minggu kamu masih bisa main"jelas nya.

Illyana mencerna ucapan lelaki di depan nya.benar adanya,uang lima milyar gak mungkin kan di berikan secara cuma-cuma.mungkin itu uang hitung-hitung gajih nya selama jadi asisten nya. Illyana mengangguk "baik mas,Illy mau.tapi kalo lagi sama mas Iyar,Illy harus di kasih makan dan tentu di bayarin.karena pekerjaan asisten itu gak mudah"

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang