9

14K 707 4
                                    

Dirga,laki-laki itu sedang mencak-mencak tak jelas di ruangan kerja Bahtiyar.

Bagaimana tidak,tiga hari yang lalu Illyana benar datang ke cafe nya.tapi apa coba,gadis itu membawa bala kurawa tujuh orang. Boleh makan gratis sih tapi kalo bawa pasukan seRT banyak gitu ya pasti bakalan bangkrut.

"Lo itu kaya singa pengen kawin tau gak"

Dirga berdecak "kaya lo pernah ngerasain kawin itu gimana"

"Kalo gue masih perjaka emang kenapa?lo mau merjakain gue"godanya.

Dirga langsung mengumpat "najis tau gak.mending lo coba gih,jadi ngerasain gimana enaknya mendesah diatas tubuh cewe"

"Lo pikir gue cowo apa'an.gue gak mau terkena penyakit ya" jeda "lo kesini itu ada angin apa?"

"Kaya lo gak tau apa yang sedang gue keselin aja"

"Kan lo sendiri yang bolehin Illy bawa temen"balas Bahtiyar sambil menyusul tumpukan map yang berantakan.

"Ya gak se RT di bawa juga kali"

Bahtiyar terbahak dan itu sejarah baru bagi Dirga setelah beberapa bulan pria itu berkabung akhirnya ketawa juga,apa dia yang baru tau ya "gue kesel,tapi gue kangen sama dia.aah kaya nya gagahin dia enak kali ya"

Bahtiyar langsung melempar pulpen kearah Dirga dna mendarat mulus di kening nya "sakit ogeb"

"berani nyentuh dia,gue patahin burung lo"ancam nya karena Bahtiyar gak tau kenapa gak suka Dirga mengangumi dan bicara mesum tentang Illyana.

"Woles bro"

Pintu ruangan kerja Bahtiyar terbuka secara kasar, sampai kedua pria tampan itu sedikit terlonjak.

"Maaf pak,itu ade-ade yang pernah kesini jatuh dari tangga"ucap seorang securty.

"Ade-ade siapa?kalo bicara yang jelas"

"Yang kemarin siang kesini sama nyonya pak"

"Illyana..ada apa? Kenapa bisa jatuh" Bahtiyar merasa panik,gadis itu kurang hati-hari atau memang ceroboh sih.

"Katanya kepleset di tangga dan jatuh,sekarang di bawa ke klinik dekat kantor pak karena pingsan"

Bahtiyar langsung berjalan sedikit tergesa menemui gadis itu.liff di kantor nya memang sedang dalam perbaikan,tapi kenapa gak naik liff khusus sih?kaya cuma satu aja liff nya.

Lelaki itu sudah tiba di klinik.Illyana masih belum sadar,tapi untung nya tak ada luka yang serius. Hanya kaki yang perlu di urut karena kesleo dan jidat nya yang memar pun cukup di salep.

"Lo ngapain ikut"

"Mau lihat Illy lah.dia manis ya kalo lagi merem"

Bahtiyar mendengus "lo pergi aja sana dah.otak lo tambah gak waras"

"Oke-oke gue cabut.mau ketemu Cecil,si bule cantik"

Tak lama Dirga pamit,Illyana sadar dan mulai mengrejapkan kedua matanya.ia sedikit mengaduh saat kepalanya terasa pening.bukan itu saja kaki kirinya juga terasa linu dan sakit.

"Mau minum"tawar Bahtiyar yang sedari tadi menemani gadis itu. Illyana mengangguk,ia sungguh merasa kering krongkongan nya.kaya orang habis jalan panjang di gurun pasir.

"Kepalanya pusing?"tanya nya.

Illyana mengangguk "kaki Illy juga sakit banget"

"Kamu tuh ceroboh,gak hati-hati banget.jadi cewe jangan petakilan"

Illyana mengrucutkan bibirnya sebal sambil menggerutu tak jelas.bukan nya di manja-manja kek, di pijitin kek,malah di omelin.
"Illy entar pulang nya gimana? Jalan kan kakinya sakit"

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang