32

14K 560 10
                                    

Sebelum kuliah,Illyana wajib sarapan sehat.
Dari makan buah-buahan,roti gandum dan susu ibu hamil itu pasti dan gak boleh di bantah.kalo gak bisa semua nya di makan ya yang penting ada makanan  sehat yang masuk.

Ya suaminya begitu tegas masalah urusan makanan dan aktifitas istrinya.

Kandungan Illyana sudah memasuki usia tiga bulan.tentu perutnya belum terlihat membuncit.

Illyana masih melakukan aktifitas ngampusnya, karena dia tak suka berdiam diri juga di rumah. Walaupun banyak aktifitas juga bikin dia cepet lelah.

Hamilnya pun tak begitu menyusahkan.muntahnya tak begitu hebat,nafsu makan nya pun masih biasa, Ngidam nya pun tak aneh-aneh.

Sepertinya target tahun depan ia lulus atau minimal bisa mengerjakan skirpi harus gagal.mengingat waktunya tak fokus ke situ saja.

Sementara urusan pekerjaan suaminya sudah normal seperti biasa.

Kerja sama nya dengan pria tua itu pun tak terlaksana dengan baik.itu karena pria tua itu memutus kerja samanya.

Entah apa yang Bahtiyar lakukan sehingga pria tua itu memutus kontrak kerja sama nya.Dan yang pasti itu tak berpengaruh dengan Bahtiyar.

Belum lagi kabar jika pria tua itu sedang dilema, usahanya sedang di ujung tanduk.

Siang ini begitu terik.perempuan yang sedang terlelap itu pun perlahan mengerjapkan kedua matanya perlahan.

Sepulang dari perkuliahan nya Illyana mampir ke kantor suaminya.tepatnya karena lelaki itu menyuruhnya ke kantornya.

Illyana mencepol rambutnya asal sebelum kelur dari kamar yang berada di ruangan kerja suaminya.

"Nyenyak tidurnya?" tanya suaminya sambil menarik istrinya agar duduk di pangkuan nya. Illyana hanya mengangguk karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul "aku sudah belikan kamu makan.mumpung masih anget kamu makan dulu ya"

"Entar mas,belum laper"

"Kamu pengen apa hem.masa gak ada yang dipengenin yang aneh-aneh sih.apa kamu gak berani bilang sama aku?" tanya nya.

Dan seketika Illyana mendongakan kepala "emang kalo pengen ini itu yang gak ada di sini,mas mau beliin"

"Ckk..kenapa kamu bertanya seperti itu.kamu hamil juga kan anak aku.Aku juga gak mau selama kamu hamil tertekan,cukup waktu itu saja aku buat kamu sedih"

Illyana menggeleng "Illy gak tertekan kok mas.kalo sebel si kadang"

"Maafin aku kalo buat kamu sebel sama aku" balasnya sambil menatap bola mata istrinya begitu dalam yang membuat istrinya tak sanggup untuk ditatap sedemikian intens.

Illyana hendak turun dari pangkuan suaminya.tapi kalah cepat dengan suaminya yang menahan nya. Bukan itu saja,Bahtiyar juga membungkam mulut istrinya dengan lembut.

Ciuman itu tak lama,karena Bahtiyar tau jika istrinya kehabisan pasokan oksigen.

"Mas...."

"Aku menginginkan mu lebih Ly" bisiknya.

"Tapi Illy takut"

"Gak akan menyakiti baby kita.aku janji" dan senyum itu semakin merekah saat istrnya menganggukan kepala.

Bahtiyar menganggak tubuh istrinya dengan hati-hati.seakan istrinya itu barang yang mudah pecah.

_____

Kedatangan keponakan Bahtiyar yang begitu centil membuat mood Illyana buruk.

Ia tak suka,bahkan tak suka sama gadis yang bernama Alexa.garis yang gaya ke bule-bulehan padahal dia tak ada turunan bule.gadis itu sedang menempuh pendidikan nya di New york itu memang mengubah gaya nya agar kaya bule.tentu rambut yang ia cat pirang dan gaya baju yang begitu seronok.

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang