24

11.8K 516 6
                                    

Sial.

Rasanya Illyana ingin meledakan bom sekarang juga.

Niatnya dia pura-pura ngambek,malah ngambek beneran.

Dua hari dia dirawat,Bahtiyar terbang ke siangapur karena ada urusan yang katanya PENTING.

Bohong sekali dia,katanya mau menunggu sampai dia sembuh.

Resiko punya kekasih bos ya kaya gini.dia kira jadi bos gak sesibuk karyawan nya.bos cuma tinggal nyuruh ini itu ke bawahan nya.eeeh malah sibuknya pake banget.

Dengan rasa dongkolnya pula,Illyana keukeuh minta pulang dengan bantuan om nya.

Dan di sinilah sekarang gadis itu,di kosan Dini.sudah dua hari juga dia di sini.

"Lo lagi ngapain sih Ly.krasak krusuk gak jelas itu mulut"

"Tau aah,sebeel gue"

"Yeee...songong pisan ini bocah.galau di tinggal laki selingkuh gitu"

Bantal itu melatang ke wajah Dini.sembarangan banget kalo ngomong ya? Iya sih,memang Illyana pernah mikir kalo lelaki itu ke singapur ketemu selingkuhan.awas saja kalo itu terjadi !!

Tapi gimana Illyana gak mikir gitu,lelaki itu pergi tanpa pamit padanya.tante Amy yang bilang jika anaknya pergi keluar negri.

Kalo itu terjadi,sumpah Illyana gak siap lagi untuk sakit hati.

Kalian pernah gak sih ngalamin ketika kita lagi sayang-sayangnya sama orang atau pacar,malah kita di tinggalin gitu aja.alias di putusin saat hati kita lagi berbunga-bunga karena cinta? Sakit kan?.

Dengan badan yang masih terasa remek,Illyana keluar dari kos'an Dini.

Ia berjalan keluar gang.mencari semangkok bakso dengan kuah pedas mungkin bisa ngademin pikiran yang panas.

"Mang,baso yang gede seporsi.jangan lupa sambal nya yang banyak ya"

"Siap neng"

Bakso kuah pedas sudah tersaji di meja yang penjual bakso itu sediakan.memang dipinggir jalan,tapi lumayan laris manis.

Bibirnya sudah panas dan mungkin mengarah ke dower.tapi Illyana pantang menyerah,dia melahap nya dengan penuh nikmat.

"Eeeh..." baru saja Illyana akan menyendok nya lagi,tiba-tiba mangkuknya terbang.

Bukan terbang,tapi memang ada yang mengangkat nya.

"Kamu bisa sakit perut,makan sambal kaya gini"

"Illy gak makan sambal,tapi bakso.kembaliin gak mangkoknya"

Lelaki itu menggeram marah dan memberikan mangkok itu ke si penjual "ini pak,saya bayar.kembalian nya buat bapa aja"

"Waah makasih mas"

Illyana tak memberontak,ia diam sambil mengikuti kemana lelaki itu membawa pergi.ya karena tangan nya di cengkram cukup keras.kalo membrontak pasti tambah linu ini badan.

Ia sudah duduk di jok mobil dan mobil pun sudah melesat berbaur dengan kendaraan lain.

"Kamu bisa gak sih,gak usah banyak tingkah.apa susahnya tinggal nurut sama aku.cape Ly,ngurus orang tapi otaknya gak bisa dewasa" marah lelaki itu. Dan Illyana tau jika dia sedang marah.

"Illy tau kok,kalo Illy belum dewasa.dan Illy gak minta mas ngurusin.Illy bisa ngurus sendiri"

"Yakin bisa ngurus sendiri.di saat kamu bar-bar kaya gini"

"Mas lupa ya,kalo dari umur 15 tahun Illy udah di tinggal papa sama mama.Dan lihatkan Illy bisa sampai sekarang kaya gini"

Bahtiyar menatap nya sinis "dengan bantuan para asisten bukan"

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang