28

12.7K 558 6
                                    

Berkali-kali Illyana menghembuskan nafas kasarnya.

Baginya,ini hari yang sangat melelahkan.

Berdiri dengan high heels sungguh membuatnya tersiksa.antrian untuk memberikan ucpan selamat masih panjang dan Illyana merasa tak sanggup untuk berdiri lagi.

Suaminya ini mengundang berapa ratus orang sih? Apa satu pulau jawa ini ia undang.

Iya,suami.
Mereka sudah menikah dan tentu sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Ijab qobul di lakukan tepat tadi pagi jam delapan. Acara berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.

Bahkan Illyana juga sama sekali tak menangis.

Illyana menangis saat dua hari sebelum ijab.Dia menangis diatas pusara makam orang tuanya.

Dia menangis tergugu sampai mata bengkak dengan tubuh lemahnya.

Dia sudah berjanji di hari bahagianya ini tak akan menangis seperti kemarin.hanya menitikan air mata nya saja saat ijab di lakukan,itukan hal wajar.

"Sayang,kamu udah gak kuat berdiri lagi ya"

Illyana mengangguk.sungguh kakinya kaya mau patah "boleh gak Illy duduk"

"Ke kamar aja ya?" tawar pria yang sudah menjadi suaminya. Illyana hanya mampu mengangguk.

Sebenarnya dia tak enak.hanya saja tak mungkin dipaksakan.dia kan tidak terbiasa pakai hak tinggi kaya gitu.

"Kok nangis" ujar Bahtiyar saat mereka tiba di kamar hotel "kaki nya sakit banget ya?"

"Hiks..hiks...kaki nya tuh kaya gak bisa di gerakin" balasnya sambil menangis dan duduk di tepian ranjang.

Bahtiyar berjongkok dan melepakan high heels sialan itu.

Benar,kaki istrinya itu sedikit membengkak dan merah.padahal pas beli mengukur sesuai ukuran kakinya. Ia mulai melakukan pijatan kecil pada kedua kaki istrinya agar lebih rilex lagi.

"Mas balik ke sana aja" suruhnya "gak enak sama mereka" lanjutnya lagi.

"Kamu yang lebih penting dari mereka.ada mama papa dan om tante kamu"

"Maaf ya"

"Gak perlu minta maaf.kamu ganti baju dulu ya? Baru istirahat"

Illyana mengangguk.biarpun jam sudah menujukan pukul 9 malam,tapi dia harus tetap membersihkan badan nya.

Dengan bantuan suaminya,Illyana berjalan dengan tertatih ke arah kamar mandi.

Hanya 20 menit Illyana sudah berganti baju dengan wajah polos nya yang jauh lebih segar.

"Mas,kalo mau kesana ya gak apa-apa"

"Engga sayang.aku juga cape"

"Em..mas..em itu.." ujarnya malu-malu dengan wajah merah tomat.

"Kenapa?"

"Illy,itu nganu...."

Bahtiyar terkekeh pelan.lalu menaikan dagu istrinya dengan jari telunjuknya.agar kedua mata mereka bertemu "aku gak akan melakukan nya malam ini Ly.aku juga cape,butuh istirahat.kalo itu yang kamu pikirkan" jawabnya sambil mengelus pipi merona istrinya.

"Maaf"

"Ssst..kamu tidur saja ya.biar besok bangun lebih segar.besok kita terbang jauh"

"Kemana?" tanya nya penasaran.

"Rahasia" balas Bahtiyar sambil mengedipkan sebelah matanya sebelum masuk kedalam kamar mandi yang di iringi kekehan karena ekpresi Illyana.

Bahtiyar keluar dari kamar mandi,setengah jam kemudian.

Badan nya jauh lebih segar,meski rasa lelah masih melanda.

Dilihatnya wajah damai istrinya yang sudah terlelap sambil memeluk guling.

Saat ia menyibakan gorden kamar hotal,di luar sedang turun hujan.

Lelaki itu merebahkan tubuh nya di ranjang yang seharusnya menjadi ranjang malam pertama mereka.

Tapi apa mau di kata,Bahtiyar tau istrinya lelah.Dan dirinya juga sangat lelah.jadi lebih baik istirahat saja.toh masih ada hari esok dan seterusnya.

Bahtiyar mengambil guling yang di peluk erat istrinya.

Ia segera mendekap Illyana dan menyusul tidur.

___

Matahari sudah menampakan cahaya cerahnya.

Kedua pengantin baru itu masih setia tidur di bawah selimut yang membungkus mereka.

Nyenyak dan nyaman.

Itulah yang mereka sama-sama rasakan.

Illyana menggeliat kecil.namun bukan nya bangun,dia malah semakin menenggelamkan wajahnya ke dada suaminya.

Bahtiyar yang merasakan pergerakan istrinya pun, akhirnya membuka mata.

Jam 10:00 pagi.

Suara bel kamarnya menggema.dengan hati-hati ia memindahkan kepala istrinya kebantal.

"Mama" gumamnya.

Amy tersenyum lebar "gimana malam pertama nya?mantu mama dimana?"

"Mama kesini,cuma mau nanya itu saja.masih tidur"

"Hahah..ya engga lah.mama kan sedari pagi tlp kamu sama Illy,tapi gak di jawab.ya mama cuma mau bilang,sore nanti mau terbang ke jogja sama papa.kamu sama Illy hati-hati ke Paris nya"

"Iya mama tenang aja.mama sama papa juga hati-hati kesana nya"

"Jaga dia baik-baik ya" ujarnya sambil mengusap rambut anaknya "dia sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kamu.kamu jangan bikin dia kecewa dan jadilah suami juga ayah yang baik kelak,yang bisa membimbing istri dan anak-anak kamu nanti"

Bahtiyar langsung memeluk sang mama dan tak lupa menciumi pipi wanita itu.wanita yang sudah mengandung nya "iya mah.maaf ya kalo aku belum bisa jadi anak yang baik selama ini"

"Iya.ya udah mama pamit ya"

Setelah kepergian mama nya,Bahtiyar kembali kedalam.rupanya Illyana sudah bangun dengan muka bantal yang masih terlihat jelas.

Bahtiyar duduk di sebalah istrinya.tangan nya terulur merapikan rambut acak adut nya "mau langsung makan apa mandi dulu?" tawarnya.

"Masih ngantuk mas" katanya sambil bersender pada bahu lelaki itu.

"Heh..mandi cepet.kita beres-beres barang yang mau di bawa nanti sore"

"Emang mau kemana?"

"Rahasia dong" hanya itu lagi jawabnya.Illyana langsung duduk menggoda di pangkuan lelaki itu "Ly, jangan mulai ya.kalo kamu belum mau aku terjang sekarang"

"Ya kasih tau dulu dong.masa pelit informasi sama istri sendiri" Illyana protes.

"Hahaha..kita ke Paris dan negara lain nya"

Illyana berjingkrang turun dari bangkuan lelaki itu "beneran mas" serunya yang langsung di angguki lelaki itu.

"Dan negara terakhir yang kita kunjungu itu kita ke mekah.kita umroh bareng untuk pertama kalinya buat aku juga kamu pergi kesana"

Illyana langsung menerjang tubuh suaminya dan langsung memeluknya "makasih ya.pokoknya kalo di paris,Illy harus di foto di depan menara tinggi itu"

"Lalu,apa yang kamu lakukan nanti kalo di depan ka'bah?"

"Pokoknya Illy akan berdoa sebanyak mungkin di sana"

Sesudah acara kegirangan Illyana,mereka mandi dan sesudah itu beberes dan pulang ke apartemen Bahtiyar.

Semoga saja kebahagiaan selalu menghampiri rumah tangga ku,doa Illyana.

Tbc:

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang