40

12.6K 576 13
                                    

Dear Nathan,eeh salah.Dear para pembaca, para vote,para komentator,makasihhh banyak ya.. Love you all.

__

Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tau kedepan nya akan seperti apa dan akan bagaimana.

Pasti.
Semua manusia punya rencana untuk masa depan nya.tentu manusia hanya bisa berencana dan Tuhan lah yang mengatur dan menetukan umatnya akan bernasib seperti apa.

Semua pastinya menginginkan masa depan yang baik dan layak.

Begitu pula dengan Illyana.

Perempuan itu dulu punya banyak rencana untuk masa depan nya.

Ia punya angan setelah kuliah langsung bekerja jadi anak kantoran.lalu terakhir berakhir di pelaminan bersama seorang yang ia cintai.duduk bersama dan menyaksikan sang papa menikahkan nya.

Namun itu hanya angan.nyatanya tak semua nya ada yang tercapai.

Belum selesai kuliahnya,dia sudah menikah.belum sempat mencicipi pekerjaan.

Lalu saat menikah pun tak ada papa yang menikahkan nya dan menjadi wali buatnya.

Kecewa.
Itu tak ada dalam kamus nya.hanya saja sedih saat tak ada papa dan mama nya saat ia menikah dan itu wajar dirasakan semua anak yang kehilangan kedua orang tua nya.

Illyana tak menyesali apa yang ia lakulan.ia menikah dengan orang yang sama-sama mencintai dan menikah dengan penuh berkah.apa lagi tak lama lagi ia akan di karuniai anak dari pernikahan nya.

Illyana menatap sendu pada batu nisan di hadapan nya yang terukir sebuah nama.

Andai mereka masih ada,pasti akan merasakan yang namanya kebahahiaan.di mana mereka akan bisa di panggil oma dan opa.

Tangis nya yang tertahan pecah dalam dekapan suaminya.

Padahal Illyana sudah berjanji tak akan menangis di depan makan orang tua nya yang Illyana anggap pahlawan hidupnya "sssttt..jangan nangis lagi,harus kuat.kalo kamu bahagia,mereka juga pasti bahagia di alam sana.doa kan saja setiap selesai sholat" bisik nya pada sang istri.tak peduli seberapa basahnya kemeja yang ia pakai,jika memeluk sang istri akan membuatnya nyaman.

"Kamu gak sendiri.ada aku,ada calon anak kita dan tentu ada banyak orang-orang yang menyayangi mu" lanjutnya lagi.mencoba menenangkan jiwa sang istri.

"Pulang ya?" entah sudah berapa kali Bahtiyar membujuk istrinya untuk pulang.bukan karena dia mengekang sang istri berziara ke makam kedua orang tuanya.hanya saja dia tak mau sang istri berdiri dengan payah,dengan perut besar nya. Duduk di bangku kecil pun enek,jongkok juga pasti kaga bisa.susahnya orang hamil ya kaya gitu.

Bahtiyar juga tau,bahkan dia hampir tiap malam ikut begadang karena istrinya yang susah tidur. Hanya bisa miring kanan dan miring kiri.bahkan sangking susahnya,Illyana pernah tidur sambil duduk karena itu posisi yang nyaman saat itu.

Tapi itu lah masa-masa emas di mana tak semua wanita bisa merasakan nikmatnya jadi ibu hamil.

Bahtiyar menatap hangat pada wanita yang sudah tertidur pulas di jok samping nya.

Wanita yang tetap dan selalu akan ia cintai sampai ia benar-benar tak bisa bernafas lagi.

Wanita yang berhasil menyembuhkan luka nya karena ditinggalkan masa lalu nya.

Wanita yang menjungkir balikan kehidupan nya.

Wanita yang ia kagumi karena perjalanan hidupnya yang ternyata tak kalah berat.

Dan wanita yang akan ia lindungi sekuat tenaga. Walaupun ia sempat gagal akan hal itu.

Tentu nya Illyana bukan orang yang ia cintai saja saat ini.ada nama wanita lain dalam hidupnya,dia lah pahlawan tanpa tanda jasa,Amy sang mama.

ILLYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang