"Jangan pergi.aku tidak akan menyakiti mu lagi"
Illyana menatap wanita di hadapan nya "tante apa kabar?" tanya nya basa-basi.
"Seperti yang kamu lihat.ada yang mau aku sampekan sama kamu" Illyana mengangguk "maaf" ucapnya lirih tapi masih mampu di dengar Illyana.
"RENITA" panggil seseorang yang membuat Illyana mendongak "saya cari kamu,ternyata di sini.ayo pergi" ajak orang itu.
"Iya dok" balas Renita "Illyana,kami pergi dan sekali lagi,maaf"
Illyana menatap kepergian mereka.dia yakin pria tadi seorang dokter,tentu di lihat dari pakaian nya.
Dia dokter yang menangani Renita selama ini dan rupanya dokter tampan itu sukses bisa menyembuahkan mental perempuan itu.
Illyana kembali lagi ke dalam mobil.
"Lama banget.kamu gak apa-apa?"
Terkekeh pelan,perasaan tak ada setengah jam "ngantri mas,ayo pulang.laper pengen makan enak"
"Mau makan apa hem.mumpung di luar loh"
"Bibi udah masak.udah goreng gurame,bikin sambel, goreng tempe dan bikin sayur asem" kata Illyana.
"Ya udah kalo mau makan di rumah" toh Bahtiyar masih bisa menahan lapar.ia hanya khawatir dengan keadaan istri dan calon anaknya yang belum di isi asupan makanan bergizi.
Setiba di rumah,Illyana langsung menyantap makanan yang ada di meja dengan lahap.
Hal itu tak lepas dari penglihatan Bahtiyar yang sedari tadi mengawasinya.
Nafsu makan istrinya memang mulai meningkat. Tapi Illyana jadi mogok minum susu,katanya terlalu bosan.
Pantas saja bosan,suaminya selalu mencekoki nya sehari 3 kali kaya minum obat.Dan itu rutin dari awal Illyana hamil.
"Aku angkat tlp dulu ya" ujar suaminya saat ponsel dalam saku celana nya berdering.
Illyana melirik sekilas pada suaminya yang sempat berbicata tinggi pada seseorang yang menelphon nya.yang pasti suaminya itu sedang marah pada orang yang menelphon nya.
Tak lama Bahtiyar mengakhiri panggilan nya dan menatap istrinya.
"Ada apa?"
Lelaki itu menghembusakan nafasnya kasar "Ly, maaf ya,besok aku harus ke Bali beberapa hari.ada sedikit masalah di sana sama pekerjaan ku"
"IKUUUUT..."
"engga" final Bahtiyar "kamu harus banyak istirahat. Keadaan kamu udah gak boleh terbang jauh,sayang. Pliiiis nurut ya"
"Bilang aja mau ketemu istri ke dua" ngambeknya.
"Astaghfirulloh,Ly.aku gak se nista itu.kamu pikir aku main-main sama pernikahan ini apa" Bahtiyar gak kalah marah.
"Kan Illy juga butuh hiburan.gak cuma di rumah terus kaya gini"
"Kamu kan udah hamil besar Ly"
"Kemarin-kemarin pas belum besar juga gak boleh. Ada aja alasan nya.yang sibuk lah,yang ini lah itu lah" Illyana tak mau kalah.
"Ly,dengerin aku ya.aku di sana tuh banyak di luar, di proyek.apa kamu mau aku tinggal dipenginapan? Atau kamu ikut ke proyek tapi duduk di bedeng?"
Illyana menggeleng "aku juga ke sana kerja.bukan main cewe seperti yang kamu tuduh kan.aku gak ada kepikiran untuk mendua" lanjutnya lagi.
"Ya sudah,Illy di rumah" balasnya tak ikhlas.lalu berjanjak dari meja makan dan berjalan kelantai dua kamar nya.
Bahtiyar mengusap wajahnya kasar.kalo bukan karena pekerjaan,dia juga tak akan pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYANA
ParanormaleBahtiyar sangat terpuruk saat sang kekasih meninggal karena kecelakaan. Sang mama,Amy yang melihat kondisi anaknya pun tak tega dan merasa sedih. Idenya untuk mendatangkan anak dari teman lamanya itu agar anaknya bisa terhibur akan kehadiran Illyana...