TANTE AISYAH

11.1K 446 2
                                    

April 2015

Hari ini aku pergi kerumah sakit ditemani ayah dan ibu. Di ruang tunggu aku memperhatikan sekitar, kebanyakan dari mereka datang bersama pasangannya. Aku tertunduk lesu memikirkan Rio, di mana dia sekarang, seharusnya dia yang di sini menemani aku.

"Ada ayah di sini" kata ayah yang seakan tahu apa yang ada dipikiranku, lalu ayah mencium tanganku yang sedari tadi digenggamnya.

Akhirnya giliranku tiba, kami langsung masuk ke dalam ruangan. Nama dokter yang akan memeriksaku adalah dokter Aisyah, dia teman ayah waktu SMA dulu.

"Hai, apa kabar?" tanya dokter Aisyah dengan ramah.

Setelah bersalaman kami mulai membicarakan kondisiku. Dokter Aisyah menyuruhku untuk memanggilnya dengan sebutan tante karena supaya lebih akrab dan proses penyembuhan tidak terasa menegangkan, begitu katanya.

"Aku masih bisa punya anak kan tante?," tanyaku langsung

"Tentu bisa, dengan upaya yang maksimal masih ada peluang untuk memiliki anak. Anak itu titipan tuhan Vio kalau memang tuhan sudah menghendaki, penyakit atau kondisi apa pun bukan jadi penghalang."

"Terus Vio harus gimana tante?."

"Sekarang kita harus melakukan pemeriksaan atau skrining. Jika endometriosis yang kamu derita karena gangguan hormonal kita sembuhkan dengan obat-obatan pengatur produksi hormon tetapi kalau berbentuk kista, kita lakukan operasi tetapi tetap diikuti terapi hormonal. Begitu Vio."

"Kalo semua itu tetap gagal tante?."

"Jika terapi hormonal gagal kami rekomendasikan program inseminasi dan bayi tabung."

**********

Setelah menemui tante Aisyah aku memutuskan untuk berhenti berobat di rumah sakit lamaku dan memulai pengobatan dari awal bersama tante Aisyah. Ayah, ibu dan kak Julio tidak hentinya memberikanku dukungan untuk menjalani pengobatan ini dan hari ini aku akan pergi kerumah sakit untuk melakukan operasi.

Ayah dan ibu tidak bisa mendampingiku karena mereka dijadikan salah satu panitia di acara syukuran nujuh bulanan sepupuku. Karena keluarga suami sepupuku adalah warga negara Australia dan tidak mengerti upacara adat seperti ini maka itu keluarga om ku meminta bantuan kepada ayah dan ibu. Acara ini sudah direncanakan dari jauh hari sebelum ayah dan ibu tahu kondisiku, jadi mereka tidak bisa membatalkannya begitu saja. Lagi pula aku bisa mengurus ini sendiri. Kak Julio masih dalam perjalanan dari luar kota dan akan langsung menemuiku di rumah sakit nanti

....

Saat di parkiran aku melihat mobil Rio ada didepan ku.

"Mau apa dia disini?."

"Apa dia sudah menemukan penggantiku?."

"Apa ternyata perempuan itu sudah hamil?."

"Apa selama ini Rio telah menyelingkuhi aku?."

Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar di kepalaku. Aku berjalan sambil terus memikirkan pertanyaan itu sampai aku tak sadar aku masuk ke dalam lift bersama Rio.

"Kamu mau ngapain Vio?," tanyanya yang mengagetkanku

"Kamu mau ngapain disini?."

"Temanku melahirkan, aku cuma mau jenguk."

"Oh.."

"Kamu mau ngapain disini Vio?."

"Aku mau pemeriksaan lagi, hari ini ada operasi kecil."

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang