"Pi, ayo dong bangun kamu mau kerja jam berapa?" kataku kesal. Ini sudah ketiga kalinya aku membangunkan Rio dan dia belum juga bangun
"Hmm," dia menjawabku dengan muka kesal
"Kenapa, kok kesel gitu?"
"Kamu sekarang kalo bangunin aku udah gak kaya dulu lagi. Dulu tuh ya lembut banget, kalo aku gak bangun juga pasti kamu ciumin. Sekarang pasti teriak-teriak."
Huh drama, batinku.
"Pi, ini udah jam berapa. Gak ada waktu buat begitu, aku habis buat sarapan terus bangunin anak-anak. Kamu tau kan mereka itu kaya kamu susah untuk dibangunin. Kalo kamu mau manja-manjaan begitu yang ada nanti kamu telat."
"Kalo sama anak-anak aja lembut," katanya dengan suara pelan tapi masih bisa aku dengar
"Udah sana mandi jangan ngedumel aja," kataku sambil menyerahkan handuk
"Kamu belum mandi kan? Mau mandi bareng gak?" ajaknya
"Kalo kamu libur aku mau, kalo mandi bareng pasti kamu nanti telat."
"Ya udah aku gak masuk hari ini." jawabnya enteng. Aku hanya menatapnya dengan tatapan kaget dan juga tidak percaya
"Aku serius," katanya lagi
hmm oke, rezeki tidak boleh ditolak kan?
.....
Ruang makan sudah kosong. Anak-anak sudah berangkat bahkan Enzi mengirimkan pesan kalau dia sudah sampai di sekolah.
"Kita mandi lama juga ya, mi,"
Aku hanya menatapnya datar. Kita engga akan selama ini kalau saja kamu engga minta lanjut di- ehem too much information hehe.
"Tapi bagus deh udah pada berangkat, aku tuh kangen berduaan begini sama kamu."
Aku tersenyum dan menggenggam tangannya "aku juga kangen sama kamu."
Rio mulai memakan nasi goreng tanpa cabai dan telor mata sapi kesukaannya dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya. "Hari ini kamu engga usah masak ya, aku mau makan mi ayam dekat sekolah kita dulu deh. masih jualan gak ya?"
"Masih jualan, Ezra pernah cerita kalo dia ajak Sera makan di sana."
"Oh gitu. Ezra sama Sera udah baik-baik aja, mi?"
"Gak tau. Ezra udah jarang cerita, waktu itu Abigail sempat cerita sama aku tapi aku engga fokus gara-gara kamu kirimin aku banyak selfie pas kamu di Bandung," Rio tertawa sambil mengusap pipiku
"Kalo Enzi lagi deket sama siapa? Cowok yang waktu itu makan malam sama kita?"
"Azriel? Kayanya iya, tapi kata Ezra si Bagas yang sering kesini tuh juga suka sama Enzi. hmm sama itu pi, aku gak tau ini perasaanku aja atau gimana tapi kayanya Arya suka sama Enzi."
"Arya?"
"Iya."
"Ini kita lagi ngomongin Arya keponakan kita kan? Anak kak Julio?"
"Iya. Arya adiknya Abigail."
"Hahaha ya gak mungkin lah masa Arya suka sama adiknya sendiri."
"Kamu harus liat cara dia perlakuin Enzi."
"Ya karena Enzi adiknya. Udah jangan terlalu dipikirin soal Arya. Oh iya nanti kita makan di luar anak-anak gimana ya?"
"Aku barusan chat Ezra untuk ajak Enzi makan di luar. Ezra bilang nanti mau makan di rumah kak Julio aja, ya udah."
"Nunggu makan siang enaknya kita melakukan aktifitas yang bisa mengeluarkan keringat, mi. lemak-lemak yang masuk harus dikeluarin," katanya dengan alis yang dinaik-turunkan

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Algemene fictieApa yang kamu lakukan jika pasanganmu tidak bisa menerima kekuranganmu, lepaskan atau bertahan ? ...... "Maaf Vio, kayanya aku engga bisa lagi ngelanjutin semua sama kamu" "Maksud kamu?" "Aku engga bisa lagi jadi suami kamu Vio, aku udah engga taha...